
PWMU.CO – Perayaan Iduladha identik dengan meningkatnya konsumsi daging merah, baik daging kambing maupun sapi. Pola konsumsi ini sering kali menimbulkan gangguan pencernaan, salah satunya sembelit. Sembelit sendiri merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan buang air besar, ditandai dengan feses yang keras, kering, serta memerlukan usaha ekstra saat dikeluarkan.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ira Purnamasari, menjelaskan bahwa konsumsi daging merah dalam jumlah berlebihan menjadi salah satu pemicu utama sembelit. Menurutnya, kandungan lemak yang tinggi dalam daging membuat proses pencernaan melambat. Selain itu, serat protein yang padat serta tingginya kadar zat besi dalam daging menyebabkan tekstur feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
“Akibatnya, kerja usus menjadi lebih berat untuk mengeluarkan feses,” ungkap Ira pada Jumat (06/06/2025).
Gejala sembelit dapat berupa rasa penuh di perut, peningkatan frekuensi kentut, penurunan intensitas buang air besar, serta feses yang keras dan kering. Dalam beberapa kasus, sembelit juga bisa disertai dengan sensasi tidak tuntas saat BAB, membutuhkan waktu lebih lama di toilet, hingga munculnya darah saat buang air besar.
Untuk mencegah kondisi ini, Ira menyarankan beberapa langkah berikut:
1. Perbanyak Minum Air Putih
Menjaga asupan cairan minimal dua liter per hari sangat penting untuk membantu sistem pencernaan bekerja optimal dan menghindari konstipasi.
2. Konsumsi Buah dan Sayur Berserat
Asupan serat dari buah dan sayuran mampu melunakkan feses dan memperlancar proses BAB. Pepaya, misalnya, terkenal efektif dalam melancarkan buang air besar. Sayuran berdaun hijau juga tinggi serat dan sangat disarankan.
3. Asupan Probiotik dari Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi seperti tempe dan yogurt mengandung bakteri baik (probiotik) yang membantu memperbaiki keseimbangan flora usus dan membuat pola BAB lebih teratur.
“Tempe sebagai makanan berbasis kedelai kaya akan probiotik yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan,” pungkas Ira. (*)
Penulis Amanat Solikah Editor Azrohal Hasan