
PWMU.CO – Arak-arakan siswa jenjang kelas 6 SDMM dalam kegiatan pengumuman kelulusan digelar di halaman sekolah SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) pada Senin, 21 Juni 2025 pukul 07.00. Sebelum diarak, disuguhkan terlebih dahulu tari Monel oleh siswa jenjang kelas 4 dan kelas 5.
Pembina tari, Pradita Eka Putri SPd mempersiapkan siswanya untuk berlatih kurang lebih satu pekan. Usai menarikan tari Monel, ketiga siswa: Elqueenita Farannisa Ashari (5 Ummu Kultsum), Adeeva Afsheen Myeshaa (4 Permata), dan Furry Khaulah Batrisyah (4 Safir), langsung menghampiri barisan jenjang kelas 6 untuk diarak di halaman sekolah dengan tari Remo.
Siswa jenjang kelas 6 mengikuti langkah ketiga penari Remo sambil melambaikan tangan kepada siswa jenjang kelas 1–5, beserta seluruh guru dan karyawan SDMM. Alasan menyuguhkan tari Monel dan tari Remo, ungkap Penjab ICP ini, adalah karena tari Monel merupakan tari kreasi yang dikembangkan dari tari tradisi Jaran Monelan dan Jaran Kepang Dor, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Tari ini biasanya dipentaskan sebagai tarian pembukaan acara atau tarian penghormatan/penyambutan. Tari Monel memadukan unsur-unsur dari tari Jaran Monelan dan Jaran Kepang Dor, namun dengan penataan gerakan dan kostum yang lebih modern dan dinamis.
Tari Monel memiliki makna yang terkait dengan simbol lingga dan yoni, atau konsep kesuburan. Tarian ini juga bisa diartikan sebagai ekspresi perayaan dan kegembiraan dalam berbagai acara.
Tari Remo adalah tarian tradisional dari Jombang, Jawa Timur, yang sering ditampilkan sebagai penyambutan tamu dan juga sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Tarian ini dikenal dengan gerakannya yang dinamis, penuh semangat, dan iringan musik gamelan yang khas.
Tari Remo memiliki banyak versi dan gaya yang beragam. Tari Remo menjadi bagian penting dari kebudayaan Jawa Timur dan mencerminkan semangat serta keberanian rakyat Jawa Timur.
Setelah di halaman, rombongan arak-arakan melewati koridor lantai satu dan menuju ke ruang aula untuk mengikuti prosesi kelulusan dari awal hingga akhir. Pada prosesi kelulusan ini, jenjang kelas 6 mengikuti dengan khidmat dan senang karena semua dinyatakan lulus 100 persen oleh Athiq Amiliyah, S.Pd., selaku koordinator kurikulum. (*)
Penulis R Purnawan Editor M Tanwirul Huda