
PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr dr H Sukadiono MM menghadiri prosesi peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Putri (PPAM Putri) Kota Batu, Ahad (18/5/2025). Ia hadir didampingi Ketua PDM Kota Batu Tsalis Rifai ST, Ketua PDA Kota Batu Nurul Himarawati, serta Ketua Takmir Masjid At-Taqwa Prof Dr Candra Fajri Ananda SE MSc bersama para sesepuh Muhammadiyah Kota Batu.
Pondok pesantren ini berlokasi di Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, yang dikenal dengan suasana alamnya yang sejuk dan tenang. Suasana tersebut sangat ideal bagi proses pembinaan rohani dan intelektual para santriwati.
Dalam sambutannya sebelum peletakan batu pertama, Ketua PWM Jatim, Dr Sukadiono, mengapresiasi berdirinya pondok pesantren tahfiz khusus putri tersebut. Ia juga menyampaikan penghargaan atas dukungan penuh masyarakat, terutama warga Muhammadiyah, dalam mewujudkan pendirian PPAM Putri.
“Pendidikan yang seimbang antara iman dan ilmu harus menjadi prioritas utama. Santri harus mengenal dunia digital, termasuk pembelajaran daring, sebagai bagian dari kesiapan menghadapi tantangan zaman. Selain itu, kualitas PPAM harus terus meningkat,” tegas beliau.
Setelah sambutan, prosesi peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua PWM Jatim dan disaksikan para tokoh PDM Kota Batu, sesepuh Muhammadiyah, serta tamu undangan.
Ketua Panitia Pembangunan sekaligus Pengasuh PPAM Putri, KH Arif Saifudin MA menyampaikan bahwa pembangunan pondok pesantren seluas sekitar 600 m² akan segera dimulai, dengan target penyelesaian dalam waktu dua tahun. Pondok ini dirancang untuk menampung sekitar 120 santriwati, dengan estimasi anggaran mencapai Rp5 miliar.
Salah satu kisah menarik di balik pembangunan ini adalah mengenai wakaf tanah untuk pembangunan asrama yang berasal dari proses tukar guling. Meski nama pewakif tidak tercatat secara administratif, semangat keikhlasan tetap menjadi ruh utama.
“Inilah salah satu keistimewaan warga Muhammadiyah, meyakini bahwa kebaikan tidak harus selalu dikenang manusia. Cukup Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mengetahui amal dan keikhlasan hamba-Nya,” ungkap Arif.
Di akhir acara, panitia menyampaikan harapan agar lantai satu pondok pesantren sudah dapat difungsikan minimal tahun depan, dan mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk terus mendukung proses pembangunan hingga rampung sepenuhnya.
Penulis Khoen Eka Editor Zahra Putri Pratiwig