
PWMU.CO – Pengajian rutin Selasa kedua yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bumiaji Kota Batu kembali digelar sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan menuntut ilmu (tholabul ‘ilmi). Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (10/6/2025), bertempat di Masjid Al-Mukminun, Punten, Batu.
Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai penceramah Ketua PCM Bumiaji, Drs Puriadi. Dalam tausiyahnya, ia menyampaikan materi yang bertajuk “Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia dan Akhirat.”
Puriadi membuka kajiannya dengan menegaskan bahwa setiap manusia tentu mendambakan kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Namun, ia menekankan bahwa ukuran kesuksesan yang sejati bukanlah terletak pada harta atau kedudukan, melainkan pada ketakwaan kepada Allah Swt. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Hujurat ayat 13:
“Inna akramakum ‘indallahi atqakum“
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Lebih lanjut, Puriadi menyampaikan bahwa terdapat tujuh indikator yang dapat menjadi tolok ukur kebahagiaan dunia dan akhirat, yaitu:
1. Qalbun Syakirun (Hati yang Bersyukur)
Hati yang senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan, baik ketika menerima nikmat maupun saat menghadapi ujian, akan melahirkan ketenangan dan kebahagiaan sejati. Dzikir dan tafakur menjadi sarana penting dalam melatih serta memperkuat rasa syukur.
2. Azwajun Ṣaliḥah (Pasangan yang Shaleh atau Shalehah)
Allah Swt menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan (QS. az-Zāriyat: 49). Pasangan yang saling mendukung dalam kebaikan, saling menasihati dalam ibadah, serta menjaga kejujuran dan kasih sayang merupakan kunci terciptanya rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
3. Aulādul Abrar (Anak-anak yang Shaleh)
Dalam QS al-Isra’: 23, Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Anak yang shaleh adalah mereka yang memahami tauhid, berbakti kepada orang tua, serta menjadi penyejuk hati.
4. Bi’ah Shalihah (Lingkungan yang Baik)
Lingkungan yang kondusif mendorong keluarga untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketaatan. Target tertinggi dari hidup dalam lingkungan seperti ini adalah masuk surga bersama keluarga.
5. Malun Halal (Harta yang Halal)
Harta yang diperoleh dengan cara yang sah dan sesuai syariat akan membawa keberkahan. Sebaliknya, peringatan disampaikan terkait maraknya praktik haram, seperti judi online, yang semakin meresahkan.
6. Tafaqquh Fid Din (Pemahaman Agama yang Mendalam)
Allah akan memberikan kebaikan kepada siapa pun yang diberi pemahaman agama oleh-Nya. Ilmu agama yang kuat menjadi fondasi penting untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
7. Tuulul Umri fi Tha’atillah (Umur Panjang dalam Ketaatan)
Umur yang barokah adalah umur yang digunakan untuk beribadah dan beramal shaleh. Rasulullah Saw bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya.”
Melalui pengajian ini, diharapkan para jamaah semakin memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada urusan dunia semata, melainkan pada bagaimana seseorang menjalani hidup dalam nilai-nilai ketakwaan, ilmu, dan keberkahan yang terus berlanjut hingga akhir hayat. (*)