PWMU.CO – Melimpahnya sumber pendanaan dari institusi atau lembaga donor baik dalam negeri maupun luar negeri, tidak berbanding lurus dengan penyerapan hibah dana khususnya dari institusi luar negeri.
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) bekerja sama dengan Taipei Medical University, Taiwan ingin memberikan sumbangan pemikiran bagaimana para peneliti bisa mendapatkan pendanaan penelitian dan beasiswa studi luar negeri.
Acara yang digelar di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Rabu, (22/11) ini merupakan bagian dari internasionalisasi kampus. Taipei Medical University, Taiwan, dalam rangkaian roadshow di Indonesia memilih UMSurabaya sebagai salah satu venue untuk dilaksanakannya seminar tentang ‘International Research Grant and Scholarship’ dan juga wawancara kandidat Master dan PhD yang ingin melanjutkan studi ke Taiwan.
Kegiatan ini dihadiri sebanyak 200 peserta seminar, 70 orang peserta wawancara S2, sebanyak 75 orang peserta wawancara S3. Rata-rata peserta berasal dari luar Surabaya dan bahkan luar provinsi. Hal ini tentu merupakan wujud kepercayaan institusi luar negeri pada UMSurabaya yang telah memiliki kiprah panjang dalam bidang pendidikan.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr Mundakir M Kep menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah dilakukan sebelumnya.
“Di samping itu kami meyakini bahwa penelitian dan continuing education sebagai salah satu tulang punggung perguruan tinggi. Itu keniscayaan yang harus terus dijalankan sebagai bentuk pengembangan institusi pendidikan,” jelas Mundakir.
Dengan jejaring penelitian dan continuing education internasional, tambahnya, diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di perguruan tinggi.
Shu wei Chen dari International Students Section Office of Global Engagement, Taipei Medical University, Taiwan berharap roadshow yang dilakukan di UMSurabaya bisa meningkatkan kerjasama yang telah dijalin oleh kedua institusi.
“Semoga dapat dikembangkan dalam bentuk berbagai kegiatan. Semisal pertukaran mahasiswa, dosen, pelatihan, penelitian kolaboratif, publikasi internasional dan beasiswa,” tuturnya. (Budi/Ilmi)
Discussion about this post