SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Sabtu, Juni 21, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Menjaga Muhammadiyah Harus Sepenuh Jiwa

Sabtu 10 Mei 2025 | 20:44
in Opini
33 2
0
11
SHARES
35
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Oleh Dwi Agus Widodo, MPdI – Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sedati, Sidoarjo. Aktif menulis isu-isu keislaman, pendidikan, dan sosial kebangsaan. Dosen Luar Biasa di STAI Luqman Hakim Surabaya.

PWMU.CO – “Karena itu kutitipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”

Di tengah arus zaman yang dinamis, pesan Kiai Haji Ahmad Dahlan tersebut merupakan suara nurani yang sarat makna, sekaligus amanat sejarah yang tidak lekang oleh waktu. Wasiat itu tidak hanya sebatas permohonan dan harapan, lebih dari itu adalah wasiat ideologis yang mencerminkan cintanya yang mendalam KH Ahmad Dahlan terhadap Persyarikatan Muhammadiyah yang dirintisnya dengan tetesan keringat, air mata, dan doa.

Muhammadiyah, bagi KH Ahmad Dahlan bukan sekadar organisasi untuk berdakwah. Melalui Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan juga menanamkan ideologi yang berupa sistem nilai, gerakan pemikiran, dan etika perubahan yang melintasi zaman. Muhammadiyah yang beliau dirikan pada 1912 itu merupakan wujud konkret dari ajaran Islam yang membumi. Gerakan Islam yang berpijak pada semangat Al-Ma’un — melalui bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan, dan kemanusiaan.

Pesan “Kutitipkan Muhammadiyah ini…” muncul di saat akhir hayat KH Ahmad Dahlan. Ketika kondisi fisiknya yang kian melemah — meski semangat berdakwahnya yang tampak padam — KH Ahmad Dahlan mengumpulkan kader-kader terdekatnya untuk menyampaikan amanah terakhirnya. Beliau memang tidak meninggalkan warisan harta atau tahta. Tapi uang beliau wariskan adalah Persyarikatan Muhammadiyah, organisasi dakwah dan gerakan tajdid.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Makna ‘Titipan’ dalam Pesan KH Ahmad Dahlan

Kata “titip” dalam konteks pesan tersebut bukan sekadar ungkapan personal, tetapi mengandung beban tanggung jawab kolektif. Titipan mengandung makna sebagai sesuatu yang hakekatnya bukan barang milik pribadi sepenuhnya, jadi harus dijaga dengan penuh amanah, integritas, dan kecintaan. KH Ahmad Dahlan menjadikan Muhammadiyah sebagai amanah besar bagi umat dan bangsa.

Karena itu, dalam konteks ini KH Ahmad Dahlan mengingatkan bahwa Muhammadiyah akan tetap mampu bertahan bila semangat ikhlas, tajdid, dan sosial sebagaimana saat awal Muhammadiyah berdiri.

KH Ahmad Dahlan merupakan sosok yang memiliki kepribadian zuhud. Beliau mendirikan Muhammadiyah bukan untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok. Bahkan, saat beliau wafat pun tidak meninggalkan harta benda. Wasiat “Kutitipkan Muhammadiyah….” Karena kesadaran bahwa pada saatnya diri akan pergi selamanya, tapi cita-cita pencerahan harus tetap menyala.

Tanggung jawab kader Muhammadiyah

Wasiat KH Ahmad Dahlan semakin penting dan relevan di masa kini. Muhammadiyah kini telah berkembang pesat dan menjadi gerakan yang berpengaruh. Dengan ribuan amal usaha — mulai bidang pendidikan hingga bidang Kesehatan — yang menyebar di seluruh Nusantara, dan sebagian di negeri jiran.

Hanya, tidak ada jaminan bahwa dengan besar dan berkembangnya sebuah organisasi seperti Muhammadiyah, secara otomatis cita-cita organisasi bisa tegak terjaga. Bukan tidak mungkin, semakin besar dan berkembangnya organisasi, justru semakin besar pula godaannya. Baik berkaitan dengan kekuasaan, popularitas, kepentingan politik, bahkan korupsi moral.

Wasiat KH Ahmad Dahlan ibarat alat uji tentang keikhlasan, bagi kita masih bersemangat menjaga jiwa Muhammadiyah sebagaimana semangat kala awal Muhammadiyah berdiri? Apakah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bertumbuh kembang dengan kekuatan nilai etik Muhammadiyah, atau sekedar tumbuh dalam jumlah/angka? Apakah pengurus dan kader Muhammadiyah hari ini masih memegang teguh semangat Al-Ma’un, atau telah terjebak pada formalitas simbolik?

