SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Kamis, Juni 19, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Sejarah Resmi untuk Masa Depan Bangsa

Rabu 21 Mei 2025 | 22:05
in Kabar
220 14
0
75
SHARES
234
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Penulisan ulang sejarah Indonesia. (Istimewa/PWMU.CO)
Penulisan ulang sejarah Indonesia. (Istimewa/PWMU.CO)

Oleh Andi, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah UHAMKA

PWMU.CO – Di tengah derasnya arus informasi dan pertarungan tafsir sejarah yang terjadi di ruang publik, gagasan penulisan ulang sejarah Indonesia atau reinventing sejarah kembali mencuat sebagai isu strategis. Ini bukan semata proyek akademik, apalagi agenda politis sesaat, melainkan bentuk kehadiran negara untuk membangun narasi sejarah yang kokoh—yang dapat menjadi rujukan bagi pendidikan dan pembentukan identitas bangsa.

Dalam sistem pendidikan kita, sejarah telah lama mengalami tarik-ulur antara substansi ilmiah, kompetensi pembelajaran, dan kepentingan ideologis. Sering kali, sejarah dipinggirkan dari kurikulum atau diringkas dalam bentuk integrasi lintas bidang. Padahal, sejarah memiliki kekuatan utama: menghubungkan masa lalu dengan masa depan melalui pemahaman kolektif atas jati diri bangsa.

Mengapa Perlu Sejarah Resmi?

Penulisan sejarah resmi (official history) sering kali disalahpahami sebagai upaya untuk menyeragamkan tafsir dan membatasi kebebasan berpikir. Padahal, dalam konteks pendidikan nasional, sejarah resmi diperlukan untuk memberikan pijakan yang kuat dan konsisten dalam menyampaikan identitas bangsa kepada generasi muda.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Kita tidak sedang bicara tentang satu kebenaran absolut, tetapi tentang titik temu narasi bangsa yang telah melalui proses akademik, selektif, dan inklusif. Tanpa sejarah resmi, siswa dan mahasiswa akan terus terombang-ambing di tengah kebingungan sumber—dari buku ajar yang beragam hingga konten digital yang belum tentu terverifikasi.

Kita telah menyaksikan sendiri betapa berbedanya narasi sejarah yang berkembang di ruang-ruang kelas. Guru sejarah harus memilih di antara banyak buku yang saling bertentangan. Mahasiswa pun kebingungan saat menjumpai versi sejarah yang berbeda antara satu dosen dan dosen lain, antara satu kanal YouTube dengan laman blog pribadi.

Ketiadaan narasi utama hanya memperparah krisis identitas yang dihadapi generasi muda. Sejarah yang multitafsir memang penting dalam diskursus ilmiah, tetapi dalam dunia pendidikan dasar hingga menengah, dibutuhkan satu narasi resmi yang sahih dan terstruktur.

Negara Harus Hadir

Dalam Seminar Nasional bertema “Sejarah di Simpang Jalan Kurikulum: Antara Substansi, Kompetensi, dan Ideologi”, yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah, sejumlah tokoh pendidikan sejarah memberikan pernyataan yang memperkuat pentingnya penulisan ulang sejarah nasional.

Wakil Rektor II UHAMKA sekaligus dosen sejarah, Desvian Bandarsyah menyampaikan bahwa sejarah resmi adalah jangkar memori bangsa. Tanpa kehadiran negara dalam menyusun narasi sejarah, generasi muda akan tumbuh dalam kebingungan yang berkepanjangan.

Sumardiansyah Perdana Kusuma, Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), menegaskan bahwa guru-guru di sekolah sangat membutuhkan buku ajar sejarah yang utuh, teruji, dan tidak saling bertentangan.

“Siswa kita berhak mendapat cerita bangsa yang sistematis dan konsisten,” ujarnya.

Lelly Qodariah, dosen pendidikan sejarah, menyatakan bahwa sejarah harus dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah, karena ia membentuk kesadaran kebangsaan, bukan sekadar hafalan peristiwa. Ia juga menyoroti risiko disinformasi sejarah di era digital yang mengancam pemahaman generasi muda tentang jati diri bangsanya.

Sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, saya sendiri meyakini bahwa reinventing sejarah harus dilakukan secara ilmiah, partisipatif, dan lintas disiplin. Bukan hanya oleh pemerintah atau akademisi pusat, tetapi juga melibatkan guru, komunitas lokal, serta generasi muda.

Pandangan ini diamini oleh Ahmad Maulana, perwakilan mahasiswa dalam seminar. Ia menyatakan bahwa mahasiswa merasa bingung dengan begitu banyaknya versi sejarah yang beredar, baik di kelas maupun di media sosial. “Kami butuh sejarah yang bisa kami pegang, bukan hanya potongan-potongan yang viral tapi tak teruji,” katanya.

Pernyataan ini mencerminkan realitas yang tak bisa diabaikan. Ketika sejarah tidak ditopang oleh narasi resmi yang jelas, pendidikan kehilangan arah. Dan yang lebih berbahaya, bangsa ini kehilangan kendali atas bagaimana ia diingat, dibayangkan, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Arah Masa Depan

Penulisan ulang sejarah Indonesia bukan proyek pelestarian masa lalu, melainkan investasi bagi masa depan bangsa. Narasi sejarah yang kuat, otoritatif, dan terbuka terhadap kritik adalah fondasi untuk membangun bangsa yang sadar akan dirinya sendiri.

Sebagaimana yang dikatakan oleh sejarawan Benedict Anderson dalam Imagined Communities (1983), bangsa adalah komunitas yang dibayangkan. Imajinasi kolektif ini dibentuk, salah satunya, melalui sejarah yang kita ajarkan dan kita percayai bersama.

Maka, kita membutuhkan sejarah resmi—bukan sebagai narasi tunggal penyeragaman, tetapi sebagai rujukan bersama yang memungkinkan warga negara mengenali dirinya dalam keragaman yang utuh.

Pemerintah perlu hadir, dunia akademik wajib terlibat, dan generasi muda harus diberi ruang. Hanya dengan sejarah yang ditulis ulang secara inklusif dan berbasis riset, kita bisa membangun identitas nasional yang kokoh di tengah zaman yang terus berubah. (*)

Editor Amanat Solikah

Tags: andiPenulisan Ulang Sejarah IndonesiasejarahSejarah Indonesia
SendShare30Tweet19Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Siti Walidah
Aisyiyah dan NA

Menjaga Amanah, Mewujudkan Harapan: Kiprah Panti Asuhan Aisyiyah Melampaui Zaman

Selasa 20 Mei 2025 | 14:02
105
Dosen UM Surabaya, Radius Setiyawan (Uswah/PWMU.CO)
Kabar

Akademisi UM Surabaya Beri Catatan Jika Pemerintah Ingin Tulis Ulang Sejarah

Kamis 8 Mei 2025 | 13:19
28
Pembukaan PIM DPD IMM Jakarta. (Istimewa/PWMU.CO)
Suara Perserikatan

Sekjend Pemuda Muhammadiyah Minta IMM Perkuat Ilmu Agama dan Sejarah

Minggu 4 Mei 2025 | 12:58
17
Munir Ahmad tokoh dan pelaku sejarah Muhammadiyah Sendangagung saat di rumahnya, barat Mushala Al-Abrar Lebak Barat Sendangagung. (Gondo Waloyo/PWMU.CO)
Feature

Begini Kisah Salat Id Pertama dan Awal Berdirinya Muhammadiyah Sendangagung

Sabtu 29 Maret 2025 | 20:17
386
Silviyana Annggraeni (Pegiat Literasi). (Istimewa/PWMU.CO)
Opini

Pengaruh Medsos Terhadap Sikap Berpihaknya Masyarakat

Selasa 18 Februari 2025 | 18:51
59
sarkawi
Kabar

Prof Sarkawi Dikukuhkan sebagai Guru Besar, Soroti Amnesia Sejarah Bangsa

Kamis 19 Desember 2024 | 09:02
100

Terpopuler Hari Ini

  • fashmu

    Fashmu 2025 Kota Surabaya akan Digelar, Catat Tanggalnya

    1373 shares
    Share 549 Tweet 343
  • Dua Atlet Terbaik Smamita Siap Persembahkan Gelar Juara untuk Kabupaten Gresik

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Malam Apresiasi Sekolah Kreatif Menganti Hadirkan Nuansa Tradisional Jawa

    125 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Bukan Sekadar Perpisahan: Hujan Air Mata warnai Punawiyata SMPM 7

    102 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Iran dan Kebangkitannya di Tengah Tekanan

    63 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Lima Kader UM Surabaya Resmi Mengikuti MSPP Batch VII

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • MTs Muhammadiyah 15 Al Mizan Lamongan Gelar Rapat Kerja Tahun Pelajaran 2025/2026

    54 shares
    Share 22 Tweet 14
  • Satu Genggaman, Sejuta Berita: CJF 2025 Bangkitkan Semangat Jurnalisme Generasi Muda

    30 shares
    Share 12 Tweet 8
  • SIRSMA: Target RS Aisyiyah Bojonegoro adalah Bintang 5 Istimewa

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • Untuk Kemajuan, MA Muhammadiyah 9 Al Mizan Lamongan Mereview Visi dan Misi

    18 shares
    Share 7 Tweet 5

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358748 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232988 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231094 shares
    Share 92438 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171531 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122280 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim