• Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Selasa, Juli 8, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan

Jumat 13 Juni 2025 | 11:34
in Opini
47 3
0
16
SHARES
50
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Oleh Pradana Boy ZTF – Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025.

PWMU.CO – Empat orang berseragam nampak duduk sambil menahan kantuk di kursi sofa hotel di Kawasan Misfalah, Makkah, Saudi Arabia. Waktu sudah menunjukkan pukul 00.30 Waktu Saudi Arabia. Mereka sesekali menguap lebar secara bergantian, menyandarkan kepala dan pundak di sandaran sofa berbalut beludru warna krem yang terlihat nyaman. Kombinasi fisik yang kelelahan dan sofa empuk memang menjadi alasan yang sempurna untuk mereka tertidur.

Orang-orang berseragam itu adalah para petugas haji 2025 yang tengah menunggu jamaah haji Indonesia yang hendak datang dari Madinah ke Makkah. Saat itu, jamaah haji memang berangkat menuju Makkah karena puncak ibadah haji yang layaknya diistilahkan dengan Armuzna (Arafah, Mina dan Muzdalifah) itu semakin dekat.

Keempat petugas itu sedang menanti kedatangan jamaah haji yang jadwalnya akan datang pada pukul 16.00 waktu Saudi. Namun, hingga lewat tengah malam, belum ada jamaah yang hadir. Lebih dari tujuh jam para petugas haji ini menanti kedatangan jamaah. Pemandangan seperti ini tidak hanya terjadi di satu atau dua hotel pemondokan jamaah haji Indonesia di Makkah. Hampir semua petugas haji mengalami kondisi serupa dalam situasi yang berbeda-beda. Tentu saja, situasi itu bukan karena kesengajaan. Jadwal pemberangkatan bus dari Madinah ke Makkah, telah diatur sedemikian rupa, dengan harapan agar sampai di tempat tujuan tepat waktu, atau jika pun terlambat, tidak terlalu ekstrim.

Namun, kepadatan kendaraan menuju Makkah pada musim haji yang begitu tinggi, menjadikan perjalanan menjadi unpredictable. Keterlambatan kedatangan kendaraan pun menjadi hal yang biasa. Dalam situasi dan kondisi seperti inilah, para petugas semakin terlihat dedikasinya. Wajah-wajah menahan kantuk dan menyiratkan kelelahan itu dengan setia menunggu kehadiran jamaah, meski sesungguhnya jauh di balik wajah lelah itu terpancar tekad ikhlas untuk melayani para tamu Allah.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Seperti pakaian ihram yang melambangkan kesetaraan, demikian pula halnya dengan seragam petugas haji. Para petugas ini sejatinya berasal dari beragam latar belakang—mulai dari PNS, tentara, polisi, aktivis, akademisi bergelar guru besar dan doktor, hingga pengasuh pesantren, kiai, pejabat daerah, bahkan pejabat negara. Namun, mereka semua menjalankan tugas pelayanan tanpa rasa canggung, termasuk dalam bentuk kesetiaan menanti kedatangan jamaah, sebagaimana digambarkan dalam kisah di atas. 

Tak sekadar itu, mereka juga harus siap menghadapi aneka situasi yang tak terduga. Karenanya, sebelum menjalani tugas, mereka mendapatkan bimbingan teknis. Meski hanya sebatas petunjuk teknis teoritis pada umumnya saja. Karena apa yang terjadi di lapangan lebih bersifat situasional. Tapi karena ini menjalankan amanah, para petugas haji harus memiliki spontanitas tinggi, insting tajam, atau kemampuan memberi solusi dalam waktu yang sangat terbatas. Singkat kata, petugas haji harus memiliki fungsi multitasking dan harus mau. Karena situasi dan kondisi yang terjadi sangat beragam dan terkadang menyimpang jauh dari materi atau arahan saat bimbingan teknis.

Misalnya yang terjadi pada malam menjelang isya’ itu. Saya yang baru saja mengantar seorang jamaah perempuan asal Sidoarjo yang berbeda hotel dengan hotel suaminya. Belum sempat saya melangkah meninggalkan hotel tersebut menuju hotel tempat saya bertugas, berbagai persoalan dari para jamaah kembali menyerbu para petugas. Di tengah situasi itu, dua perempuan muda menghampiri saya dan menceritakan kondisi seorang perempuan lansia, yang ternyata adalah ibu kandung salah satu dari mereka.

Sang ibu dari kedua perempuan itu sakit, sedangkan pemondokannya terpisah dari sang anak. Kedua perempuan muda itu pun melobi petugas agar mendapatkan izin untuk bisa berkumpul menjadi satu. Dengan penjelasan-penjelasan yang masuk akal, akhirnya perempuan lansia itu boleh tinggal bersama anaknya. 

Selesai? Ternyata kisah tak berakhir di situ. Karena kondisi fisiknya yang lemah, sang ibu tidak mungkin ke hotel dengan berjalan kaki. Petugas memang mendapatkan fasilitas kendaraan untuk melayani jamaah saat dalam kondisi darurat. Ironisnya, kendaraan tersebut sudah melesat menuju tujuan yang lebih jauh untuk mengantarkan jamaah lain karena salah hotel, tentu lengkap dengan barang bawaan jamaah tersebut.

