SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Selasa, Juni 17, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Muhammadiyah dan Krisis Rasa Memiliki

Rabu 11 Juni 2025 | 09:42
in Opini
44 2
0
14
SHARES
45
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Nurbani Yusuf

Oleh Nurbani Yusuf (Komunitas Padhang Makhsyar)

PWMU.CO- Muhammadiyah bukan NU. Di mana aset, berupa pesantren, ma’had, rumah sakit, klinik, universitas atau sekolah dapat dimiliki secara pribadi oleh keluarga para kyai dan tokoh pendiri yang bisa diwariskan ke anak cucu dzuriah para founding di mana jabatan dapat dijabat seumur hidup.

Di Muhammadiyah berbeda. Semua aset dan amal usaha bukan milik keluarga atau person yang bisa diwariskan. Jabatan ada periodesasi. Ada pertanggungjawaban publik. Bahkan ada saatnya diambil dan diatur sesuai regulasi Persyarikatan. Bahkan jabatan Kiai atau Ulama juga bergantung SK.

Keduanya: baik Muhammadiyah dan NU, ada kebaikan dan ada kekurangan, insya Allah membawa keberkahan dan kemaslahatan meski dengan presisi berbeda.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Di Muhammadiyah: Semua boleh bekerja keras sekeras-kerasnya. Berkurban seikhlas-ikhlasnya. Popular dan terkenal tapi ingat: pada saat habis periode akan dilupakan atau ditinggalkan.

Siapapun boleh serahkan harta, pikiran, tenaga dan waktu. Pada saatnya akan diambil dengan paksa atau diserahkan dengan ikhlas bergantung keadaan.

Ada generasi perintis, ada generasi pejuang, ada generasi penikmat. Sunatullah di persyarikatan.
Butuh ikhlas doubel, saya bilang.

Di NU rasa memilkinya sangat tinggi karena milik pribadi. Tidak ada batasan periode dan tidak terikat aturan organisasi. Dengan begitu, mereka begitu dominan, militan dan rela melakukan apapun dengan berbagai cara untuk defens maupun ekspansi dan inovasi. Hasilnya luar biasa.

NU berfungsi sebagai jam’iyah. Semacam kredo ideologi yang disepakati. Pengelolaan aset diserahkan masing-masing, yang penting tetap ada dalam jam’ iyah dan tidak menyimpang.

Sistem Holding yang di Muhammadiyah — menagih para pengurusnya benar-benar ikhlas. Merintis, membesarkan, merawat dan mengembangkan sesuatu yang ‘bukan miliknya’. Dengan harta sendiri kemudian ikhlas diwakafkan. Sungguh mulia dan terpuji.

Pada saatnya akan diambil dan diserahkan kepada pengurus dan pimpinan baru. Ada saatnya yang awalnya berada pada shaf paling depan bahkan imam ditarik mundur ke belakang di shaf dua atau di emperan masjid. Tidak dihiraukan, tidak di ingat, tidak disebut bahkan dilupakan.

Perlahan rasa memiliki menipis karena banyak aturan. Birokrasi ketat, majelis yang egosentris tidak saling bersentuhan. Hanya untuk memutuskan beli satu sak semen butuh quorum. Kemudian pertumbuhan menjadi melambat.

Ada yang sangat bergairah mengelola aset amal usaha seperti milik keluarga. Ada yang cuek bebek tak hirau sama sekali karena tidak merasa ikut memiliki. Keduanya harus diminimalkan sebab menjadi energi negatif.

Para founding Muhammadiyah banyak yang telah lulus uji. Pak Malik Fadjar, Pak Imam Suprayogo, Pak Sukiyanto, Pak Muhadjir dan Pak Abdullah Hasyim adalah uswah baik. Mengelola UMM dari minus ratusan juta pada tahun 1983. Kemudian surplus Milyaran dengan aset Triliunan adalah usaha keras tiada terkira. Kelimanya berakhir dengan kemuliaan berkat keikhlasan dan ketulusan tiada tara..

Tapi jujur saya katakan. Tidak ada sesuatu yang sempurna. Kekuatan struktural yang dominan juga harus di imbangi dengan kekuatan personal berbasis masa kultural.
Dengan begitu terjadi keseimbangan: struktural kuat, basis masa kulturalnya juga kokoh. Tidak ada yang saling mendominasi, tapi saling menguatkan.

Saatnya para kiai dan ulama di Muhammadiyah punya pesantren sendiri. Para saudagar Muhammadiyah punya perusahaan sendiri. Para ilmuwan dan cendekiawan Muhammadiyah punya pusat studi atau nizhamiyah sebagai sekoci yang lincah dan simpel bergerak, menopang kapal besar Muhammadiyah yang melambat karena sarat penumpang. (*)

Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan

Tags: MuhammadiyahNahdlatul UlamaNurbani Yusufopini
SendShare6Tweet4Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Fenomena Flexing di Medsos: Bagaimana Islam Menanggapi?
Opini

Fenomena Flexing di Medsos: Bagaimana Islam Menanggapi?

Minggu 15 Juni 2025 | 21:34
45
Ada Pesan Geopolitik di Balik Serangan Zionis Israel ke Iran
Opini

Ada Pesan Geopolitik di Balik Serangan Zionis Israel ke Iran

Minggu 15 Juni 2025 | 11:56
36
Ustadz Nurbani Yusuf: Istighfar adalah Kunci Keberkahan Hidup
Kabar

Ustadz Nurbani Yusuf: Istighfar adalah Kunci Keberkahan Hidup

Minggu 15 Juni 2025 | 10:31
55
Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan
Opini

Perjalanan Menuju Holy Possible Missions (Bagian-2)

Minggu 15 Juni 2025 | 09:00
29
Menumbuhkan Karakter Sejak Dini Melalui Pandu Tunas Athfal
Opini

Menumbuhkan Karakter Sejak Dini Melalui Pandu Tunas Athfal

Jumat 13 Juni 2025 | 15:02
704
Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan
Opini

Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan

Jumat 13 Juni 2025 | 11:34
49

Terpopuler Hari Ini

  • Gelar Kreativitas Siswa

    Anak PAUD Aisyiyah Mentari Percaya Diri Tampil di Panggung Gelar Kreativitas

    932 shares
    Share 373 Tweet 233
  • Mutuba Specta: SMPM 1 Babat Tutup Akhir Tahun Ajaran dengan Pagelaran

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Bergerak Bersama, Hidup Sehat Terwujud: Jalan Sehat Aisyiyah Kedungpring

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • STIT Muhammadiyah Kediri dan USIM Malaysia Jalin Kerja Sama Global

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Hujan Pertanyaan! Kemeriahan Adu Ide dan Gagasan Calon Kepala Sekolah Kreatif Baratajaya

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Guru SD Mudisa Jember Terpukau atas Penampilan Puisi Reksa saat Studi Tiru Sekolah Inklusi di SD Mupat

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Muhida Gelar Munaqosyah Akhir Sanah, Latih Mental Calon Hafidz Sukses

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Hangat dan Berkesan! Cafe Serundeng Jadi Saksi Momen Pisah Kenang Siswa Kelas 6-C SD Musix

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Perpisahan Tak Harus Haru, SD Mupat Rayakan Kebersamaan dengan Fun Games Seru

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Menjadi Penjaga Kalamullah: Wisuda Tahfidzul Quran ke-9 SD Mumtaz

    35 shares
    Share 14 Tweet 9

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358747 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232987 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231093 shares
    Share 92437 Tweet 57773
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171531 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122279 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim