
PWMU.CO – Suasana hangat dan penuh kebersamaan begitu terasa dalam kegiatan Magetan Mengaji yang digelar oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magetan, (14/06/2025). Kali ini, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Nguntoronadi didapuk menjadi tuan rumah kegiatan rutin tersebut, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Al Washitiyah, Kenongomulyo, Nguntoronadi.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran PCM dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Magetan, beserta perwakilan dari PDM, PDA, serta Ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah tingkat daerah. Acara yang penuh semangat ukhuwah ini juga dihadiri oleh para simpatisan dan jamaah dari berbagai penjuru Magetan.
Yang menjadikan Magetan Mengaji kali ini terasa istimewa bukan hanya karena semangat keilmuan yang diusung, tetapi juga karena sajian jamuan yang berbeda dari biasanya. Jika dalam kegiatan serupa umumnya para peserta dijamu dengan snack berupa roti dan kue, kali ini para tamu disuguhi polo pendem—aneka makanan tradisional seperti uwi rebus, pisang godok, labu, dan edamame, serta hidangan utama berupa nasi pecel khas buatan ibu-ibu PCA Nguntoronadi.
Nasi pecel yang disajikan lengkap dengan sambal kacang khas dan lauk tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah. Kehangatan masakan rumahan tersebut memberikan nuansa kekeluargaan yang kental di antara para tamu. Tercatat, lebih dari 200 porsi nasi pecel disiapkan dengan penuh semangat oleh ibu-ibu Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Nguntoronadi.
Kolaborasi Dakwah

Sekretaris PCM Nguntoronadi menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi terhadap keterlibatan ibu-ibu PCA dalam kegiatan ini.
“Saya sangat senang melihat kekompakan dan semangat ibu-ibu PCA. Meskipun hanya beberapa orang yang terlibat dalam persiapan, mereka bisa menjamu lebih dari 200 tamu dengan penuh keramahan. Ini bentuk kontribusi nyata dalam dakwah dan pelayanan kepada tamu Allah,” ujarnya dengan penuh haru.
Kehadiran ibu-ibu Aisyiyah tidak hanya memperkuat peran perempuan dalam ranah sosial-keagamaan, tetapi juga menunjukkan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan banyak cara, termasuk melalui pelayanan yang penuh cinta kepada sesama jamaah. Kolaborasi antara PCM dan PCA Nguntoronadi menjadi bukti nyata bagaimana semangat gotong royong dan kebersamaan masih sangat kuat dalam tubuh Persyarikatan Muhammadiyah.
Kegiatan Magetan Mengaji kali ini tidak hanya menjadi ruang belajar bersama, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi, konsolidasi dakwah, serta penguatan jaringan antar cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Magetan. Di balik hidangan sederhana, tersimpan semangat besar dalam membangun ukhuwah dan menebar keberkahan. (*)
Penulis Supriyono Editor Amanat Solikah