SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juni 20, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Berangkat Haji Sebagai Personal Branding: Ibadah atau Pencitraan

Selasa 10 Juni 2025 | 15:09
in Opini
75 1
0
24
SHARES
76
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Gambar ilustrasi. (ChatGPT/PWMU.CO)

Oleh: Syaifuddin Eko Fathur Rahman, Mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih UMM.
(syaifuddin121102@gmail.com)

PWMU.CO – Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima: ibadah haji.

Sebuah ibadah agung yang tidak hanya menguras harta dan tenaga, tetapi juga menuntut ketulusan jiwa dan keikhlasan hati. Namun, di tengah maraknya media sosial dan budaya tampil, muncul pertanyaan yang menggugah nurani: benarkah semua orang berhaji karena Allah, ataukah ada yang menjadikan haji sebagai sarana pencitraan?

Fenomena ini tidak bisa kita nafikan. Di berbagai lapisan masyarakat, gelar “Haji” sering kali dianggap sebagai simbol status sosial. Dalam dunia politik, bisnis, bahkan birokrasi, predikat tersebut mampu menaikkan pamor, memperkuat legitimasi moral, bahkan memuluskan jalan menuju kekuasaan.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Tak sedikit yang menjadikan haji sebagai bagian dari strategi personal branding—bukan sebagai bentuk kepatuhan spiritual, melainkan investasi citra.

Tentu saja, ini menjadi ironi. Bagaimana tidak? Ibadah yang seharusnya menjadi bentuk perendahan diri di hadapan Allah, justru digunakan untuk meninggikan diri di hadapan manusia. Padahal Rasulullah ﷺ telah bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa nilai amal ditentukan bukan oleh besar kecilnya perbuatan, tetapi oleh keikhlasan niatnya. Maka, siapa pun yang berhaji semata-mata demi pujian atau popularitas, telah menggugurkan esensi ibadah tersebut.

Nabi ﷺ juga memperingatkan dengan sangat keras:

“من عمل عملاً ليراء الناس، فالله يعرض عليه عيبه، ومن عمل عملاً ليأخذ به الثناء، فالله يبصر به عيبه.”

(رواه مسلم)

“Barang siapa melakukan suatu amal untuk dilihat orang lain, maka Allah akan memperlihatkan cela amal itu. Dan barang siapa melakukan amal untuk mendapat pujian manusia, maka Allah akan membuka aibnya”. (HR. Muslim)

Riya, atau beribadah karena ingin dilihat dan dipuji manusia, adalah bentuk syirik kecil (syirkul ashghar) yang sangat berbahaya. Ia tidak membatalkan keislaman seseorang, tetapi bisa menghapus pahala amal yang dilakukan.

Di era media sosial, bentuk riya pun bermetamorfosis. Tak lagi sekadar berdiri di mimbar atau tampil di kerumunan, kini cukup dengan unggahan digital: foto thawaf di depan Ka’bah, video saat wukuf, atau caption penuh lafadz-lafadz religius.

Tak jarang, semua itu dibuat bukan untuk menyemangati atau berdakwah, melainkan sebagai ajang pertunjukan spiritualitas. Inilah yang para ulama sebut sebagai riya khafiy—riya yang samar, yang menyusup ke dalam hati dan sulit dideteksi, kecuali oleh orang yang rajin bermuhasabah.

Secara hukum fiqih, haji semacam ini tetap sah—selama rukun dan syaratnya terpenuhi. Namun, apakah haji tersebut mabrur? Di sinilah yang membedakan antara sekadar formalitas ibadah dan hakikat spiritual yang sejati. Sebab Rasulullah ﷺ bersabda:

لحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

“Haji yang mabrur itu tidak ada balasan lain baginya selain surga”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sementara haji yang tidak mabrur, hanya akan menjadi perjalanan fisik yang melelahkan, tanpa bekas dalam jiwa, tanpa nilai di sisi Allah.

Allah SWT juga berfirman dalam al-Quran:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَـٰهُكُمْ إِلَـٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًۭا صَـٰلِحًۭا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦأَحَدًۭا

“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan tidak mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (QS. Al-Kahfi: 110)

Ayat ini menegaskan bahwa keikhlasan adalah syarat mutlak diterimanya ibadah. Sekecil apa pun unsur mempersekutukan Allah dalam niat—termasuk dengan menyisipkan ambisi duniawi seperti pencitraan—akan menggugurkan nilai amal tersebut.

