
Suasana Tasyakuran Penyerahan Siswa kepada orang tua ke-10 di SMK MATIG Gresik, Minggu (25/05/2025). (Ahmad Khamdi/PWMU.CO).
PWMU.CO — Suasana haru dan bangga menyelimuti Tasyakuran Penyerahan Siswa kepada Orang Tua bagi siswa angkatan ke-10 SMK Muhammadiyah 3 (MATIG) Gresik.
Tidak hanya menjadi penanda kelulusan para siswa, namun acara yang terhelat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik ini juga menghadirkan prosesi simbolis yang unik dan penuh makna.
Dalam momen yang mengharukan, para guru secara simbolis melepaskan jas almamater dari masing-masing siswa. Hal ini sebagai tanda bahwa masa pendidikan di SMK telah berakhir.
Jas almamater itu kemudian diserahkan kepada orang tua atau wali siswa, yang selanjutnya mengenakan jas hitam kepada anak mereka.
Prosesi ini menjadi simbol penyerahan kembali anak kepada orang tua serta lambang bermulanya perjalanan baru menapaki dunia kerja maupun pendidikan lanjutan.
Dalam sambutannya, Kepala SMK MATIG menyampaikan rasa bangga dan harapan agar lulusan angkatan ke-10 mampu membawa nama baik sekolah dan memberikan kontribusi positif di masyarakat.
“Pelepasan jas almamater dan pemakaian jas hitam bukan sekadar seremonial. Tetapi simbol penting bahwa mereka kini siap menjadi pribadi dewasa yang akan meniti jalan masing-masing” ujarnya.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran tamu undangan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik. Dalam kesempatan itu, PDM Gresik memberikan dukungan moral dan apresiasi atas pencapaian SMK MATIG dalam mendidik generasi muda yang tangguh dan berdaya saing .
Paling tidak, dengan banyak diterimanya lulusan SMK Matig di perusahaan, ini akan membantu menekan tingkat pengangguran ekstrem di Kabupaten Gresik.
Prosesi yang sarat makna ini menambah khidmat tasyakuran, dan harapannya menjadi tradisi positif dalam setiap pelepasan siswa di masa depan.
SMK MATIG kembali membuktikan komitmennya dalam membentuk lulusan yang tidak hanya cakap secara akademik. Tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.
Penulis Ahmad Khamdi, Editor Danar Trivasya Fikri