SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Selasa, Juni 17, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kajian

Apa Yang Kita Cari, Itulah Yang Menemui Kita

Kamis 5 Juni 2025 | 19:18
in Kajian
27 0
0
9
SHARES
27
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Oleh Dwi Taufan Hidayat – Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Semarang

PWMU.CO – Hati adalah kompas yang menentukan arah pencarian bagi manusia. Jika yang dicarinya adalah hal yang buruk, maka keburukan itu pula yang diperoleh, meski tempat mencarinya di tempat yang pandang suci. Sebaliknya, jika yang dicari adalah kebaikan, maka kebaikan pula akan menemuinya. Meski mencarinya pada lingkungan paling buruk sekalipun. Inilah rahasia hati dan niat, yang disingkap oleh ajaran Islam.

Dalam kehidupan ini, kita terlalu sibuk mengevaluasi tempat, waktu, dan keadaan di sekitar kita. Seolah-olah semua kebaikan dan keburukan bergantung pada di mana kita berada. Padahal Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa bukan tempat yang menentukan terhadap apa yang akan kita temukan, melainkan apa yang kita cari, kita niatkan, dan bagaimana hati kita dalam menuntun langkah.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

“Wa alladhīna jāhadū fīnā lanahdiyannahum subulanā”

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS. Al-‘Ankabūt: 69)

Ayat ini menegaskan bahwa petunjuk Allah datang kepada siapa pun yang sungguh-sungguh mencarinya, tak peduli di mana dia berada. Meski seseorang itu berjalan dalam lorong gelap gulita, tapi hatinya menyala-nyala mencari cahaya, Allah pasti akan membukakan pintu cahaya itu baginya.

Sebaliknya, meskipun seseorang berada di Masjidil Haram, di depan Ka’bah, atau di Kota Madinah yang terberkahi, namun jika yang dia cari adalah cela, aib, atau niat jahat, maka hanya itulah yang akan dilihat dan dirasakannya. Sebab hatinya memang telah buta, bukan karena tempatnya yang gelap.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Inna Allāha lā yanzhuru ilā ṣuwārikum wa amwālikum, walākin yanzhuru ilā qulūbikum wa a‘mālikum”

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada wajah kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Inilah fondasi dari setiap perjalanan ruhani: niat. Ketika seseorang berniat mencari ilmu, Allah akan membukakan jalan dan mempertemukannya dengan guru. Jika seseorang sungguh-sungguh mencari kebaikan — meski berada di tengah lingkungan yang buruk — hatinya akan tetap hidup, bersinar, dan menjunjung kemuliaan. Sebaliknya, siapapun yang berniat mencari-cari alasan untuk membenci, niscaya akan menemukannya, bahkan dari orang yang paling tulus sekalipun.

Para sahabat memaknai niat dalam pencarian mereka. Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu masuk Islam bukan karena tempat atau suasana, tetapi karena pencariannya akan kebenaran. Suatu waktu ia pergi untuk membunuh Rasulullah, tapi dalam perjalanan menuju tempat tinggal Nabi itulah justru Allah mempertemukannya dengan hidayah. Sebab dalam hatinya ada kejujuran, walau diselimuti amarah. Dan Allah melihat kejujuran itu.

Kisah lain datang dari seorang pemuda yang masuk ke tempat maksiat, namun dengan niat untuk berdakwah, untuk menyelamatkan saudaranya dari lembah dosa. Dan Allah pun menyelamatkannya. Sebab meski tempat itu buruk, tapi niatnya suci. Hatinya bersih. Maka kebaikan datang menyambutnya.

Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا

“Faman kāna yarjū liqā’a rabbihi falyā’mal ‘amalan ṣāliḥā”

“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh…” (QS. Al-Kahfi: 110)

Amal saleh bukan sekadar perbuatan, tapi hasil dari niat yang saleh. Allah yang akan mencocokkan hasil pencarian kita dengan isi hati atau niat kita. Tak heran jika ada orang yang tinggal di pesantren, tapi hatinya gersang, sebaliknya, ada orang yang tinggal di lorong pasar tapi lisannya tak lepas dari dzikir. Karena sesungguhnya tempat tak mampu menipu Allah, tapi hatilah yang menentukan.

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah pernah berkata: “Sesungguhnya perjalanan kepada Allah bukan ditempuh dengan kaki, melainkan dengan hati.”

