• Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Selasa, Juli 8, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Pendidikan di Tengah Arus Sakau Digital

Selasa 3 Juni 2025 | 10:24
in Opini
30 2
0
10
SHARES
32
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Uswatun Hasanah MPd, Guru Bahasa Indonesia Sekolah Pesantren MTs Muhammadiyah 1 Malang. (Istimewa/PWMU.CO)

Oleh: Uswatun Hasanah MPd, Guru Bahasa Indonesia Sekolah Pesantren MTs Muhammadiyah 1 Malang

PWMU.CO – Di tengah gegap gempita era digital yang kian mendominasi setiap aspek kehidupan, pendidikan justru berada dalam posisi dilematis. Arus teknologi digital yang deras tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga candu yang perlahan menggerus nilai-nilai dasar pendidikan itu sendiri.

Fenomena “sakau digital” istilah yang mencerminkan kecanduan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap gawai dan media sosial kini menjadi tantangan besar dunia pendidikan. Di satu sisi, teknologi menawarkan akses belajar tanpa batas. Namun di sisi lain, ia juga mengikis konsentrasi, kedalaman berpikir, dan semangat belajar yang hakiki.

Fenomena ini mulai menjangkiti peserta didik dari berbagai jenjang usia, menjadikan gawai bukan sekadar alat bantu belajar, melainkan candu yang sulit dilepaskan. Akibatnya, fokus belajar menurun, interaksi sosial memburuk, dan proses pendidikan pun terancam kehilangan makna dasarnya. Dalam kondisi seperti ini, dunia pendidikan dituntut untuk tidak hanya mengejar kemajuan teknologi, tetapi juga mampu membangun kesadaran kritis agar generasi muda tidak tenggelam dalam arus digital yang membutakan.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Fenomena sakau digital di kalangan pelajar semakin terasa nyata. Indonesia tercatat sebagai negara dengan pasar game online terbesar ketiga di dunia. Berdasarkan penelitian data AI, jumlah unduhan game online di Indonesia, tercatat mencapai 3,45 miliar. Gawai yang awalnya digunakan untuk menunjang pembelajaran daring, kini justru lebih sering dimanfaatkan untuk bermain game, berselancar di media sosial, atau menonton konten hiburan secara berlebihan hingga tidur larut malam  yang menyebabkan mereka mengantuk di sekolah,waktu pembelajaran digunakan untuk tidur di dalam kelas dan mereka kehilangan fokus, dan performa belajar pun menurun drastis.

Pelajar sekarang lebih memilih membaca ringkasan pelajaran dari internet atau menonton video pembelajaran singkat daripada membaca buku pelajaran. Akibatnya, kemampuan memahami teks panjang dan berpikir mendalam semakin menurun. Hal ini menyebabkan menurunnya konsentrasi saat belajar, lemahnya kemampuan berpikir kritis, hingga berkurangnya minat membaca buku. Bahkan, sebagian siswa mengalami kesulitan membedakan antara kebutuhan belajar dan kebutuhan hiburan digital.

Banyak guru mengeluhkan siswa yang sulit fokus di kelas karena terus-menerus mengecek ponsel, meskipun sudah ada larangan. Beberapa bahkan menyembunyikan gawai di bawah meja untuk bermain gim atau membuka media sosial saat pelajaran berlangsung. Ini jelas mengganggu proses belajar dan menunjukkan gejala ketergantungan.

Ada siswa yang merasa cemas, gelisah, bahkan marah saat tidak membawa ponsel ke sekolah atau saat baterai habis. Ini gejala psikologis yang mirip dengan kecanduan zat, dan menunjukkan bahwa ponsel sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari emosi dan kenyamanan diri mereka. Beberapa pelajar terlihat kurang percaya diri ketika harus berbicara atau berdiskusi secara langsung. Mereka lebih nyaman berkomunikasi lewat pesan teks atau media sosial.

Interaksi sosial yang sehat pun menjadi terganggu karena mereka lebih “hidup” di dunia maya. Aktivitas kolaboratif seperti diskusi kelompok atau kerja sama dalam proyek pembelajaran sering kali terhambat karena perhatian siswa teralihkan ke ponsel mereka. Hal ini tentu bertentangan dengan tujuan pendidikan yang tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan sosial. Fenomena sakau digital bisa dilihat dari keseharian para pelajar yang lebih akrab dengan notifikasi TikTok daripada buku pelajaran.

Ironisnya, sebagian besar dari mereka merasa sedang “belajar” hanya karena menonton video edukatif berdurasi 60 detik. Padahal, pendidikan sejati tidak cukup diserap dalam potongan-potongan konten cepat saji. Ia membutuhkan proses, kontemplasi, dan interaksi nyata. Lingkungan rumah adalah tempat pertama anak berkenalan dengan teknologi. Maka, kontrol dan keteladanan dari orang tua dalam menggunakan perangkat digital menjadi kunci. Jika di rumah anak dibebaskan bermain gawai tanpa batas, upaya sekolah pun akan sulit berhasil. Oleh karena itu, sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan sakau digital ini.

Detoks Digital

Langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasi Sakau Digital adalah dengan regulasi batasan waktu untuk permainan online bagi anak di bawah 18 tahun hanya satu jam per hari, dan itu hanya berlaku pada Jumat, Sabtu, serta hari libur nasional. Langkah selanjutnya adalah Verifikasi Identitas Wajib dengan menggunakan sistem verifikasi identitas berbasis nama asli untuk mengakses permainan online dan media sosial. Pendidikan digital juga perlu ditingkatkan, pendidikan mengenai bahaya kecanduan internet, disertai dengan kampanye detoks digital di sekolah-sekolah dan masyarakat.

Pemerintah seharusnya  ketat dalam menyaring konten digital, termasuk media sosial dan permainan, guna mencegah akses terhadap konten negatif. Selain itu, pemerintah harus menyediakan Rehabilitasi Digital, dengan pusat rehabilitasi untuk kecanduan digital yang menawarkan konseling dan terapi bagi para remaja. Membangun karakter yang kuat di dunia digital adalah hal yang krusial, dan Indonesia perlu memberikan perhatian lebih terhadap aspek ini.

Edukasi untuk orang tua tentang penggunaan teknologi yang sehat juga harus jadi prioritas di Indonesia. Kita tidak bisa memisahkan teknologi dari proses belajar, namun kita bisa memastikan bahwa teknologi tidak menggantikan fungsi karakter dan kebijaksanaan. Karena pendidikan sejati adalah tentang pembebasan, bukan pelarian.(*)

Penulis Uswatun Hasanah Editor Zahrah Khairani Karim

Tags: MTs Muhammadiyah 1 MalangpendidikanSakau DigitalUswatun Hasanah
SendShare4Tweet3Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Konsistensi Konsepsi Pendidikan Islam 
Opini

Konsistensi Konsepsi Pendidikan Islam 

Minggu 6 Juli 2025 | 10:14
27
Lazismu Lampung Tegas Berkomitmen Mendukung Kemajuan Pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah
Kabar

Lazismu Lampung Berkomitmen Mendukung Kemajuan Pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah

Sabtu 5 Juli 2025 | 09:43
20
Kabar

Matsamutu Goes International: Dimulai dari English Speaking Buddy!

Kamis 3 Juli 2025 | 01:41
40
Jangan Eksploitasi Anak Agar Punya Masa Depan…!!! 
Opini

Jangan Eksploitasi Anak Agar Punya Masa Depan…!!! 

Jumat 27 Juni 2025 | 07:02
59
Internalisasi Nilai Moral pada Generasi Alpha 
Opini

Internalisasi Nilai Moral pada Generasi Alpha 

Rabu 25 Juni 2025 | 06:00
47
Kabar

Matsamutu Malang Gelar Workshop Sekolah Inklusi

Selasa 24 Juni 2025 | 12:46
57

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    46963 shares
    Share 18785 Tweet 11741
  • Direktur Smamita Beberkan Dampak Positif SPMB 2025 bagi Sekolah

    1636 shares
    Share 654 Tweet 409
  • Inilah Alasan Wali Santri Pondokkan Anaknya di Ponpes Al-Ishlah Sendangagung

    212 shares
    Share 85 Tweet 53
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    9577 shares
    Share 3831 Tweet 2394
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    74231 shares
    Share 29692 Tweet 18558
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    7639 shares
    Share 3056 Tweet 1910
  • Menggerakkan Ekonomi Cabang dan Ranting Muhammadiyah

    314 shares
    Share 126 Tweet 79
  • Membagi Harta Waris yang Berstatus Agunan dan Cicilannya Dilanjutkan Salah Satu Ahli Waris

    188 shares
    Share 75 Tweet 47
  • Deep Learning untuk Kesadaran Belajar

    2072 shares
    Share 829 Tweet 518
  • Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Gelar Silaturahmi Sambut Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026

    251 shares
    Share 100 Tweet 63

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358851 shares
    Share 143540 Tweet 89713
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171533 shares
    Share 68613 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim