
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo, Solokuro, Lamongan menyelenggarakan salat Idul Adha di lapangan, Jumat (6/6/2025) pukul 06.00–07.00 WIB.
Abdul Mustofa menjadi imam dan khatib. Anggota PCM Brondong ini berkhutbah tentang Abdullah bin Mubarak.
Ahli fikih dan hadis ini lahir di Marwa pada 118 H. Saat perjalanan ibadah haji menuju Tanah Suci, Abdullah melihat seorang perempuan yang mencabuti bulu itik di Kufah, Irak. Langkahnya pun terhenti di kota tersebut.
Abdullah mendekati perempuan itu dan bertanya, “Itu hasil sembelihan halal atau bangkai?”
Perempuan itu menjawab, “Ini bangkai dan aku memakannya bersama keluargaku.”
Abdullah pun heran kenapa bangkai dikonsumsi, padahal hukumnya haram. Ia pun memberitahu kepada perempuan itu, namun malah diusir.
Abdullah pergi, tapi ia balik lagi ke tempat tersebut dan memberikan nasihat yang sama. Perempuan itu kemudian menjelaskan kondisi yang sedang dialaminya.
“Aku punya beberapa anak. Sudah tiga hari ini aku tidak mendapatkan makanan untuk kuberikan pada mereka,” cerita perempuan itu.
Ulama besar itu langsung memberikan sejumlah keledai, pakaian, dan makanan kepada perempuan itu. Bekal-bekal perjalanannya diberikan semua.
Abdullah menghabiskan waktunya di Kufah hingga musim haji selesai. Ia tidak jadi menuju Tanah Suci untuk menunaikan Rukun Islam kelima. Ia pun pulang ikut rombongan dari negerinya tanpa gelar haji seperti orang pada umumnya yang telah berhaji di Tanah Suci.

“Aku tidak berhaji tahun ini,” katanya.
Seorang jemaah haji yang satu rombongan dengan Abdullah pun heran dengan jawaban ulama besar itu. Sebab, ia sempat menitipkan bekal kepadanya dan mengambilnya lagi saat di Arafah.
“Bukankah kau yang memberikan minum kami di suatu tempat di sana?” kata jemaah lainnya.
“Kau juga membelikan barang buat aku,” timpal jemaah lainnya.
“Aku tidak paham kalian bilang apa. Aku tidak berhaji pada tahun ini,” Abdullah bin Mubarak menegaskan.
Saat Abdullah tidur, dalam mimpinya ia mendengar suara, “Hai Abdullah, Allah menerima amal sedekahmu. Dia mengutus malaikat menyerupai sosokmu dan menggantikan dirimu menunaikan ibadah haji.”
Itulah cerita tentang Abdullah bin Mubarak. Ia tak ke Tanah Suci, namun karena amal sedekahnya, Allah mengutus malaikat menyerupai Abdullah untuk menunaikan ibadah haji menggantikan Abdullah yang wafat pada 181 H saat kembali dari medan perang.
Karenanya, khatib berwasiat kepada jamaah agar mensyukuri nikmat yang banyak dengan salat dan berkurban. Alhasil, jamaah mengisi kotak infak dari lima ratus rupiah hingga seratus ribu rupiah. Totalnya 11.849.500 rupiah.
Lebih dari itu, keluarga H Shodiqin memberi sarapan kepada imam, khatib, dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo. Semoga Allah melipatgandakan kebaikan sebanyak sepuluh kali, tujuh ratus kali, bahkan lebih, pungkas Sekretaris Muhammadiyah Takerharjo. (*)
Penulis Mushlihin Editor M Tanwirul Huda