
PWMU.CO – Anak-anak di zaman sekarang tidak bisa dipaksa untuk duduk dan membaca karena gaya literasi mereka tentu berbeda-beda.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), Muhammad Dafi Irwansyah kepada PWMU.CO dalam wawancara eksklusif pada Jumat (13/6/2025) di Perpustakaan Smamita.
Dafi menuturkan bahwa ia beserta tim berusaha agar minat siswa ke perpustakaan meningkat. “Ada beberapa program yang kami canangkan agar siswa-siswi semakin berminat ke perpustakaan. Tidak perlu muluk-muluk harus baca buku, asalkan mereka berkegiatan yang positif di perpus, itu sudah sangat bagus,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kami sudah melaksanakan beberapa program untuk meningkatkan literasi anak-anak. Contohnya adalah program Ngobrolin Gagasan Ide, di mana anak-anak berdiskusi dengan tema tertentu. Kalau anak muda mungkin lebih akrab menyebutnya sebagai obrolan full daging.”

Kemudian, ucap Dafi, program lainnya adalah praktik untuk mengasah skill atau minat siswa, contohnya fotografi. “Kami sudah menggelar pelatihan yang berguna agar siswa bisa mengasah skill dan mengembangkan minat mereka. Beberapa waktu lalu, kamu sukses menggelar pelatihan fotografi di perpustakaan, Alhamdulillah, peminatnya cukup banyak,” tutur Dafi.
Dafi menegaskan bahwa program-program perpustakaan yang dicanangkan ini sebagai upaya meningkatkan literasi siswa. “Karena bentuk literasi siswa itu beragam, ada yang auditori, praktik, dan sebagainya. Siswa masuk ke perpustakaan dan membaca buku itu adalah bonus. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menarik minat siswa ke perpustakaan dan melakukan kegiatan positif di situ, baik berdiskusi, mengerjakan tugas, atau bimbingan,” tekannya.

Dafi berharap, perpustakaan Smamita bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengelola perpustakaannya, agar siswa bisa semakin tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan