
Suasana Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK), Kamis (12/06/2025). (Syayyidina Ali/PWMU.CO).
PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) ikut serta dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK).
Serta Penelitian dan Pengabdian Masyarakat oleh Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (12/06/2025), di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegiatan ini terbuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Irwan Akib MPd.
AIK: Ruh dan Jantung PTMA
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa AIK serta Penelitian dan Pengabdian Masyarakat merupakan ruh dan jantung dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).
Ketiganya menjadi penopang utama dalam misi keberlanjutan dan transformasi PTMA sebagai institusi pendidikan yang unggul dan berkarakter Islami.
“AIK serta Penelitian dan Pengabdian Masyarakat adalah roh dan jantung PTMA. Jangan hanya dilihat dari jumlah SKS atau kewajiban administratif” terang Irwan.
“Tetapi dari peran vitalnya dalam menghidupkan semangat dan identitas perguruan tinggi Muhammadiyah. Agar PTMA terus berdetak dan bergerak, diperlukan kesinambungan dukungan” tegasnya.
Hal tersebut, lanjut Irwan, termasuk dalam aspek pendanaan. Agar aliran ‘oksigen dan darah’ berupa semangat keislaman, keilmuan, dan pengabdian tetap mengalir ke seluruh lini kampus.
Rektor UM Bulukumba Dr H Jumase Basra MSi ikut serta dalam kegiatan tersebut. Namun tidak sendiri, ia hadir bersama Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), dan Kepala Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LP2AIK).
Kehadiran mereka sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat nilai-nilai AIK dan mendorong kualitas penelitian serta pengabdian masyarakat di lingkup kampus.
AIK Bukan Sekadar Matkul Formalitas
Rektor UM Bulukumba, menyambut baik pelaksanaan Rakornas ini. Ia menyebut forum tersebut sebagai ruang strategis untuk konsolidasi visi PTMA di seluruh Indonesia.
“AIK bukan hanya sekadar mata kuliah atau formalitas administratif, tapi menjadi ruh yang menjiwai seluruh aktivitas akademik dan kehidupan kampus. UM Bulukumba hadir untuk memperkuat peran tersebut, memastikan bahwa nilai-nilai keislaman terus tumbuh seiring kemajuan ilmu pengetahuan” tegasnya.
Terkait penelitian dan pengabdian masyarakat, beliau juga menegaskan bahwa kedua elemen tersebut merupakan pilar utama dalam pengembangan keilmuan dan kontribusi sosial kampus Muhammadiyah.
“Penelitian dan pengabdian masyarakat harus menjadi jembatan antara kampus dan kehidupan nyata. Kita tidak hanya mendidik mahasiswa untuk cerdas secara akademik, tetapi juga untuk berdaya dan berguna di tengah masyarakat” tutur Jumase.
“UM Bulukumba terus mendorong dosen dan mahasiswa agar aktif menghasilkan karya ilmiah dan program pengabdian yang relevan dan berdampak langsung” tambah Rektor.
Sementara itu, Kepala LP2AIK UM Bulukumba, Andi Marwan Fachrudin SAg MPdI menekankan pentingnya sinergi dan penguatan program AIK secara berkelanjutan.
Menurutnya, LP2AIK memiliki tanggung jawab besar dalam membina civitas akademika agar tidak hanya cakap secara intelektual. Namun, juga memiliki spiritualitas yang kokoh.
“Kami ingin menanamkan bahwa AIK bukan hanya tanggung jawab dosen AIK, tapi seluruh komponen kampus harus terlibat. Rakornas ini sangat relevan untuk merancang strategi yang adaptif dan kontekstual di era saat ini” ujarnya.
Partisipasi UM Bulukumba dalam kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari semangat kolektif PTMA untuk terus memperkuat identitas dan kontribusi Muhammadiyah dalam ranah pendidikan tinggi dengan tetap mengacu pada nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Penulis Syayyidina Ali, Editor Danar Trivasya Fikri