Penutup

Ibadah haji adalah panggilan langit. Ia bukan panggung dunia, bukan pula investasi sosial. Ketika seseorang memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci, sejatinya ia sedang diundang untuk meninggalkan seluruh egonya.

Di sana, semua status sosial ditanggalkan, semua gelar diluruhkan. Yang tersisa hanyalah seorang hamba dalam balutan kain putih yang sederhana, menghadap Rabb-nya dengan hati yang terbuka.

Namun, bila niat berhaji sudah tercemari sejak awal—bukan karena taat, tapi karena ingin dipandang—maka pantaskah kita berharap balasan dari Tuhan yang Maha Mengetahui isi hati?

Maka sebelum langkah kaki sampai ke Makkah, mari kita koreksi arah hati kita. Mari bertanya jujur: Apakah aku berhaji karena Allah, atau karena manusia? Apakah aku ingin menjadi tamu-Nya, atau hanya ingin diakui manusia telah ke rumah-Nya?

Keikhlasan tidak membutuhkan sorotan kamera. Ia hanya butuh ruang hening dalam jiwa yang tak terjamah tepuk tangan atau komentar warganet.

Semoga setiap langkah menuju Baitullah adalah langkah yang jujur, dan setiap “Labbaik” yang diucapkan adalah jawaban tulus atas panggilan cinta dari Allah.

Semoga kita semua diberi kesempatan untuk berhaji dengan niat yang bersih, diterima amalnya, dan pulang sebagai haji yang mabrur. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.(*)

Editor Zahrah Khairani Karim

Tags: HajiPersonal BrandingPPUT UMMSyaifuddin Eko Fathur Rahman
SendShare10Tweet6Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Pulang haji. (Istimewa/PWMU.CO)
Headline

Begini Tips Sehat Usai Ibdah Haji

Rabu 18 Juni 2025 | 17:46
14
Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan
Opini

Perjalanan Menuju Holy Possible Missions (Bagian-2)

Minggu 15 Juni 2025 | 09:00
34
Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan
Opini

Perjalanan Menuju Holy Possible Missions (Bagian-1)

Minggu 15 Juni 2025 | 06:40
50
Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan
Opini

Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan

Jumat 13 Juni 2025 | 11:34
49
Mencari Haji yang Mabrur di Tengah Budaya Gengsi
Opini

Mencari Haji yang Mabrur di Tengah Budaya Gengsi

Jumat 13 Juni 2025 | 11:04
38
Nobar dan Malam Takbiran: Mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih Belajar Makna Pengorbanan
Kabar

Nobar dan Malam Takbiran: Mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih Belajar Makna Pengorbanan

Senin 9 Juni 2025 | 12:13
51

Terpopuler Hari Ini

  • Kiat Sukses Khalisa, Hafidzah 10 Juz Peraih The Best Academic

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Daftar Bintang Kelas The Best Five  Diumumkan di Pembagian Rapor MA Al-Ishlah Sendangagung

    75 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Budaya Mengantri Tetap Dibawa oleh Santri Ponpes Al-Ishlah di Studi Tour SMPM 12 Paciran

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • SDMM Catat 874 Prestasi, Semangat Juara Kian Menyala

    31 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Pala Pendem Sebagai Pemadam Kelaparan di Studi Tour SMPM 12 Sendangagung

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Apresiasi 10 Siswa Terbaik Warnai Wisuda ke-51 SD Muhlas, Ini Daftarnya

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Prestasi Membanggakan! Siswa SMP Mulia Tulangan Antar Persebaya U-13 Juara Soeratin Surabaya

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Iran Tembakkan Rudal Sejjil Bermuatan 1 Ton ke Israel, Disebut sebagai Pembuka “Gerbang Neraka”

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • SDMM Primary Character Semester 2 Dipandu MC Imut

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Kolaborasi Hangat SD Mupat: Walimurid Turut Pentas di Acara Perpisahan

    22 shares
    Share 9 Tweet 6

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358748 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232988 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231094 shares
    Share 92438 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171531 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122280 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim