
PWMU.CO – Kita orang tua sudah hidup di zaman yang sangat berbeda dengan anak-anak kita yang masuk dalam generasi Z.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi Universitas Airlangga, Prof Muhammad Miftahussurur dr MKes SpPD-KGEH PhD.
“Masa anak-anak kita sekarang sudah disuguhi internet yang sangat masif. Ini sangat berbeda dengan masa saya, ketika komputer saja masih pakai DOS. Itu sudah menunjukkan bagaimana perbedaan masa antara orang tua dengan anak-anak kita sekarang,” tutur Miftah ketika menyampaikan stadium general dalam kegiatan Extending The Future SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) yang digelar Selasa (10/6/2025).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Graha Adi Balas Klumprik Karangpilang Surabaya tersebut, Miftah menekankan bagaimana masifnya penggunaan internet oleh gen Z.
“Sejak bangun tidur sampai tidur lagi, gen Z tidak bisa lepas dari internet dengan 63 persennya digunakan untuk mengakses media sosial,” ujarnya.
“Dengan demikian, gen Z memiliki peluang yang luar biasa dalam dunia kerja saat ini. Banyak sekali prospek yang bisa diambil, yang mana itu belum ada di zaman saya. Sebut saja contohnya teknologi sains data maupun DKV,” ungkap Miftah.
Namun, ungkap dia, generasi Z juga dikenal dengan karakter yang sangat peka. Sehingga terkadang mentalitas mereka sering tidak stabil.
“Contohnya mudah galau, mudah kesepian, maupun mudah sedih,” tutur Miftah.
Kemudian, sambungnya, hal itu juga menjadi senjata dari gen Z untuk lebih peka dengan lingkungannya. Mereka jadi mudah menyuarakan pendapat dan mengkritik jika ada yang tidak sesuai.
Menutup pidatonya, Miftah menyampaikan bagaimana seharusnya karakter gen Z itu. “Ada tiga karakter yang seharusnya dimiliki oleh generasi Z. Yang pertama adalah karakter islami, kemudian berwawasan internasional, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik,” ungkapnya. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan