
PWMU.CO – Ikalum FIP UMJ dan BEM FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar Sarasehan Pendidikan Nasional dengan mengusung tema Dari FIP UMJ untuk Pendidikan Indonesia, Rabu (28/05/2025). Kegiatan tersebut juga menjadi momentum reuni akbar Ikatan Alumni (Ikalum) FIP UMJ.
Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei untuk menghadirkan berbagai refleksi dan semangat. Tidak hanya bagi para guru, tetapi juga bagi siapa pun yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik secara individu maupun institusional. Tahun ini, civitas akademika FIP UMJ sepakat memperingati Hardiknas 2025 dengan menyelenggarakan temu lintas generasi yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan alumni.
Sarasehan Pendidikan Nasional dibuka oleh Wakil Rektor II UMJ Prof Dr Ir Mutmainah MM, dihadiri oleh Dekan FIP UMJ Prof Dr Iswan SE MSi, dan Wakil Ketua III IKALUM UMJ Dr Mukti Ali MA. Kegiatan ini mendapat atensi yang positif dari berbagai elemen. Terhitung sebanyak 170 orang berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan ini.
“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh civitas akademik yang ada di FIP UMJ karena berkenan menyemarakkan Hardiknas tahun ini dengan menggelar Sarasehan Pendidikan Nasional. Dengan terlaksananya pertemuan ini, semoga Fakultas Ilmu Pendidikan yang juga menjadi bagian dari kampus benar-benar menjadi laboratorium gagasan yang melahirkan transformasi nyata untuk pendidikan di Indonesia,” ujar Prof Dr Ir Mutmainah MM dalam sambutan membuka kegiatan tersebut.
Sarasehan Pendidikan Nasional & Reuni Akbar Ikalum FIP UMJ sengaja digagas oleh seluruh elemen yang ada guna membahas mengenai kelangsungan pendidikan, serta sistem deep learning yang hari ini tengah disosialisasikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI).
Pengembang Kurikulum Ahli Madya Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Dr Fathur Rohim dalam kesempatannya menjadi narasumber mengatakan bahwa keterampilan critical think peserta didik di Indonesia masih rendah. Ini yang kiranya perlu mendapat perhatian serius bagi pendidik serta seluruh elemen yang ada di ranah pendidikan.
Sistem Deep Learning

Deep learning sendiri merupakan seperangkat rangkaian sistem yang dirancang guna meningkatkan pemahaman mendalam bagi peserta didik. Sistem ini mengedepankan 3 proses utama dalam pendekatan pembelajaran.
Pertama, mindfull learning atau pendekatan pembelajaran yang menitikfokuskan kesadaran untuk belajar pada diri peserta didik. Kedua, meaningfull learning atau pendekatan pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengontekstualisasikan apa yang dipelajari sehingga kegiatan belajar bukan hanya sekadar menghafal belaka. Ketiga, joyfull learning atau pendekatan pembelajaran yang mendorong rasa ingin tahu dan memantik kemenarikan serta suasana menyenangkan dalam sebuah pembelajaran.
Sejalan dengan itu, narasumber kedua dalam Sarasehan Pendidikan Nasional tersebut yakni Ananto Kusuma Seta PHd selaku Anggota Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non-formal PP Muhammadiyah mengatakan bahwa pendidik berperan untuk merubah beberapa pandangan yang kerap melekat dalam dunia pendidikan.
Transformasi pendidikan perlu dimulai dari mindset, merubah pola pikir dari fixed mindset ke growth mindset. Menempatkan kecerdasan dan kemampuan seseorang bukanlah sebuah hal yang sifatnya tetap, melainkan dapat dibangun, diperbaiki, serta dipertajam.

Beliau menambahkan bahwa tujuan dari pendidikan ada 3.
Pertama, pendidikan adalah ikhtiar agar peserta didik mampu paham terhadap potensi yang ada pada dirinya. Kedua, pendidikan adalah langkah agar peserta didik memiliki kepekaan serta paham terhadap lingkungannya. Ketiga, tujuan dari pendidikan adalah menghasilkan karya untuk maslahat bersama.
“Pendidik ibarat petani. Tugas seorang petani bukanlah menghijaukan daun, melainkan memberinya pupuk & membiarkan tanaman tersebut tumbuh dengan sendirinya,” ujar paparan Ananto Kusuma Seta Phd. dalam Sarasehan Pendidikan Nasional.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar hingga selesai. Kegiatan ini ditutup dengan pemberian doorprize serta penampilan dari musisi ternama di Indonesia, yang dihadirkan sebagai guest star kegiatan tersebut. Kemudian diakhiri dengan foto bersama antara narasumber, Ikalum dan Pimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. (*)
Penulis Dedi Mursadi Editor Amanat Solikah