
PWMU.CO – Khatib salat Iduladha, Taufiqur Rohman MPdI mengajak jamaah untuk meneladani karakter Nabi Ibrahim AS dalam menjalani kehidupan, Jumat (06/06/2025).
Hal ini disampaikan saat khutbah salat Iduladha di masjid Al-Huda Sumberjo, Kepundungan, Srono, Banyuwangi. Diikuti oleh jamaah masjid setempat serta warga Muhammadiyah Ranting Kepundungan, baik laki-laki maupun perempuan.
Tepat pukul 06.00 WIB, salat Iduladha dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha. Di awal khutbahnya, khatib yang juga Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi itu mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt, karena atas limpahan nikmat-Nya sehingga dapat melaksanakan salat Iduladha ini.
“Semoga salat Iduladha kita di tahun 1446 Hijriyah kali ini diterima oleh Allah,” ujarnya.
Meneladani Sifat Nabi Ibrahim AS
Kemudian ia menyampaikan tentang karakter atau sifat nabi Ibrahim AS yang perlu diteladani dalam mengarungi kehidupan. Sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam firman-Nya di al-Quran Surat al-Mumtahanah 6. Di ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah memberikan gelar kepada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya sebagai uswatun Hasanah (teladan yang baik) bagi orang yang mengharap perjumpaan dengan Allah dan hari akhir.
Selanjutnya khatib menguraikan beberapa karakter yang dimiliki nabi Ibrahim, di antaranya santun, kritis, berani, ikhlas berkurban, dan gemar berkarya.
Ia pun menceritakan sosok Ibrahim yang santun ketika menghadapi realitas di keluarganya. Terdapat perbedaan ideologi yang mencolok antara dirinya dengan bapak kandungnya sendiri. Ibrahim beragama dengan ketauhidan yang murni. Hanya mengakui Allah saja sebagai Tuhannya. Sebaliknya, ayahnya beragama dengan penuh kesyirikan dengan menyembah berhala.
Namun Ibrahim tetap mengajak dengan santun kepada bapaknya untuk beragama secara benar. Meskipun ia harus sampai diusir keluar dari rumahnya. Dalam mendakwahkan ajaran Islam, Ibrahim bersikap kritis. Ia mengajak warga masyarakat untuk mengenal Tuhan dengan rasionalitasnya.
Khatib terus mengulas karakter nabi Ibrahim tersebut, hingga karakter Ibrahim yang gemar berkarya untuk kemajuan peradaban. Seperti berkarya mendirikan kabah baitullah yang menjadi kiblat umat Islam sedunia.
Untuk itu, ia mengajak umat Islam agar dalam hidup ini selalu berusaha dan berbuat untuk kebermanfaatan. Sambil mengutip hadits nabi bahwa sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.
Di akhir khutbahnya Taufiqur Rohman mendoakan jamaah agar amal ibadahnya di momen Idul Adha ini, salah satunya menyembelih hewan kurban mendapat ridha Allah. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Amanat Solikah