
PWMU.CO – Suasana siang itu terasa berbeda di SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) Gresik, Jawa Timur, Rabu (28/5/2025). Ruang Audiovisual dan Perpustakaan sekolah yang biasanya digunakan untuk belajar dan membaca, kini menjadi saksi pelaksanaan salah satu agenda penting yaitu Program Survei Karakter dari Kemendikdasmen (sebelumnya Kemendikbudristek).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Asesmen Nasional yang tak hanya menilai kemampuan literasi dan numerasi, tetapi juga mengukur aspek karakter peserta didik sebagai fondasi penting dalam membangun generasi emas Indonesia.
Survei ini tidak hanya ditujukan untuk siswa, tetapi juga guru dan orang tua. Tiga komponen penting dalam ekosistem pendidikan ini diundang untuk bersama-sama merefleksikan, menilai, dan memperkuat implementasi nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Fokus pada 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Kepala Sekolah SD Muri, Riza Agustina Wahyu Setyawati MPd, menegaskan bahwa survei tahun ini difokuskan pada penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH). Kebiasaan tersebut meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur lebih awal.
“Kami percaya, kebiasaan-kebiasaan ini menjadi pondasi penting dalam membentuk anak-anak yang sehat, cerdas, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya penuh semangat.
Riza juga menjelaskan, survei karakter untuk guru melibatkan kepala sekolah, kepala urusan kesiswaan, guru Pendidikan Agama Islam, dua wali kelas V, serta guru olahraga. Melalui survei ini, Kemendikbudristek ingin mengetahui sejauh mana pemahaman dan penerapan nilai-nilai karakter dalam proses belajar mengajar serta interaksi keseharian guru dengan siswa.
Siswa dan Survei Karakter
Sementara itu, di ruang terpisah, tampak 30 siswa dari kelas V Aurora dan V Renjana mengikuti survei dengan penuh konsentrasi. Mereka duduk rapi di depan perangkat komputer, didampingi oleh wali kelas masing-masing, Ustadzah Indah Khoirunnisa SPd dan Ustadzah Aini SPd. Pelaksanaan dibagi menjadi dua sesi: sesi pertama pukul 11.00–11.30 WIB dan sesi kedua pukul 11.30–12.00 WIB.
Sebelum dimulai, Ustadzah Indah Khoirunnisa memberikan pengarahan singkat kepada para siswa.
“Anak-anak, survei ini bukan sekadar menjawab soal. Ini tentang kebiasaan kalian sehari-hari. Jadi, jawab dengan jujur dan pikirkan baik-baik, karena dari sinilah kita bisa sama-sama belajar dan memperbaiki diri,” ucapnya dengan nada lembut namun penuh makna.
Menurutnya, survei ini bisa menjadi dasar pengembangan program intervensi karakter yang lebih spesifik dan tepat sasaran, terutama dalam mendukung perkembangan kebiasaan baik siswa secara menyeluruh.

Orang Tua dan Komitmen Bersama
Tak ketinggalan, peran orang tua juga sangat ditekankan dalam pelaksanaan survei karakter ini. Di Perpustakaan Safari Ilmu, sebanyak 10 orang tua, lima dari kelas I dan lima dari kelas II telah ikut serta dalam pengisian survei yang dipandu oleh Ustadzah Eni Mariana dari bagian Tata Usaha.
Para orang tua tampak antusias dan serius saat mengisi instrumen survei. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, mereka diajak untuk merefleksikan peran mereka dalam menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif kepada anak-anak di rumah.
“Survei ini sangat membantu kami sebagai orang tua untuk mengukur sejauh mana kami telah mendampingi anak-anak dalam membentuk karakter mereka,” ujar salah satu orang tua yang hadir.
Survei ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat kolaborasi antara keluarga dan sekolah. Orang tua diharapkan menjadi teladan dan menciptakan lingkungan rumah yang kondusif dalam penerapan 7 KAIH. Sementara itu, sekolah berperan aktif dalam mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kegiatan belajar mengajar dan membangun budaya sekolah yang mendukung tumbuhnya karakter kuat dan berakhlak mulia.
Karakter adalah Pondasi Masa Depan
Melalui kegiatan ini, SD Muhammadiyah 1 Kebomas menunjukkan komitmennya dalam menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga matang dalam karakter.
“Pendidikan karakter adalah jantung dari pendidikan itu sendiri,” ujar Kepala Sekolah Riza menutup kegiatan hari itu.
Dengan melibatkan guru, siswa, dan orang tua dalam satu tujuan besar, SD Muri tidak hanya menjalankan program pemerintah, tetapi juga menjadikannya momentum perubahan nyata. Karena dari kebiasaan sederhana, lahir pribadi-pribadi luar biasa. (*)
Penulis Umamah Editor M Tanwirul Huda