
PWMU.CO – Panggung Specta Show SD Muhammadiyah 1 Kebomas Gresik (SD MURI), Sabtu (14/6/2025), menjadi saksi bagaimana teknologi dan mimpi anak-anak bisa bersanding dalam satu frame.
Dalam sesi bertajuk Aku dan Cita-Citaku, suasana hall Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mendadak hening dan haru ketika satu per satu siswa maju ke panggung untuk menerima surat kelulusan. Namun bukan itu saja yang menyentuh hati.
Di layar videotron, terpampang dua sosok: satu versi anak, satu lagi versi dewasa, hasil visualisasi kecerdasan buatan (AI) yang menggambarkan cita-cita mereka. Misalnya Alysa, siswa kelas bawah yang bercita-cita menjadi guru TK. Di layar, tampak Alysa kecil memegang papan bertuliskan “Alysa – Guru TK”, lalu berdampingan dengan sosok Alysa dewasa dalam balutan busana khas pendidik anak usia dini. Senyumnya hangat, seolah masa depan benar-benar sudah menunggu di ujung harapan.
Bukan Sekadar Angan
“Anak-anak kami tidak hanya bermimpi, tapi mulai hari ini mereka bisa membayangkan wajah dan peran mereka di masa depan,” ujar salah satu guru pembimbing, penuh bangga.
Teknologi AI yang digunakan bukanlah sekadar efek visual biasa. Tim IT SD MURI memanfaatkan software pemrosesan gambar berbasis AI dan perangkat streaming seperti OBS Studio untuk menyajikan tayangan yang hidup, nyata, dan menyentuh.
“Beberapa proses pengeditan bahkan kami lakukan hingga larut malam demi hasil maksimal,” ungkap Pak Ochim, sosok kreatif di balik layar produksi.
Langkah Berani di Dunia Pendidikan Dasar
Visualisasi ini bukan sekadar atraksi panggung. Ia menjadi simbol bagaimana pendidikan bisa menyentuh dimensi baru—menghadirkan masa depan ke tengah pangkuan anak-anak. Cita-cita yang biasanya hanya tertulis di angket akhir tahun, kini bisa dilihat, diraba, dan diyakini.
Tepuk tangan panjang pun menggema usai sesi ini. Bukan hanya untuk para siswa, tapi juga untuk keberanian sekolah dalam menggabungkan teknologi dan harapan.
Specta Show SD MURI 2025 menunjukkan, di tangan yang tepat, masa depan anak-anak tidak harus menunggu. Ia bisa dimulai hari ini—di panggung kecil, dengan teknologi besar, dan mimpi yang tak pernah padam. (*)
Penulis Bellah Iasyah Meylindah Editor M Tanwirul Huda