
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) kembali menyelenggarakan program Pre Primary School of SDMM (Preps) sebagai langkah awal bagi siswa yang ingin bergabung di International Class Program (ICP).
Preps menjadi wadah belajar yang dirancang menyenangkan, terstruktur, dan sekaligus menjadi proses seleksi resmi untuk calon siswa ICP.
Ketua Pelaksana Preps, Pradita Eka Putri SPd menjelaskan bahwa program ini sebelumnya dikenal sebagai “Preschool”. Namun, karena banyak sekolah mulai memakai istilah yang sama dengan konsep berbeda, SDMM memilih nama baru yang lebih khas dan mencerminkan tujuan utamanya.
“Preps bukan hanya ganti nama, tapi juga penyegaran total. Kami ingin anak-anak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan, tapi tetap terarah untuk menghadapi tantangan di kelas ICP nanti,” ujar Pradita.
Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu guru pengajar di Preps, Arif Wahyudi SPd. Ia menyebut bahwa program ini menjadi ajang pembekalan sekaligus seleksi bagi calon siswa.
“Jadi bukan cuma belajar, tapi juga jadi proses kami mengenal karakter anak, melihat kesiapan mereka secara akademik maupun emosional,” tambahnya.
Preps berlangsung dari Februari hingga Mei 2025 dan diikuti oleh 50 peserta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 siswa terpilih untuk melanjutkan ke kelas ICP berdasarkan hasil pembelajaran harian dan evaluasi perkembangan dalam empat tahap.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran dikawal oleh tim pengajar yang terdiri dari Pradita Eka Putri, Ema Rohma Hayati, Kazue Salsabella, Arif Wahyudi, dan Fitri Musrofihah.
Setiap kelas didampingi oleh satu guru utama dan dua guru pendamping. Proses belajar pun dikemas menyenangkan—dimulai dengan ice breaking berupa lagu dan gerakan bertema, dilanjutkan penyampaian materi, dan diakhiri dengan asesmen sederhana yang tetap menyenangkan untuk anak-anak.
Salah satu hal yang paling berkesan menurut Yudi adalah kesempatan untuk mengenal berbagai karakter siswa yang unik. “Mereka punya cara belajar masing-masing, dan kami belajar banyak dari mereka juga. Rasanya senang sekali bisa mendampingi proses itu,” ujarnya.
Tidak hanya guru yang belajar, siswa pun tampak menikmati proses yang disiapkan dengan penuh perhatian ini. Pradita menambahkan, “Anak-anak yang awalnya malu atau masih suka menangis, sekarang malah jadi yang paling semangat ikut kelas. Perubahan itu sangat berarti bagi kami,” ungkapnya.
Melalui Preps, SDMM bisa memberikan ruang adaptasi yang nyaman dan bermakna bagi siswa, sekaligus menjalin kolaborasi yang kuat antara guru, orang tua, dan sekolah.
Tujuannya satu, menyiapkan anak-anak agar siap secara akademik, mental, dan spiritual untuk melangkah ke jenjang belajar yang lebih menantang.(*)
Penulis Nur Aini Ochtafiya Editor Zahrah Khairani Karim