
PWMU.CO – Peningkatan mutu sekolah dan madrasah Muhammadiyah terus menjadi komitmen utama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo.
Salah satu wujud konkret dari komitmen tersebut adalah penyelenggaraan Rapat Kerja (Raker) Majelis Dikdasmen dan para kepala sekolah/madrasah se-Kabupaten Sidoarjo, Jumat (23/5/2025).
Raker ini digelar selama dua hari di Royal Hotel & Villa Trawas dan diikuti oleh 39 kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK. Hadir pula unsur Ketua PCM bidang pendidikan serta Ketua Majelis Dikdasmen PCM se-Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Sidoarjo M Kohar SSos MSi, dalam laporan pembuka menyampaikan bahwa tema raker tahun ini adalah “Refleksi dan Evaluasi Diri Melejitkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah.”
“Alhamdulillah, tidak ada sekolah Muhammadiyah di Sidoarjo yang masuk daftar pendampingan mutu dari PP Muhammadiyah. Namun demikian, kami tetap melakukan pendampingan internal oleh anggota majelis yang profesional dan kompeten,” ungkap Pak Kohar.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu strategi yang dilakukan adalah mendorong sekolah besar untuk membina sekolah yang masih berkembang, serta menjadikan sekolah unggul sebagai inspirasi bagi sekolah yang belum unggul.
Acara pembukaan Raker dilangsungkan pukul 14.00 dan dibuka secara resmi oleh Ketua PDM Sidoarjo, Prof Dr Dzoul Milal MPd yang hadir bersama jajaran pimpinan harian PDM.
Dalam sambutannya, Prof. Milal menegaskan tiga tanggung jawab utama kepala sekolah Muhammadiyah.
Pertama, kepala sekolah harus membimbing guru dan karyawan agar mampu membaca dan mengajarkan al-Qur’an serta menanamkan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan kepada siswa.
Kedua, seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pendidikan harus mencerminkan identitas Muhammadiyah dalam keseharian, bukan sekadar bekerja di institusi Muhammadiyah.
Ketiga, kepala sekolah wajib memiliki kompetensi profesional dan merancang program pengembangan guru. “Teacher professional development harus menjadi prioritas. Guru harus difasilitasi untuk studi lanjut, mengikuti workshop, bimtek, dan pelatihan peningkatan mutu lainnya,” tegasnya.
Prof Milal juga mengingatkan pentingnya keteladanan disiplin waktu dari kepala sekolah. “Kehadiran tepat waktu, baik di sekolah maupun di forum-forum resmi, harus menjadi contoh bagi seluruh elemen sekolah,” pesannya menutup sambutan.
Raker ini diharapkan mampu merumuskan langkah-langkah strategis dalam mendorong mutu pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Sidoarjo semakin melejit dan berdaya saing tinggi. (*)
Penulis Wigatiningsih Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan
