
PWMU.CO – Dalam rangka membangun sinergi antara lembaga dengan IGABA Kota Probolinggo dalam pendidikan inklusi serta menyemarakkan Milad ke-108 Aisyiyah, PDA Kota Probolinggo mengadakan kegiatan workshop berupa Pelatihan Guru Inklusi.
Kegiatan workshop ini mengusung tema: “Strategi dalam Mendampingi Anak ADHD di Sekolah Inklusif.” Kegiatan tersebut berlangsung setiap Sabtu dengan lima kali pertemuan (3–23/5/2025) di Sekolah PAUD Aisyiyah Mentari Probolinggo yang berlokasi di Jalan Mawar No. 13, Kelurahan Sukabumi, Kota Probolinggo, dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan guru Aisyiyah Bustanul Athfal se-Kota Probolinggo. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah Probolinggo, Dra. Aya Sophia, dan Dra. Trie Gusmienarti sebagai Ketua Majelis PAUDASMEN Kota Probolinggo, yang membuka kegiatan workshop ini. Beliau mengatakan, semoga kegiatan ini berjalan lancar dan sukses.
Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan karena sejatinya seorang guru harus terus haus belajar dan menambah ilmu. Juga hadir Dwi Agustina, S.Pd., yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
Dalam pemaparannya, Dwi Agustina SPd menyampaikan materi pada pertemuan pertama mengenai anak ADHD (karakteristik dan diagnosa).
Pertemuan kedua membahas intervensi yang dilakukan untuk anak ADHD, yaitu ada dua model: model medis dan model sosial.
Pertemuan ketiga membahas strategi penanganan anak ADHD usia dini dengan beberapa pendekatan, salah satunya mendukung kesehatan emosional anak dengan mengajarkan keterampilan mengelola emosi.
Pertemuan keempat membahas strategi khusus mengawal anak ADHD. Ada beberapa teknik seperti: pause and think, teknik first then, dan sebagainya.
Kesimpulan dari pemateri yaitu:
Kita sebagai GPK harus:
- Mengerti dan memahami anak
- Memberi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan anak
- Harus dengan hati dan ikhlas
- Terus belajar karena ilmu terus berkembang
Kesan dan Pesan
Jazillah Ummawiyah (guru dari PAUD Aisyiyah Mentari) mengaku terkesan dengan kegiatan pelatihan ini:
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi kita sebagai seorang guru yang berada di salah satu sekolah inklusi. Selain menambah ilmu dan pengalaman, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi, saling berbagi ilmu/sharing khususnya dalam menangani atau mendampingi anak ADHD di sekolah,” katanya, “juga mempererat hubungan antara sesama guru se-Aisyiyah Kota Probolinggo.”
Unik Hanisah SPd berharap bahwa parenting ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak, khususnya di sekolah inklusi. “Harapannya, pelatihan ini terus terlaksana atau terjadwal kembali untuk menambah ilmu,” tambahnya.
Pelatihan tentang sekolah inklusi ini tentunya menambah wawasan baru tentang anak berkebutuhan khusus. Selain itu, juga menjadi ajang sharing dan bertukar ilmu dengan lembaga AUA yang lain, sehingga menambah wawasan dan pengalaman mengenai tips-tips membersamai anak berkebutuhan khusus. “Waktu dan tempat yang kondusif serta narasumber yang komunikatif sangat mendukung berlangsungnya pelatihan ini dengan lancar hingga selesai,” tambahnya Tika Martika (guru KB Qurra’tunn Ayun 1).
Sabtu, 23 Mei 2025, adalah hari terakhir pelatihan ini. Turut dihadiri Ibu Endang Dewi Fatimah, S.Pd., selaku Ketua PDA Kota Probolinggo, yang sekaligus menutup kegiatan ini. Kegiatan ini selain ditutup dengan materi, para peserta juga melakukan praktik membuat APE untuk ABK dan mempresentasikan capaian yang akan dibuat seorang pendidik untuk anak dalam sekolah inklusi.
Berbagai APE sudah dibuat dengan manfaat, tujuan, beserta indikator capaiannya. Salah satunya membuat APE sederhana “Kantong Ajaib” dengan warna dasar dan stik. Cara bermainnya yaitu memasukkan stik ke dalam kantong dengan warna yang sama. Manfaatnya di ranah kognitif: melatih anak untuk fokus dan mengelompokkan benda sesuai warna.
Ada juga APE sederhana yaitu Pom-pom Fly yang terbuat dari botol bekas, bola pom-pom, dan sedotan. Cara bermainnya: meniup sedotan sampai bola pom-pom keluar dari tempat/wadah. Manfaatnya di kategori bahasa: meniup membantu melatih kemampuan berbicara.
Endang Dewi Fatimah SPd dalam sambutannya menyampaikan, “Semoga pelatihan ini bermanfaat dan menambah ghairah kami dalam mendidik dan mendampingi anak-anak, khususnya anak berkebutuhan khusus, dengan ikhlas dan tulus dari hati. Ilmu yang didapatkan tidak hanya sampai di sini, namun berlanjut.”
PAUD DIKDASMEN, Dra Trie Gusmienarti, menambahkan, “Semoga kegiatan pelatihan ini bermanfaat. Harapannya, ilmu yang didapat dapat diimplementasikan di lembaga masing-masing,” ujarnya.
pemateri, Dwi Agustina SPd menyampaikan, “Terima kasih, sangat senang dapat berbagi ilmu dan sharing-sharing dengan peserta workshop. Kita sebagai guru, khususnya GPK (Guru Pendidikan Khusus), harus mendidik dengan hati dan menginspirasi dengan jiwa.”
Salam Literasi dan Inklusi.
Kegiatan ditutup pukul 12.00 WIB dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan yang penuh kebahagiaan. Kegiatan berjalan lancar dan menyenangkan, meninggalkan kesan bagi peserta. (*)
Penulsi Wardatus Soleha Editor M Tanwirul Huda