
“Yakinlah bahwa mutiara itu tetap menjadi mutiara walaupun dibuang di mana pun.” Kalimat tersebut menjadi salah satu pesan inspiratif yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Drs H Moh Syafruddin MA pada Baitul Arqam Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Ponorogo di Vila Sri Kembang, Ngebel, pada Sabtu (17/5/2025).
Kegiatan yang mengangkat tema Meneguhkan Kepribadian Negarawan, Menyongsong Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo Digdaya 2035, ini diikuti oleh ketua serta sekretaris Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) se-Kabupaten Ponorogo yang berlangsung selama dua hari (17–18/5/2025).
Dalam materinya, Syafruddin menegaskan pentingnya prasangka baik kepada Allah dan komitmen dalam menolong agama-Nya.
“Ketika kita berprasangka baik kepada Allah dan menolong agama Allah, maka Allah sendiri yang akan menata hidup kita,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kader-kader muda Muhammadiyah untuk terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kreativitas, sebagai bekal menghadapi tantangan dakwah di masa depan.
Menurutnya, salah satu misi gerakan Muhammadiyah adalah meluruskan tradisi yang tidak sesuai dengan sunah, sehingga ideologi Muhammadiyah harus terus dikawal dengan baik dan konsisten.
Lebih lanjut, Syafruddin menyoroti pendekatan tafsir transformatif yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an.
“KH Ahmad Dahlan menafsirkan surat Al-Ma’un bukan hanya sebagai bacaan, tetapi sebagai dasar untuk mendirikan panti asuhan, lembaga pendidikan, hingga rumah sakit. Inilah contoh bagaimana dakwah kita harus hadir dalam bentuk nyata,” tuturnya.
Memumpuk Nilai Ideologi Perjuangan Muhammadiyah

Senada dengan hal tersebut, Bayu Nuryanto, Wakil Ketua PDPM Ponorogo, dalam sambutannya menyatakan bahwa Baitul Arqam ini menjadi momentum penting untuk kembali memupuk nilai-nilai ideologi perjuangan Muhammadiyah.
“Karena dengan ideologi dan pemahaman yang sudah matang, kita akan mudah menjalankan amanah perjuangan ini serta akan menjadi kader yang kokoh, tidak pernah goyah dalam keadaan dan kondisi apa pun di tengah gempuran ideologi-ideologi baru di era modern ini,” ungkapnya.
Bayu berharap kader-kader Pemuda Muhammadiyah Ponorogo selalu kompak dan solid dalam menjemput momentum emas pada tahun 2035. Seperti yang tersirat dalam petikan ayat Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 103:
Wa’tashimū biḥablillāhi jamī‘an wa lā tafarraqū
yang berarti ‘Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai.’
Caranya adalah dengan selalu rajin berkoordinasi, bersilaturahmi dengan pimpinan di atasnya, serta memperkuat basis akar rumput di level ranting dan cabang.
Kegiatan Baitul Arqam ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat ideologi, komitmen, serta integritas kepemimpinan para kader muda Muhammadiyah di Ponorogo dalam menyongsong visi besar 2035.
Penulis Miftahul Rahman Editor Zahra Putri Pratiwig