
PWMU.CO – Salah satu momen paling seru dan berkesan dalam kegiatan Kemah Akhir Pekan (Kemahiran) yang berlangsung di Muhammadiyah Development and Training Centre (MDTC) Panceng, Gresik adalah saat makan bersama secara ‘krayahan’ pada Jumat (13/6/2025).
Metode makan tradisional ini melibatkan 5-7 siswa yang berbagi satu lengser (wadah) berisi hidangan, yang kemudian disantap bersama-sama dengan tangan di alam terbuka.
Peserta kemah yang merupakan siswa kelas IV dari tiga sekolah/madrasah, yaitu SD Muhammadiyah Manyar (96 siswa), MI Muhammadiyah 1 Gumeno (14 siswa), dan MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (17 siswa), merasakan pengalaman unik sekaligus mengeratkan kebersamaan mereka.
“Saya baru pertama kali makan krayahan di alam terbuka begini. Rasanya lebih asyik,” ungkap salah satu siswa dari SD Muhammadiyah Manyar, Zidna Rahma Ihsan.
Sementara Khanza Kayysa El Farid dari MI Muhammadiyah 1 Gumeno menambahkan, “Awalnya agak malu karena makan pakai tangan, tapi lama-lama jadi seru. Makan bareng jadi lebih hangat dan akrab.”
Tak kalah antusias, salah satu siswa dari MI Muhammadiyah 2 Karangrejo, Ahmad, menyampaikan bahwa Makan krayahan ini membuatnya belajar tentang kebersamaan dan saling berbagi. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa suasana alam yang segar juga membuat para siswa semakin betah.
Sementara itu, Koordinator Kesiswaan SDMM, Niswatul Mujtahidah SE mengatakan bahwa kegiatan makan krayahan ini tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang khas, tapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan rasa saling menghargai antar peserta.
“Suasana alam terbuka yang asri di MDTC Panceng semakin menambah kehangatan momen tersebut, menegaskan bahwa belajar dan bersosialisasi bisa dinikmati dengan cara yang menyenangkan,” jelasnya.
Dengan konsep makan bersama yang sederhana namun sarat makna ini, Kemah Akhir Pekan di MDTC Panceng berhasil menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi para siswa, menjadi bagian indah dari perjalanan mereka sebagai Pandu Athfal yang sedang naik tingkat ke jenjang Pengenal. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari Editor Ni’matul Faizah