
PWMU.CO – Iduh Adha 1446 H yang jatuh pada tanggal 6 Juni 2025 disambut gembira oleh segenap warga SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (SD Mudri). Melaksanakan simulasi salat Idul Adha dan pembelajaran lengkap mengenai Qurban dihadiri oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Driyorejo, Rabu (04/06/2025).
Diikuti oleh 321 siswa SD Mudri, pelaksanaan simulasi salat Idul Adha 1446 H digelar di halaman sekolah. Terbagi dalam 15 rombel (rombongan belajar), siswa bersiap menempati shaf sesuai dengan jenjang masing – masing dan mengikuti arahan dari masing – masing walikelas.
Bertindak sebagai Khatib pagi ini adalah Gibran Alfarizi R dari kelas 3 Abu Bakar Ash Shiddiq ECP (English Class Program) dan Imam salat dipimpin oleh Kent Naufal Atharezza dari Kelas 5 Umar Bin Khattab TCP (Tahfidz Class Program). Drs H Abdul Wahab MM, selaku ketua PCM Driyorejo hadir memberikan khutbah pada kegiatan simulasi kali ini.
Terletak di Jl. Raya Pancawarna 11C AU 18 – 19 Kota Baru Driyorejo, siswa yang sudah hadir sejak pagi hari siap melaksanakan simulasi. Tepat pukul 07.30 WIB simulasi salat Idul Adha dilaksanakan.
“Memberikan pembelajaran bagaimana tata cara melaksanakan salat Idul Adha yang jatuh pada tanggal 6 Juni 2025 atau kurang 2 hari lagi dan agar salat yang dilaksanakan 1 tahun sekali ini bisa dilaksanakan dengan khusyuk,” ucap Muhammad Fadli Hermanto SAg saat diwawancarai oleh PWMU.CO mengenai tujuan kegiatan simulasi ini.
Pesan PCM Driyorejo

Drs H Abdul Wahab MM menyampaikan rasa haru dan bangga tentunya bisa memberikan khutbah di depan 321 siswa SD Mudri pagi ini, luar biasa. Ia mengawi khutbah dengan menceritakan sejarah tentang Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As dimana Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim As untuk menyembelih Nasi Ismail As. Hingga Allah SWT menggantikan Nabi Ismail As dengan seekor domba.
Setiap ada kebaikan yang akan dijalankan pasti syetan akan berusaha menghalangi. Bisikan keraguan dari syetan untuk membatalkan apa yang sudah diperintahkan Allah SWT juga sampai kepada Nabi Ibrahim As. Namun dengan keimanan yang tinggi Nabi Ibrahim As tetap teguh pendirian untuk melaksanakan perintah allah SWT.
“Pelajaran utama tentang keikhlasan memberikan apa yang kita miliki di jalan Allah dan ketaqwaan untuk menjalankan semua perintah Allah serta menjauhi laranganNya.Sebagai seorang muslim kita wajib meneladani kisah Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As sebagai contoh baik untuk menanamkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt,” tutupnya.(*)
Penulis Elisyah Susanty Editor Amanat Solikah