
PWMU.CO – Pergantian jabatan di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo merupakan hal biasa. Bukan karena hal-hal tertentu, tiba-tiba ada pergantian. Hal ini disampaikan oleh M. Zainul Arifin, Kepala Smamda Sidoarjo saat pelantikan wakil kepala sekolah bidang Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) di auditorium Nyai Walidah, Selasa (03/06/2025).
“Pergantian Waka Ismuba ini memang berlangsung sebelum masa jabatan berakhir, karena baru berjalan dua tahun. Hal ini disebabkan karena Pak Misbah saat ini menjabat sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM),” ujar Zainul.
Sebagaimana diketahui, saat Misbah terpilih sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Ismuba, waktunya berdekatan dengan terpilihnya ia sebagai anggota PDM Sidoarjo. Karena tidak diperkenankan merangkap jabatan, Smamda memerlukan waktu untuk mempersiapkan proses pergantian Waka Ismuba.
“Karena itu, kami meminta kepada Dikdasmen PWM Jawa Timur untuk menyiapkan penggantinya dalam kurun waktu dua tahun,” tambah Zainul.
Kepada Fuad Syukri Zein, pengganti Misbah, Zainul berpesan agar Bidang Ismuba dapat menjadi lebih baik. Ia menekankan bahwa seluruh program yang sudah berjalan dengan baik perlu dilanjutkan dan ditingkatkan.
“Harus meniru yang sudah baik dan ditingkatkan. Kemudian melaksanakan program yang telah ditentukan,” tegas Zainul.
Dalam sambutannya, Zainul menegaskan bahwa tugas berat telah menanti Wakil Kepala Sekolah Bidang Ismuba yang baru. Salah satu tugas utama adalah pengembangan Boarding School Program (BSP) yang harus terus ditingkatkan. Pada penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026, program ini telah berhasil menarik sebanyak tiga puluh empat siswa.
“Kita harus tingkatkan. Fasilitasnya sudah seperti hotel, maka harus bisa menarik murid lebih banyak,” tegas Zainul.
Sementara yang Kedua, menurutnya, harus menjaga budaya islami di Smamda. Setiap hari harus ada suara ngaji di seluruh penjuru Smamda.
“Bahkan saat masuk ruang resepsionis sudah langsung terasa kalau berada di Smamda,” ucapnya.
Program ketiga adalah berantas buta huruf baca al-Quran. Hal ini karena membaca al-Quran sudah menjadi syarat kenaikan kelas. Setiap anak harus bisa membaca al-Quran.
“Jangan sampai ada anak jadi bahasan saat kenaikan kelas gara-gara belum bisa mengaji,” urai Zainul.
Kemudian, menurutnya, perlu diselenggarakan kajian rutin bagi guru dan karyawan sekali dalam sebulan. Tidak harus mendatangkan ustadz dari luar, guru-guru Ismuba yang ada di sekolah juga dapat dimaksimalkan untuk memimpin kajian tersebut.
“Menjalankan tugas sesuai visi sekolah, berpegangan pada Rencana Kerja Sekolah, serta berpedoman pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah,” pungkas Zainul.
Selamat kepada Fuad Syukri Zein atas pengangkatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Ismuba periode 2025-2027. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Misbah atas dedikasi dan pengabdiannya sebagai Waka Ismuba periode 2023-2025. (*)
Penulis Moh. Ernam Editor Ni’matul Faizah