Karena tidak ada kendaraan petugas, terpaksa harus menggunakan taksi. Namun lagi-lagi problem tidak kunjung terurai. Kedua perempuan muda yang hendak mengajak ibunya berpindah ke hotelnya, ternyata tak memiliki uang Riyal Saudi. Hanya lembaran uang rupiah berwarna merah dan biru yang bersarang di dalamnya. 

Spontan saya membuka dan memeriksa isi dompet pribadi. Alhamdulillah, masih ada beberapa lembar uang riyal terselip di dalamnya, termasuk pecahan kecil-kecil. Akhirnya, mata uang rupiah milik perempuan muda itu pun saya tukar dengan riyal saya. Dan, kami pun keluar bersama-sama untuk mencari taksi. 

Ternyata masih ada permintaan lain, sebelum kami mendapatkan taksi. Perempuan muda itu meminta agar ada petugas laki-laki yang ikut mendampingi dia dan ibunya menuju hotel. Sangat bisa dimaklumi, ini negara orang. Membiarkan kaum perempuan bepergian tanpa perlindungan dari seorang laki-laki adalah sebuah tindakan nekad dan berisiko. Karena semua petugas saat itu sibuk dengan aneka pekerjaan, saya pun memutuskan untuk menemaninya. Petugas lainnya, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Tunisia dan memiliki kemampuan berbahasa Arab yang sangat baik, saya minta nyegat taksi dan sekaligus nego harga. 

Begitulah akhirnya. Saya mengantarkan seorang ibu dan kedua putrinya menuju hotel dengan menumpang taksi yang bertarif 40 riyal atau sekitar 50 ribu rupiah. Taksi hanya berjalan beberapa menit, dan sampailah ke tempat tujuan. Setelah memastikan semua aman, saya pun kembali ke hotel tempat saya berpiket malam itu dengan berjalan kaki. 

Tentu masih banyak cerita menarik lainnya. Kisah-kisah sebagai petugas haji ini hanyalah contoh kecil dari makna seragam petugas haji. Ini bukan soal haji tentang kesetaraan dan keharusan menanggalkan atribut apapun yang melekat pada para petugas di tanah air, tetapi juga kesediaan untuk melakukan tugas yang bersifat multitasking. Seorang petugas haji harus mampu menjadi tempat bertanya atas semua persoalan, penerjemah, negosiator, pelayan konsumsi, pengantar, pengawal, bahkan penukar uang. Namun, dalam hal-hal seperti itulah keikhlasan para petugas itu diuji dan dibuktikan. Dan, sofa beludru di sebuah hotel di Mekkah telah menjadi saksi kesetiaan mereka.(*)

Editor Notonegoro

Tags: BeludruHajiopiniPetugas HajiPradana Boyseragam
SendShare6Tweet4Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

PRM Takerharjo menjumpai orang yang pulang haji. (Zulkifli/PWMU.CO)
Suaramu

PRM Takerharjo Menjumpai Orang Pulang Haji

Senin 7 Juli 2025 | 20:31
12
Konsistensi Konsepsi Pendidikan Islam 
Opini

Konsistensi Konsepsi Pendidikan Islam 

Minggu 6 Juli 2025 | 10:14
27
Oleh: Alvin Qodri Lazuardy - Pegiat Literasi
Opini

Dari Sekolah ke Palestina: Menembus Batas Egosentris Lembaga demi Menghidupkan Visi Peradaban

Jumat 4 Juli 2025 | 09:07
19
Konsep Ekonomi Ibnu Khaldun dan Pentingnya Bagi Indonesia
Opini

Konsep Ekonomi Ibnu Khaldun dan Pentingnya Bagi Indonesia

Kamis 3 Juli 2025 | 20:14
17
Kontribusi Muhammadiyah dalam Pengembangan Kesehatan di Indonesia
Opini

Kontribusi Muhammadiyah dalam Pengembangan Kesehatan di Indonesia

Kamis 3 Juli 2025 | 06:51
49
Milad Ke-108 Aisyiyah: Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qoryah Thoyyibah
Kolom

Milad Ke-108 Aisyiyah: Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qoryah Thoyyibah

Rabu 2 Juli 2025 | 17:28
359

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    46960 shares
    Share 18784 Tweet 11740
  • Direktur Smamita Beberkan Dampak Positif SPMB 2025 bagi Sekolah

    1453 shares
    Share 581 Tweet 363
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    9577 shares
    Share 3831 Tweet 2394
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    74231 shares
    Share 29692 Tweet 18558
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    7638 shares
    Share 3055 Tweet 1910
  • Menggerakkan Ekonomi Cabang dan Ranting Muhammadiyah

    314 shares
    Share 126 Tweet 79
  • Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Gelar Silaturahmi Sambut Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026

    220 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Membagi Harta Waris yang Berstatus Agunan dan Cicilannya Dilanjutkan Salah Satu Ahli Waris

    171 shares
    Share 68 Tweet 43
  • IPM MTs Muhammadiyah 4 Bulubrangsi Ikut Suksesi Pelatihan Dai Pelajar Muhammadiyah

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • Deep Learning untuk Kesadaran Belajar

    2016 shares
    Share 806 Tweet 504

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358851 shares
    Share 143540 Tweet 89713
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171533 shares
    Share 68613 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim