
PWMU.CO – Pada Kamis (22/5/2025) pagi, Sri Isna Wardhani berpamitan dan memohon doa untuk keberangkatannya menunaikan ibadah haji melalui grup WhatsApp guru dan karyawan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur.
Isna, bersama suaminya, Achmad Sudjoni dijadwalkan akan terbang ke Tanah Suci Makkah Al-Mukaromah pada Jumat (23/5/2025).
Isna mengatakan, “Alhamdulillah, setelah menunggu selama 13 tahun, akhirnya saya ditakdirkan oleh Allah SWT untuk berkunjung ke Tanah Suci, meskipun sempat tertunda selama 2 tahun karena pandemi Covid-19.”
Guru kelas III Bromo ini menjelaskan bahwa setelah penantian selama 13 tahun, qadarullah tahun ini ia akhirnya berangkat.
“Saya mendaftar sejak tahun 2012,” ungkapnya.
Isna tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Mabrur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik. Seminggu sebelum keberangkatan, tepatnya pada Kamis (15/5/2025) lalu, seluruh guru dan karyawan berkunjung ke rumahnya.
Dalam kesempatan itu, Isna memohon maaf atas segala khilaf dirinya dan keluarganya selama ini, serta meminta doa agar diberi kesehatan yang prima sehingga dapat menjalankan rangkaian ibadah haji dan umrah dengan lancar di Tanah Suci.
“Harapan kami tentu saja agar menjadi haji yang mabrur, karena seperti sabda Rasulullah ‘Hajjul mabruuru laisa lahu jazaa’un illal jannah’ yaitu haji yang mabrur tidak ada balasannya selain surga,” ucapnya.
Guru yang hobi bernyanyi ini sangat mempersiapkan diri, terutama dari segi fisik. Ia bersama suaminya rutin berlatih berjalan kaki.
Haji Ibadah Panggilan
Ia menambahkan bahwa persiapan mental juga penting dalam melaksanakan ibadah haji.
“Haji itu adalah ibadah karena panggilan, bukan karena banyak harta. Jika seseorang sudah mendapat panggilan untuk berhaji, maka akan selalu ada jalan, termasuk datangnya rezeki yang tidak disangka-sangka,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia memotivasi para guru dan karyawan SDMM untuk tetap optimis dan terus berdoa agar diberi kesempatan menunaikan ibadah ke Tanah Suci.
“Entah itu umrah atau haji, karena jika Allah SWT berkehendak, pasti akan terjadi,” ucapnya memberi semangat kepada para hadirin.
Motivasi terbesarnya adalah karena haji merupakan rukun Islam kelima, sehingga diusahakan untuk dapat menunaikannya sebelum usia lanjut. Sebab, tidak ada yang tahu umur kita, dan belum tentu kelak kita masih memiliki cukup tenaga untuk menjalaninya.
Selanjutnya, ia mengingatkan agar kita saling memaafkan, karena kesalahan dengan sesama manusia hanya dapat diselesaikan secara langsung antarmanusia.
“Kami sekali lagi memohon doa yang tulus dari para jamaah, agar semua kegiatan di Tanah Suci dimudahkan, mengingat usia yang sudah tidak muda lagi,” kata bapak satu anak ini.
Sebelum berangkat ke tanah suci Makkah, Isna dan suaminya terlebih dahulu berkumpul bersama para jamaah haji lainnya yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 73 di Asrama Haji Sukolilo, Jalan Manyar Kertoadi Nomor 1, RW 6, Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. (*)
Penulis Muhammad Ilham Yahya Editor Ni’matul Faizah