
PWMU.CO – Tak hanya ke luar negeri, distribusi hewan kurban Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun ini juga menjangkau berbagai wilayah terpencil di Indonesia, khususnya di Malang Raya, serta beberapa daerah luar Jawa.
Bahkan juga menyasar sekolah-sekolah yang jarang mendapat distribusi hewan kurban. Adapun penyerahan hewan sapi dan kambing tersebut dilaksanakan pada 5 Juni 2025 ini.
Ada puluhan sekolah yang mendapat distribusi hewan kurban dari UMM. Di antaranya SMK dan SMA yang berlokasi di Batu, Jember, Jombang, Malang, dan puluhan kota lainnya. Sekolah yang mendapat kurban ini tidak terbatas pada Muhammadiyah saja, tapi juga untuk sekolah sekolah yang memang membutuhkan.
“Kita tidak hanya fokus pada Malang Kota, tetapi juga ke Malang Selatan, serta daerah yang jumlah kurbannya sangat minim, seperti Sampang dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” imbuhnya.
UMM membagi sasaran distribusi ke dalam tiga kategori utama yakni sekolah menengah atas (SMA/SMK), pondok pesantren binaan Muhammadiyah, dan masyarakat umum yang dinilai minim kurban. Untuk kategori sekolah, prioritas diberikan kepada lembaga pendidikan yang aktif berkontribusi terhadap UMM melalui alumninya.
Distribusi ini juga terbuka bagi sekolah non-Muhammadiyah. Untuk efisiensi, UMM menerapkan sistem pembelian hewan secara lokal di daerah tujuan distribusi. Selain memangkas biaya logistik, strategi ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Kami membeli hewan kurban langsung dari peternak setempat di daerah tujuan distribusi. Dengan cara ini, selain memangkas biaya transportasi, kami juga membantu menggerakkan ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat di sekitar,” jelas Wahyudi.
Hingga saat ini, jumlah hewan kurban yang terkumpul melalui UMM mencapai lebih dari 100 ekor, terdiri dari sapi, kambing, dan domba. Wahyudi menegaskan bahwa proses distribusi telah dirancang secara matang agar tidak tumpang tindih dan disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan di lapangan.
Ia pun mengajak masyarakat untuk melihat kurban sebagai bentuk kepedulian sosial yang melampaui simbol penyembelihan semata.
“Makna kurban adalah tentang keikhlasan, keadilan sosial, serta penyebaran rahmat. Harapannya, distribusi tahun depan bisa menjangkau lebih banyak daerah yang benar-benar membutuhkan, terutama yang jauh dari pusat-pusat perkotaan,” pungkasnya.
Di sisi lain, salah satu staf SMA Muhammadiyah 3 Jember, Agung Sedayu mengapresaisi dan berterimkasih kepada Kampus Putih UMM. Menurutnya, ini menjadi hadiah kurban yang juga mendorong siswa untuk turut serta dalam proses kurban. Sehingga muncul rasa kebersamaan dan keikhlasan dalam membagikan dagingnya.
“Terimakasih UMM, semoga hewan kurban ini bermanfaat bagi kita semua. Apalagi ada puluhan sekolah yang menerima hewan kurban ini di berbagai wilayah,” katanya.(*)
Penulis Hassan Al Wildan Editor Zahrah Khairani Karim