Jadi, janganlah sibuk mencari tempat terbaik, jika hati kita masih membawa niat yang rusak. Lingkungan tidak pernah salah, yang salah adalah hati kita sendiri tak pernah belajar mengenali cahaya. Jangan heran jika yang kita temukan hanyalah keburukan, bisa jadi itulah yang kita cari sejak awal.

Orang yang suka mencari kesalahan, akan mudah menemukan celah di manapun, bahkan pada amal yang paling mulia. Sedangkan orang yang jujur mencari kebaikan, akan mampu melihat keindahan dari orang yang terburuk sekalipun.

Karena itu, mari kita jaga hati kita. Mari kita benahi niat kita. Sebab apa pun yang kita cari, itulah yang akan dipertemukan Allah kepada kita.

Marilah kita cari ridha-Nya, sehingga jalan menuju ridha-Nya akan terbuka meski penuh duri. Janganlah kita cari sesuatu yang berbuah dosa, maka kita pasti akan tergelincir walaupun sedang di atas sajadah. Maka waspadalah dengan apa yang kita niatkan, karena niat adalah benih dari seluruh takdir.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang selalu mencari kebaikan, dimanapun kita berada, dan akan mempertemukan kita dengan cahaya-Nya yang tak pernah padam.

يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ

“Yahdillāhu linūrihi man yashā’”

“Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nūr: 35)(*)

Editor Notonegoro

Tags: Dwi Taufan HidayatHatiIbnu QayyimkajianniatUmar Ibn Khattab
SendShare4Tweet2Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Ketenangan Itu Mahal Harganya
Kajian

Ketenangan Itu Mahal Harganya

Senin 16 Juni 2025 | 16:46
20
Gus Pur Kupas Tuntas Teori Big Bang dalam Temu Kajian Ilmiah IPM Muh1ba
Kabar

Gus Pur Kupas Tuntas Teori Big Bang dalam Temu Kajian Ilmiah IPM Muh1ba

Minggu 15 Juni 2025 | 22:48
14
Jangan Terburu-buru Mengatur Hidup Orang Lain
Kajian

Jangan Terburu-buru Mengatur Hidup Orang Lain

Minggu 15 Juni 2025 | 20:53
3
Seburuk-Buruknya Landasan dalam Beribadah
Kajian

Seburuk-Buruknya Landasan dalam Beribadah

Minggu 8 Juni 2025 | 17:59
33
Karena Kasih pada Seekor Burung
Kajian

Karena Kasih pada Seekor Burung

Minggu 8 Juni 2025 | 15:28
741
Mengambil Momentum Pada Malam Arafah
Kajian

Mengambil Momentum Pada Malam Arafah

Kamis 5 Juni 2025 | 20:21
11

Terpopuler Hari Ini

  • Gelar Kreativitas Siswa

    Anak PAUD Aisyiyah Mentari Percaya Diri Tampil di Panggung Gelar Kreativitas

    932 shares
    Share 373 Tweet 233
  • Mutuba Specta: SMPM 1 Babat Tutup Akhir Tahun Ajaran dengan Pagelaran

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Bergerak Bersama, Hidup Sehat Terwujud: Jalan Sehat Aisyiyah Kedungpring

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • STIT Muhammadiyah Kediri dan USIM Malaysia Jalin Kerja Sama Global

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Hujan Pertanyaan! Kemeriahan Adu Ide dan Gagasan Calon Kepala Sekolah Kreatif Baratajaya

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Guru SD Mudisa Jember Terpukau atas Penampilan Puisi Reksa saat Studi Tiru Sekolah Inklusi di SD Mupat

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Muhida Gelar Munaqosyah Akhir Sanah, Latih Mental Calon Hafidz Sukses

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Hangat dan Berkesan! Cafe Serundeng Jadi Saksi Momen Pisah Kenang Siswa Kelas 6-C SD Musix

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Menjadi Penjaga Kalamullah: Wisuda Tahfidzul Quran ke-9 SD Mumtaz

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Perpisahan Tak Harus Haru, SD Mupat Rayakan Kebersamaan dengan Fun Games Seru

    27 shares
    Share 11 Tweet 7

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358747 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232987 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231093 shares
    Share 92437 Tweet 57773
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171531 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122279 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim