
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sekaran menggelar Shalat Idul Adha 1446 H di Lapangan Haji Anas, Jumat (6/6/2025). Ratusan jamaah dari berbagai unsur warga Muhammadiyah Sekaran dan sekitarnya memadati lapangan sejak pagi.
Bertindak sebagai imam sekaligus khatib adalah Rahmad Anshor Lc, pengasuh Pondok Pesantren Manarul Qur’an Paciran. Dalam khutbahnya, ia mengangkat kisah keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam mendidik anaknya, Nabi Ismail AS.
“Kesuksesan Nabi Ibrahim mendidik Ismail menjadi anak saleh adalah buah dari kesungguhan dalam membentuk karakter tauhid sejak dini. Ini menjadi teladan luar biasa bagi orang tua masa kini,” ujarnya.
Ia mengingatkan, banyak orang tua zaman sekarang lebih sibuk menjadikan anak sebagai generasi yang kaya harta, tapi lalai menjadikan mereka anak yang saleh.
“Akhirnya, karena gaya hidup yang tidak sehat dan lupa akan akhirat, hidup menjadi sekarat. Mendidik anak hanya agar kaya malah bisa menghabiskan harta. Jika kaya tapi tidak saleh, maka bisa menjadi pribadi yang serakah,” tegasnya.
Dalam khutbahnya, Rahmad Anshor menyampaikan lima cara mendidik anak ala Nabi Ibrahim:
Satu, Senantiasa mendoakan anak agar menjadi saleh.
Nabi Ibrahim berdoa: Rabbi habli minas shalihin (Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku keturunan yang saleh).
Dua, Memberikan keteladanan yang baik.
Ketika mendapat perintah menyembelih anaknya, Nabi Ismail tidak membantah. Ia sudah terbiasa melihat sosok ayah yang taat kepada Allah.
Tiga, Menyiapkan lingkungan yang mendukung kesalehan.
Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar dan Ismail kecil ke Lembah Makkah yang tandus. Meski berat, namun langkah ini justru membentuk lingkungan spiritual yang kuat karena kelak menjadi tempat Ka’bah berdiri.
Empat, Mengajak anak mencintai ibadah dan taat kepada Allah.
Pendidikan kesalehan tidak cukup dengan nasihat, tapi harus diiringi pembiasaan ibadah sejak dini.
Lima, Menjadi orang tua yang mendengar, bukan otoriter.
Nabi Ibrahim tetap melibatkan pendapat anaknya dalam perintah penyembelihan. “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” (QS Ash-Shaffat: 102).
Khutbah ditutup dengan ajakan kepada orang tua agar meneladani Nabi Ibrahim dalam mendidik anak. “Jangan hanya ingin anak jadi pintar dan kaya, tapi juga tanamkan nilai-nilai tauhid dan akhlak mulia sejak kecil,” pesannya.
Sebelum pelaksanaan salat dimulai, panitia menyampaikan jumlah hewan kurban yang akan disembelih. Warga Muhammadiyah Sekaran yang tergolong minoritas di desa ini tetap mampu berkurban sebanyak 8 ekor sapi dan 31 ekor kambing.
“Ini adalah bukti semangat pengorbanan dan solidaritas sosial yang luar biasa,” ujar panitia. (*)
Penulis Yuli Widdi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan