SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Selasa, Juni 17, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kajian

Mina, Arafah dan Ibadah Kurban

Rabu 4 Juni 2025 | 19:25
in Kajian
30 2
0
10
SHARES
32
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Oleh Ahmad Afwan Yazid – Wakil Kepala SD Mupat Kota Malang, Guru PAI, Praktisi Pendidikan dan Parenting Keluarga

PWMU.CO – Ibadah haji bukan sekadar ritus fisik yang dilaksanakan oleh jutaan umat Islam setiap tahun dari berbagai penjuru dunia. Di dalamnya terkandung nilai-nilai spiritual yang sangat mendalam, mulai dari makna tauhid, kepatuhan, hingga cinta kepada Allah. Tempat-tempat suci seperti Mina, Arafah, dan prosesi ibadah kurban merupakan bagian penting dari rangkaian haji. Padanya menyimpan kisah pengorbanan luar biasa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam—seorang hamba yang berhasil melewati ujian terberat dalam sejarah kenabian.

Hari Arafah, yang jatuh pada 9 Dzulhijjah, merupakan hari puncaknya ibadah haji. Di Padang Arafah, para jamaah haji berkumpul, berdoa, dan memohon ampun kepada Allah. Hari tersebut menjadi momentum spiritual yang menggambarkan kesadaran manusia akan dosa-dosanya, ketergantungannya kepada Allah, dan harapan akan ampunan-Nya.

Dalam hadisnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

الْحَجُّ عَرَفَةٌ

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Haji itu (berdiri di) Arafah (HR. Tirmidzi no. 889)

Di Padang Arafah, kita diajak mengenang ketaatan Nabi Ibrahim dan kepasrahan Ismail dalam memenuhi perintah Allah untuk berkorban, sebagai bukti kepatuhan mereka kepada-Nya. Di tempat inilah pelajaran tentang ketundukan total kepada Allah bermula.

Dari Arafah, jamaah melanjutkan pergerakan menuju Mina untuk melakukan ritual melontar jumrah.  

Ritual ini menjadi simbolisasi penentangan atau penolakan terhadap ajakan setan untuk menolak perintah Allah. Dalam kisah Nabi Ibrahim, sebanyak tiga kali setan dalam mempengaruhi Nabi Ibrahim dan Ismail agar membatalkan niatnya melakukan persembahan pengorbanan. Sebaliknya,, Ibrahim justru melempari setan dengan bebatuan sebagai aktualisasi penolakan terhadap godaan syaitan.

Dalam firman-Nya, Allah memuji keteguhan hati Nabi Ibrahim:

وَنَادَيۡنٰهُ اَنۡ يّٰۤاِبۡرٰهِيۡمُۙ‏. قَدۡ صَدَّقۡتَ الرُّءۡيَا  ۚ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَ‏

“Dan Kami panggil dia, ‘Wahai Ibrahim, sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. As-Saffat: 104-105)

Perlu diketahui, Mina bukan sekedar tempat melontar jumrah atau batu. Mina juga menjadi medan kesadaran untuk menolak segala gangguan dalam kehidupan yang bersumber dari bisikan hawa nafsu maupun setan.

Selain menjalankan ritual ibadah di Padang Arafah dan di Lembah Mina, jamaah haji juga melakukan ritual ibadah kurban. Ibadah kurban menjadi simbol tertinggi tentang kecintaan dan ketundukan kepada Allah.

Sekedar diketahui, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “kurban” merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Arab “qurban” yang berarti dekat atau mendekatkan diri.

Kurban atau qurban berasal dari kata qaruba yang berarti mendekat. Ibadah kurban merupakan cara pendekatan diri kepada Allah melalui penyembelihan hewan ternak. Perintah penyembelihan hewan kurban, selain sebagai bentuk ketaatan atas ketentuan Allah, juga sekaligus memiliki historikal atau mengenang sejarah Nabi Ibrahim. Yaitu sejarah Nabi Ibrahim yang rela menyembelih putranya, Ismail, atas perintah Allah, sebagai bentuk cinta dan kepatuhan tertinggi kepada Rabb-nya.

Allah berfirman: “Maka ketika keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, Kami panggil dia, ‘Wahai Ibrahim! Sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.’” (QS. As-Saffat: 103-105)

Dan Nabi Muhammad pun bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam [manusia] pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”. (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Kurban bukan hanya simbolisasi ritual dalam peribadatan, lebih dari itu juga membawa pelajaran tentang keikhlasan, pengorbanan, dan cinta kepada Allah yang melebihi kecintaan pada dunia maupun keluarga.

Kisah Ibrahim di Arafah, Mina, dan dalam ibadah kurban, selain memiliki pesan kesejarahan, juga sebagai cermin dalam berinteraksi kepada Allah melalui kepatuhan terhadap perintah-Nya. Kurban pada Idul Adha merupakan simbol iman yang hidup, cinta yang tulus, dan ketundukan yang sempurna.

Menghidupkan nilai-nilai pengorbanan di era kehidupan modern menjadi tantangan sekaligus kebutuhan tersendiri. Karena itu, generasi saat ini tentu sangat memerlukan teladan seperti keteladanan dari Ibrahim dan Ismail dalam mengorbankan ego, kesenangan, bahkan perasaan demi kepatuhan kepada Allah.

Akhirnya, semoga ibadah haji dan ibadah kurban menjadi sarana kita menapaki jejak para nabi dan menanamkan cinta Ilahi yang tak tergoyahkan dalam jiwa kita dan generasi setelah kita. Amiin… (*)

Editor Notonegoro

Tags: Ahmad Afwan YazidarafahHajiIdul AdhaIsmailkajianKurbanMinaNabi Ibrahim
SendShare4Tweet3Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Ketenangan Itu Mahal Harganya
Kajian

Ketenangan Itu Mahal Harganya

Senin 16 Juni 2025 | 16:46
20
Haji Bukan Sekadar Ritual, Pelajaran dari Ibrahim untuk Aktivis Kampus dan Gen Z
Opini

Haji Bukan Sekadar Ritual, Pelajaran dari Ibrahim untuk Aktivis Kampus dan Gen Z

Senin 16 Juni 2025 | 14:53
13
Guru SD Mudisa Jember Terpukau atas Penampilan Puisi Reksa saat Studi Tiru Sekolah Inklusi di SD Mupat
Kabar

Guru SD Mudisa Jember Terpukau atas Penampilan Puisi Reksa saat Studi Tiru Sekolah Inklusi di SD Mupat

Senin 16 Juni 2025 | 10:56
105
Perpisahan Tak Harus Haru, SD Mupat Rayakan Kebersamaan dengan Fun Games Seru
Kabar

Perpisahan Tak Harus Haru, SD Mupat Rayakan Kebersamaan dengan Fun Games Seru

Minggu 15 Juni 2025 | 22:54
83
Gus Pur Kupas Tuntas Teori Big Bang dalam Temu Kajian Ilmiah IPM Muh1ba
Kabar

Gus Pur Kupas Tuntas Teori Big Bang dalam Temu Kajian Ilmiah IPM Muh1ba

Minggu 15 Juni 2025 | 22:48
14
Jangan Terburu-buru Mengatur Hidup Orang Lain
Kajian

Jangan Terburu-buru Mengatur Hidup Orang Lain

Minggu 15 Juni 2025 | 20:53
3

Terpopuler Hari Ini

  • Gelar Kreativitas Siswa

    Anak PAUD Aisyiyah Mentari Percaya Diri Tampil di Panggung Gelar Kreativitas

    932 shares
    Share 373 Tweet 233
  • Mutuba Specta: SMPM 1 Babat Tutup Akhir Tahun Ajaran dengan Pagelaran

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Bergerak Bersama, Hidup Sehat Terwujud: Jalan Sehat Aisyiyah Kedungpring

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • STIT Muhammadiyah Kediri dan USIM Malaysia Jalin Kerja Sama Global

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Hujan Pertanyaan! Kemeriahan Adu Ide dan Gagasan Calon Kepala Sekolah Kreatif Baratajaya

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Guru SD Mudisa Jember Terpukau atas Penampilan Puisi Reksa saat Studi Tiru Sekolah Inklusi di SD Mupat

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Muhida Gelar Munaqosyah Akhir Sanah, Latih Mental Calon Hafidz Sukses

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Hangat dan Berkesan! Cafe Serundeng Jadi Saksi Momen Pisah Kenang Siswa Kelas 6-C SD Musix

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Menjadi Penjaga Kalamullah: Wisuda Tahfidzul Quran ke-9 SD Mumtaz

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Perpisahan Tak Harus Haru, SD Mupat Rayakan Kebersamaan dengan Fun Games Seru

    27 shares
    Share 11 Tweet 7

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358747 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232987 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231093 shares
    Share 92437 Tweet 57773
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171531 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122279 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim