
PWMU.CO – Menjelang akhir masa belajar di SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya siswa kelas 6-C menggelar agenda pisah kenang di Cafe Serundeng yang berlokasi di kawasan Jemur Wonosari Gang Lebar Surabaya, Minggu (15/6/2025).
Dengan berseragam jaket hitam berpadu lengan cokelat susu, mereka datang satu per satu ke Cafe Serundeng. Didampingi oleh para emak, mereka menuju lantai dua yang mengusung konsep klasik.
Lantai satu difungsikan sebagai area pelayanan dan pemesanan menu bagi pelanggan, sedangkan lantai dua disediakan untuk menikmati hidangan yang telah dipesan.
Lantai dua tampak lebih luas dibandingkan lantai satu. Berbagai jenis kendaraan klasik seperti sepeda jengki, sepeda kumbang, sepeda balap, hingga sepeda motor dan vespa kuno menghiasi dinding dan atap kafe. Menariknya, para pengunjung dapat duduk di atas jok vespa dan sepeda kumbang yang telah disulap menjadi kursi yang nyaman.
“Selamat datang, biarkan disitu saja biar petugas yang merapikan kendaraan bapak,” sapa Mochammad Taufik Hardianto SE
Selanjutnya, lelaki yang merupakan pemilik kafe itu meminta petugas parkir untuk merapikan semua kendaraan tamu yang baru datang.
“Alhamdulillah, semua orang tua dan siswa bisa hadir, kecuali dua anak karena berhalangan yang syar’i,” tutur Penggagas Acara, Kalian Maisari.
Di lantai dua, Septy Purwidyah Sukesi SSos orang tua dari Muhammad Nizam Dzaki Rafa (Nizam) sekaligus istri dari Mochammad Taufik Hardianto, tampak menyambut kedatangan para tamu. Ia mengenakan busana bernuansa hitam lengkap dengan kerudung senada, dan menyapa setiap tamu yang hadir dengan senyum manis.
“Selamat datang di Cafe Serundeng dan selamat menikmati suguhan dari kami. Mohon maaf apabila penyambutan kami kurang berkenan,” sapanya dengan ramah.
Selanjutnya, ia meminta izin karena tidak dapat mendampingi acara hingga selesai, sebab harus mengawasi dan mengarahkan para waiter dan waitress yang sebagian besar masih baru.
Acara ini dihadiri oleh Guru kelas 6-C, Khusnul Khotimah SPd dan Guru bidang studi yang terdiri dari, Imam Masyhuri ST, Basirun SPd, Ninik Nurfaridah SPd, Muthmainatul Fuadhah SPdI, Anisa Herawati SPdI, dan Soci Lestari SPd.
Kegiatan ini dibuka oleh pembawa acara, Aqilah Khanza Mahira Ahfazhani dan Ismiyatul Ainiyah. Mereka mengawali acara dengan pembacaan basmalah, kemudian dilanjutkan dengan sambutan serta penyampaian kesan dan pesan dari wali murid maupun siswa.
“Kami sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada para guru anak-anak kami yang telah membimbing mereka sejak kecil hingga beranjak remaja,” ungkap orang tua dari Fadwa Zada, Fajar Suryani.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh perwakilan siswa, yakni Nizam dan Nizar Viandi Syahputra.
“Kami mohon maaf karena selama ini sering merepotkan para guru, terutama Ustadzah Khusnul, yang merupakan wali kelas kami,” pinta mereka mewakili teman-temannya.
Sementara itu, Khusnul menyampaikan, setinggi apa pun kalian terbang, sejauh mana pun kalian pergi, pada akhirnya kalian akan kembali ke pelukan ayah dan bunda.
Ia juga mengingatkan agar anak-anak senantiasa menjadikan kedua orang tua sebagai tumpuan dan harapan, karena berkat merekalah kesuksesan dapat diraih
“Terima kasih banyak, Ayah dan Bunda, atas segala dukungannya. Mohon maaf jika ada khilaf kami dalam membimbing anak-anak hebat ini,” pungkasnya.
Acara bertajuk Congratulation: The Awesome Class of 6-C ini sebenarnya tidak melalui persiapan khusus, semuanya mengalir begitu saja. Awalnya, para wali murid bahkan belum memiliki gambaran mengenai konsep acara, waktu pelaksanaan, apalagi tempatnya
“Alhamdulillah, tiga hari yang lalu Mama Nizam telah menyiapkan tempat dan segala keperluannya, meskipun kafe miliknya baru selesai direnovasi dua minggu sebelumnya,” jelas Orang tua dari Naura Assyabiya Syauqiya, Kalina Maisari.
Meskipun perencanaannya sangat minimalis, acara tetap berlangsung dengan cukup lancar. Kegiatan kemudian ditutup dengan doa yang dipandu oleh Imam Masyhuri, dilanjutkan dengan sesi foto bersama serta penyerahan tali asih kepada guru kelas 6-C.
Acara spontan terakhir adalah pembagian doorprize yang dipandu oleh Fajar Suryani. Ia berencana memberikan kenang-kenangan kepada siapa pun yang pulsanya paling minim. Namun, tak satu pun dari peserta yang mengaku.
Berikutnya, ia meminta tiga orang yang memiliki kuota data internet terbanyak di ponselnya untuk maju ke depan. Mereka adalah:
‣ Pertama, Guru Bahasa Jawa, Ninik Nurfaridah SPd dengan kuota sebesar 129 GB.
‣ Kedua, Orang tua dari Nailah Ammif Ramadhani, Mifta Anjar Susanti dengan kuota 64 GB.
‣ Ketiga, Orang tua dari Muhammad Fathan Ary Athoillah, Rini dengan kuota sebesar 64 GB. (*)
Penulis Basirun Editor Ni’matul Faizah