
PWMU.CO – Suasana haru menyelimuti halaman Al Mizan Putra, Sabtu (14/6/2025), saat nama Izzah Aulia Afifah diumumkan sebagai Juara 1 Sayembara Tahfidz 30 Juz yang diinisiasi oleh Pengembang Mutu Pendidikan Non Formal dan Diniyah Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
Kemenangan Izzah tidak hanya mengantarkannya meraih prestasi tertinggi dalam ajang bergengsi tersebut, tetapi juga membuka jalan menuju Tanah Suci.
Ia berhak atas hadiah umrah, yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua PDM Lamongan Drs KH Shodikin MPd, disaksikan ratusan peserta wisuda, wali santri, dan keluarga besar Al Mizan. Tangis haru pun pecah, menyatu dalam momen sakral yang tak terlupakan.
Hadiah umrah ini merupakan bentuk apresiasi dari Anggota DPRD Jawa Timur, H Husnul Aqib, atas dedikasi luar biasa santri Al Mizan dalam menjaga dan memuliakan Kalamullah.
Tasmik Lima Juz Sekali Duduk
Perjalanan Izzah menuju puncak prestasi diawali dengan tasmi’ lima juz al-Qur’an dalam sekali duduk, sebagai syarat seleksi awal peserta. Dari tahap ini, terpilih lima finalis terbaik yang kemudian diuji dalam babak final menggunakan metode istimrār—melanjutkan ayat yang dibacakan oleh juri secara acak.
Jajaran juri merupakan para hafidz ternama sekaligus alumni Al Mizan: Imam Besar Masjid Namira Syekh Haris Alhafiedz, Syekh Hanif Alhafiedz, dan Syekh Ghofari Sulton Alhafiedz.
Lima finalis terdiri dari dua santri dan tiga pengajar: Izzah Aulia Afifah, Dina Duwi Indah Sari, Maulana Malik Ibrahim, Seril Reihana, dan Ainun Berty Istiyanah Maghfiroh
Berdasarkan total nilai akhir, panitia menetapkan tiga besar:
- Juara 1: Izzah Aulia Afifah (1.148 poin)
- Juara 2: Seril Reihana (1.013 poin)
- Juara 3: Ainun Berty Istiyanah Maghfiroh (985 poin)
Juara 2 dan 3 mendapat apresiasi berupa beasiswa pendidikan dari Al Mizan.

Perjalanan Hafalan 30 Juz
Izzah Aulia Afifah, lahir 25 Maret 2006, mulai menghafal al-Qur’an sejak menjadi santri baru di Al Mizan pada tahun 2018. Ia menyelesaikan hafalan 30 juz pada 4 Agustus 2022.
“Alhamdulillah sangat bersyukur dan senang karena usaha saya membuahkan hasil,” ujar Izzah kepada PWMU.CO. Ia mengaku tak menyangka mendapatkan hadiah umrah yang telah menjadi impian banyak orang.
Motivasinya menghafal al-Qur’an tumbuh sejak kecil, saat menonton acara Hafidz Indonesia. “Saya ingin memberikan mahkota yang bersinar kepada orangtua di akhirat kelak,” ujarnya penuh haru.
Ia menyampaikan bahwa kunci sukses menghafal al-Qur’an adalah niat ikhlas karena Allah, usaha yang konsisten, dan doa yang terus dipanjatkan.
Harapan untuk Al Mizan
Di akhir wawancara, Izzah menyampaikan harapannya agar Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Mizan terus mencetak kader ulama yang Qur’ani dan berakhlak mulia.
“Saya ingin lebih memutqinkan hafalan, memahami maknanya, dan mengamalkan isi al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Kisah Izzah Aulia Afifah menjadi bukti bahwa di balik ketekunan dan perjuangan menghafal Kalamullah, Allah menyiapkan jalan kemuliaan, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga sebagai inspirasi bagi umat. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan