
PWMU.CO – Dalam upaya mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi, Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dengan semangat kolaboratif dan visi masa depan. Kegiatan ini menjadi langkah awal strategis dalam meningkatkan kapasitas guru menghadapi tantangan era kecerdasan buatan.
Workshop dibuka secara resmi oleh Prof Dr Khozin MSi Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa penguatan kompetensi pendidik melalui pemahaman mendalam terhadap teknologi merupakan kebutuhan mendesak.
“Kita tidak bisa menunggu. Dunia bergerak cepat, dan pendidikan Muhammadiyah harus memimpin, bukan sekadar mengikuti. Melalui workshop ini, kita ingin membekali guru-guru Muhammadiyah dengan kemampuan pembelajaran abad ke-21 yang berbasis teknologi dan nilai,” ujar Prof Khozin.
Sebagai keynote speaker, hadir Prof Dr Biyanto MAg Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemdikdasmen RI). Ia menyampaikan urgensi kebijakan pendidikan yang 3 dengan aman dan bertanggung jawab. Muhammadiyah dengan sejarah pendidikannya yang progresif sangat relevan dalam konteks ini.
Deep Learning
Workshop ini juga menghadirkan pandangan mendalam dari Prof (Em) Suyanto MEd PhD Ketua Tim Penyusun Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam Kemdikdasmen RI. Dalam sesinya, Prof Suyanto menguraikan kerangka konseptual pembelajaran mendalam yang kini menjadi arah baru dalam kurikulum nasional.
“Pembelajaran mendalam tidak hanya tentang teknologi. Ini tentang bagaimana kita membentuk cara berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan reflektif pada peserta didik. Teknologi hanyalah alat—yang utama adalah perubahan pendekatan,” jelas Prof Suyanto.
Workshop ini diikuti oleh para pendidik Muhammadiyah dari berbagai wilayah Jawa Timur. Selama kegiatan, mereka mendapatkan pelatihan mengenai prinsip dasar deep learning, implementasi kecerdasan buatan dalam pendidikan, serta strategi integrasi teknologi dalam pembelajaran yang kontekstual dan transformatif.
Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembaruan sistem pendidikan Muhammadiyah untuk menciptakan generasi unggul, adaptif, dan berdaya saing global. (*)
Penulis Ifandi Septa Adi Editor Amanat Solikah