
Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM Ushuluddin Cabang Ciputat, Samsul Hadi. (Fathan Faris Saputro/PWMU.CO).
PWMU.CO – Budaya literasi di kalangan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menjadi perhatian serius Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM Ushuluddin Cabang Ciputat, Samsul Hadi.
Dalam wawancara pada Selasa (10/6/2025), pria kelahiran Pandeglang, 26 Februari 2003, tersebut menyoroti kondisi minat baca kader IMM yang ia nilai mulai mengalami degradasi.
“Budaya membaca buku di kalangan kader IMM hari ini sudah mulai mengalami degradasi secara menyeluruh. Tentunya ini menjadi keresahan yang harus segera dituntaskan. Jika tidak diselesaikan, maka ini akan menjadi ancaman bagi kader IMM itu sendiri” ungkap Samsul Hadi.
Langkah Konkret IMM
Melihat urgensi tersebut, Samsul menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah konkret untuk memperkuat budaya literasi di internal komisariat. Salah satunya adalah melalui program Review Book dan Nalar Kata yang rutin dijalankan.
“Saat ini Komisariat IMM Ushuluddin tengah menjalankan dua program kerja utama, yaitu Review Book dan Nalar Kata. Setiap minggunya, kader IMM diwajibkan membaca satu buku yang harus diselesaikan, kemudian dipresentasikan dalam bentuk video. Tujuannya untuk memantik semangat membaca bagi kader lainnya” jelasnya.
Tak hanya mendorong minat baca, program Nalar Kata juga bertujuan menumbuhkan budaya menulis di kalangan kader. Tulisan-tulisan yang dihasilkan akan dimuat di situs web resmi IMM Ushuluddin dan kemudian dihimpun dalam bentuk buku.
“Saya pribadi berusaha mengamalkan pesan dari H.O.S. Cokroaminoto: ‘Jika kalian ingin jadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan berbicaralah seperti orator’” tegasnya.
Samsul juga menekankan pentingnya korelasi antara budaya membaca dan kualitas kaderisasi di IMM. Menurutnya, seorang kader tidak mungkin mampu mengkader dengan baik jika tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang IMM maupun keilmuan lainnya.
“Budaya membaca harus terus digaungkan karena itu yang menentukan kualitas dan daya intelektual kader. Kaderisasi dan budaya membaca harus saling menunjang satu sama lain agar tercipta kaderisasi yang berkualitas” ujarnya.
Di akhir wawancara, Samsul memberikan pesan inspiratif kepada seluruh kader IMM di Indonesia agar terus membiasakan diri membaca, sebagai bagian dari perjuangan keilmuan IMM.
“Untuk Immawan dan Immawati di seluruh Indonesia, mari mulai membiasakan membaca—buku, jurnal, atau bacaan lainnya. Jika kita rajin membaca, bukan hanya nama IMM yang harum, tetapi juga karier kader IMM akan cerah. Maka jangan pernah berhenti membaca jika kamu ingin mengubah dunia” tutupnya penuh semangat. (*)
Penulis Fathan Faris Saputro, Editor Danar Trivasya Fikri