
PWMU.CO – Dua fenomena masyarakat yang perlu diwaspadai disampaikan Ketua PCM Candi M Abror SP MM saat memberikan pengantar Kajian Ahad Pagi di Masjid Baiturrahman, Durungbedug, Candi, Sidoarjo, Ahad (25/5/2025).
Dia menyampaikan, ada dua fenomena dari atas hingga bawah yang sesungguhnya telah diingatkan oleh Rasulullah.
“Mudah-mudahan kita bisa belajar bersama agar fenomena ini tidak ada dalam diri kita. Kata Nabi, ciri orang munafik itu ada tiga. Yang pertama, kalau bicara suka berdusta. Tapi kalau jamaah di sini, tidak ada ya?” candanya disambut tawa hadirin.
Ketua PCM Candi ini menegaskan bahwa jika seseorang berbohong, maka kebohongan itu akan berlanjut.
“Kebohongan pertama akan ditutupi oleh kebohongan kedua, ketiga, dan seterusnya, sampai habis. Kebohongan itu baru berhenti ketika sudah diangkat orang banyak ke makam,” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya menghindari kebiasaan berbohong, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kalau kebohongan muncul pada seorang pemimpin, maka secara otomatis tidak akan mampu mensejahterakan rakyatnya, apalagi jika dari atas sampai bawah. Untungnya di Muhammadiyah itu pimpinannya tidak digaji, yang digaji itu hanya yang bekerja di amal usaha,” jelasnya.
Dalam kajian tersebut, M Abror juga memberikan pertanyaan kepada jamaah, “Enakan mana, punya uang banyak atau cukup?” Serentak, ibu-ibu menjawab, “Cukup.”
“Meski cuma Rp25.000, yang penting cukup. Uang banyak itu bahaya. Terlihat enak menghabiskannya, tapi perlu hati-hati. Jangan sampai kekayaan menyengsarakan kita. Harta itu seharusnya digunakan untuk berdakwah dan memperkuat keimanan,” tuturnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini mengajak jamaah untuk selalu bersyukur dan tidak berlebihan dalam menjalani hidup.
“Untung kita menjadi orang kecil, orang desa, tidak macam-macam. Kalau punya jabatan, itu punya tantangan besar ketika melihat uang. Maka bersyukurlah, tidak perlu hidup berlebih-lebihan,” pesannya.
Dia juga menyampaikan bahwa dalam kajian ini turut diramaikan dengan bazar minyak goreng murah seharga Rp13.000 per liter (harga normal Rp17.000), serta layanan kesehatan gratis seperti pengecekan tensi darah, kolesterol, asam urat, dan gula darah.
Selain itu, panitia juga membagikan doorprize kepada jamaah berupa minyak goreng (36 pax), beras, hingga wajan. (*)
Penulis Mahyuddin Syaifulloh Editor M Tanwirul Huda