Menjaga sepenuh hati

Tentunya wasiat KH Ahmad Dahlan berkaitan dengan hal administratif atau struktural semata. Permintaan dari KH Ahmad Dahlan harapannya diterima “sepenuh hati” — penerimaan yang melibatkan energi spiritual, emosional, dan ideologis. Artinya, menjaga Muhammadiyah bukan karena ada gaji atau ada jenjang karier. Menjaga Muhammadiyah dengan keyakinan bahwa Muhammadiyah merupakan ladang amal dan jalan dakwah.

“Sepenuh hati” juga bermakna adanya kerelaan berkorban — baik dalam hal waktu, pikiran, bahkan materi — untuk memajukan gerakan ini tanpa pamrih. Sepenuh hati juga berarti tidak rela jika Muhammadiyah terdistorsi oleh syahwat politik atau kepentingan sesaat.

KH Ahmad Dahlan tidak sekedar memimpikan Muhammadiyah untuk tetap bertahan, tetapi juga harus terus berkembang. Ini menegaskan tentang visi KH Ahmad Dahlan yang melangkah jauh ke depan. Hal ini selaras dengan kepribadian Muhammadiyah yang tidak statis atau stagnan. Muhammadiyah hidup secara dinamis, adaptif, dan berkemajuan.

Ada tiga dimensi perkembangan bagi Muhammadiyah, yaitu: dimensi kuantitatif yang ditandai dengan bertambahnya amal usaha dan cabang; dimensi kualitatif yang berwujud meningkatnya kualitas kader, kualitas keilmuan, dan kualitas spiritualitas; dan dimensi kontributif dengan berdampaknya terhadap kehidupan umat, bangsa, dan dunia.

Wasiat KH Ahmad Dahlan harus menjadi obor dari satu generasi ke generasi berikutnya. Siapa pun yang mengaku sebagai bagian dari Muhammadiyah, tidak cukup hanya dengan mengaku berafiliasi. Mengaku sebagai bagian dari Muhammadiyah, hakekatnya adalah siap menjadi penjaga cahaya pergerakan — yang terus menerangi jalan gerakan ini dengan cinta, keikhlasan, dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam yang mencerahkan.

Editor Notonegoro

Tags: Dwi Agus WidodoKH Ahmad DahlanMuhammadiyahopiniwarisanWasiat
SendShare4Tweet3Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Persaudaraan sebagai Rahmat (Refleksi Berhaji dalam Perspektif QS. Al-Hujurat ayat 10)
Opini

Persaudaraan sebagai Rahmat (Refleksi Berhaji dalam Perspektif QS. Al-Hujurat ayat 10)

Jumat 20 Juni 2025 | 18:21
46
Sekolah Bukan Pabrik Nilai
Opini

Sekolah Bukan Pabrik Nilai

Jumat 20 Juni 2025 | 13:49
57
Opini

Kebijakan Jam Malam Pelajar di Jawa Barat, Solusi atau Tekanan Baru?

Kamis 19 Juni 2025 | 21:01
27
pembelajaran mendalam
Kolom

Menakar Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Mendalam

Rabu 18 Juni 2025 | 07:21
47
Kalender Hijriah Global Tunggal: Upaya Muhammadiyah untuk Menyatukan Umat Islam Sedunia
Kabar

Kalender Hijriah Global Tunggal: Upaya Muhammadiyah untuk Menyatukan Umat Islam Sedunia

Selasa 17 Juni 2025 | 14:06
23
Fenomena Flexing di Medsos: Bagaimana Islam Menanggapi?
Opini

Fenomena Flexing di Medsos: Bagaimana Islam Menanggapi?

Minggu 15 Juni 2025 | 21:34
55

Terpopuler Hari Ini

  • Kiat Sukses Khalisa, Hafidzah 10 Juz Peraih The Best Academic

    1677 shares
    Share 671 Tweet 419
  • Semarak Perayaan Kreativitas Karya Siswa SDM 18 Surabaya

    176 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Mahasiswa Tukang Sol Sepatu Itu Kini Menjadi Tokoh Nasional

    131 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Bukan Sekadar Perpisahan: Hujan Air Mata warnai Punawiyata SMPM 7

    195 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358811 shares
    Share 143524 Tweet 89703
  • Hadirkan Mendikdasmen, Ponpes YTP Kertosono Gelar Haflah Akhirussannah Penuh Makna

    46 shares
    Share 18 Tweet 12
  • Masjid Al-Aqsho GKB Gelar Pemilihan Langsung Ketua Takmir Periode 2025–2030

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Fortamu PCM Laren Gelar Pertemuan di Masjid Al Muttaqin Jabung, Ini yang Dibahas

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Class Meeting SMA Muhammadiyah 1 Jombang: Bersatu dalam Kompetisi, Perkuat Tali Silaturahmi

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Sinergi Alumni Jadi Tema Pengukuhan FOKAL IMM Jawa Timur

    22 shares
    Share 9 Tweet 6

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358811 shares
    Share 143524 Tweet 89703
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232988 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231095 shares
    Share 92438 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171532 shares
    Share 68613 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122280 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim