
PWMU.CO — Tidak perlu menunggu lulus atau jadi profesional, Communication Journalistic Festival (CJF) 2025 menunjukkan bahwa karya jurnalistik berkualitas bisa dimulai hari ini, dari genggaman mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Kegiatan yang bertempat di Malang Creative Center ini telah memasuki tahun ketiga, Selasa (17/6/2025). Ketua pelaksana CJF 2025 mengumumkan bahwa tema tahun ini adalah Satu Genggaman, Sejuta Berita. Menurutnya, keberadaan smartphone telah mengubah wajah jurnalisme.
“Kita semua bisa menyampaikan informasi hanya dengan alat bernama smartphone,” ujarnya.
Ia berharap CJF 2025 mampu membangkitkan semangat jurnalistik generasi muda. “Semoga apa yang kami persembahkan hari ini bisa menumbuhkan inspirasi dan jadikan semangat jurnalisme dalam satu genggaman,” tambahnya.
Kepala Laboratorium Komunikasi UMM, Widiya Yutanti SSos MA, menilai CJF sebagai momentum langka dan berharga, terutama bagi mahasiswa mata kuliah Produksi Jurnalisme Online.
“Ini belum tentu momen satu tahun sekali dan ini menjadi momen yang ditunggu,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya menjadikan karya mahasiswa sebagai portofolio menuju dunia profesional. “Semoga akhir semester ini bukan akhir dari portal kalian,” katanya sembari mengajak mahasiswa mengembangkan karyanya.
Sementara itu, Dr Faizin SPd MPd Kepala Bagian Penalaran Direktorat Kemahasiswaan UMM, mengungkapkan rasa bangga atas karya-karya mahasiswa Ilmu Komunikasi yang ditampilkan dalam berbagai booth. Ia menyebut media kampus UMM punya potensi besar jika dikelola serius.
“CJF bisa menjadi loncatan awal untuk meningkatkan kapasitas diri,” tuturnya. Ia pun berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan kecintaan generasi Z terhadap budaya lokal yang mulai terlupakan.
Tujuh Website, Tujuh Gagasan, Satu Semangat Jurnalisme

Di CJF 2025, tujuh kelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM memamerkan karya jurnalistik mereka dalam bentuk website interaktif, masing-masing dengan tema unik dan konten yang relevan. Warung Moreart Moreit, misalnya, hadir sebagai jawaban atas minimnya media seni di Indonesia.
Dibangun oleh kelompok Migunani Jurnal, portal ini mengusung filosofi Lebih Banyak Seni, Lebih dari Itu dengan fokus pada eksplorasi kreativitas lokal.