
Potret keseruan Pekan Literasi (Pelita) di SD Muhammadiyah 4 Malang (SD MUPAT) yang berlangsung Jumat-Senin (13-16/06/2025). (Sherly Chaprillaputri/PWMU.CO).
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 4 Malang (SD MUPAT) kembali menggelar Pekan Literasi (Pelita) sebagai rangkaian pasca ujian sekolah.
Pelita Mupat merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap akhir semester dan diikuti oleh seluruh peserta didik. Pada kegiatan Pelita kali ini, Tim Mupat Library turut berperan aktif dalam membentuk kegiatan literasi yang edukatif dan menyenangkan.
Lebih lanjut, agenda Pelita Mupat ini mengusung tema besar “4C (Collaboration, Communication, Creativity, Critical Thinking) In Action“.
Tim Mupat Library merancang kegiatan ini untuk menumbuhkan kompetensi utama abad ke-21 melalui pendekatan yang terasa seperti bermain. Namun, tetap menjadi pembelajaran yang bermakna.
Ajak Siswa Eksplorasi Keterampilan
Melalui aktivitas-aktivitas yang terancang sedemikian rupa, Tim Mupat Library mengajak peserta didik untuk mengeksplorasi keterampilan kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan berpikir kritis.
Kegiatan Pelita Mupat ini berlangsung sejak Jumat (13/06/2025) dengan melibatkan siswa kelas 4 dalam aktivitas bertema creativity. Melalui kegiatan bertema “Live Sketch Your Creativity”, siswa diajak untuk mengekspresikan imajinasi mereka dalam bentuk gambar.
Tim Mupat Library menggandeng mahasiswa dan mahasiswi dari Program Studi Seni Rupa Murni, Universitas Brawijaya sebagai narasumber.
“Kali ini, kami mengajar anak-anak untuk menggambar menggunakan gaya seniman. Kami memperkenalkan mereka pada seniman-seniman besar dunia, dan menunjukkan bagaimana mereka bisa membuat karya dengan guratan-guratan khas seperti pelukis terkenal itu” ujar Cherish, Ketua Himpunan Prodi Seni Rupa.
Tidak hanya mempelajari teknik yang para seniman seperti Pablo Picasso atau Yayoi Kusama gunakan, anak-anak juga terdorong untuk bebas mengekspresikan imajinasinya tanpa batasan.
“Anak-anak ini sudah punya imajinasi dan kreativitas yang oke-oke. Apapun cita-cita anak-anak nanti setelah dewasa, aku berharap anak-anak tetap bisa kreatif karena kreatifitas itu tidak ada batasan umur” tambah Cherish.
Meskipun pada awalnya banyak siswa yang merasa tidak pandai menggambar, bimbingan dari kakak-kakak mahasiswa mampu membuat mereka percaya diri dan melanjutkan gambarnya.
Hal ini terbukti dengan mereka yang mampu mempresentasikan hasil karyanya dengan bangga, bak pelukis professional.
Sehari Menjadi Penyiar Radio
Sementara itu, Senin (16/06/2025) giliran siswa kelas 5 yang mengikuti kegiatan yang bertema communication: “Sehari Menjadi Penyiar Radio“.
Bersama Kakak-kakak UMM FM, mereka berkesempatan untuk belajar menjadi penyiar radio yang baik dan benar. Mulai dari mengenal tugas utama penyiar radio, teknik berbicara di depan umum, menyampaikan informasi up-to-date, hingga melatih ekspresi dan intonasi suara.
Siswa dan siswi terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Di tengah maraknya platform digital seperti podcast ataupun YouTube, mereka merasa pengalaman menjadi penyiar radio adalah sesuatu yang unik dan tetap relevan.
Kegiatan ini tidak hanya mengasah kemampuan mereka untu berbicara di depan umum, tetap juga membangun kepercayaan diri dengan menyampaikan informasi secara efektif.
Dengan pelaksanaan kegiatan Pelita Mupat yang mengusung tema 4C, SD Muhammadiyah 4 Malang membuktikan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Melalui kegiatan live sketch dan praktik siaran radio, peserta didik tidak hanya diajak untuk mengasah keterampilan akademik. Tetapi juga mengembangkan potensi diri mereka secara kreatif dan komunikatif.
Harapannya, kegiatan ini mampu menjadi sebuah pengalaman berharga dalam membentuk karakter generasi penerus yang siap menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
Karena sejatinya, literasi bukan sekadar tentang membaca, tetapi tentang memahami, mengekspresikan, dan mencipta.
Penulis Sherly Chaprillaputri, Editor Danar Trivasya Fikri