
PWMU.CO – Khutbah Pertama
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِل لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَما بَعْد
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, yang menggenggam nyawa-nyawa makhluk-Nya dalam kekuasaan tak terbatas. Kita bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, suri teladan umat manusia dalam menghadapi suka dan duka kehidupan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang membuahkan ketaatan, keikhlasan, dan kesabaran dalam menghadapi setiap ketentuan Allah, baik yang kita sukai maupun yang tidak kita pahami hikmahnya.
Hari-hari ini, dunia kembali dikejutkan oleh sebuah musibah besar: jatuhnya pesawat Air India AI171, Boeing 787 Dreamliner, pada Kamis, 12 Juni 2025, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, India.
Pesawat canggih itu membawa 242 jiwa yang terdiri dari laki-laki, perempuan, serta anak-anak yang seharusnya dalam perjalanan menuju London. Namun hanya beberapa menit setelah mengudara, pesawat itu kehilangan kendali, jatuh menghantam sebuah bangunan, dan terbakar hebat. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un… Seluruh dunia berduka. Hati kita pun ikut menangis.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah. Kita mungkin bertanya: bagaimana mungkin pesawat sekelas Dreamliner, yang digadang-gadang sebagai salah satu pesawat paling aman di dunia, bisa kehilangan kendali dalam hitungan menit? Para ahli menduga ada kerusakan sistem, kehilangan daya dorong, atau bahkan gangguan teknologi.
Namun, di balik semua analisa teknis itu, kita perlu merenung: betapa rapuhnya kehidupan manusia di hadapan takdir Allah SWT. Di saat kita merasa kuat dengan teknologi, dengan perencanaan, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, Allah menunjukkan bahwa kekuatan sejati bukanlah pada mesin, tapi pada kehendak-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Surat Yasin ayat 82:
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Artinya: “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia.”
Kecanggihan pesawat, ketepatan sistem navigasi, dan pelatihan para pilot tidak menjamin keselamatan jika Allah berkehendak lain. Maka jangan pernah menggantungkan hidup kita semata pada teknologi, tapi gantungkanlah seluruhnya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak.
Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah,
Musibah ini adalah pengingat, bahwa maut bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka. Maka persiapkanlah diri dengan amal shaleh, dengan akhlak yang baik, dan dengan doa yang senantiasa mengiringi setiap perjalanan kita.
Di tengah tragedi ini, kita juga belajar satu hal: bahwa dunia ini fana, dan tempat kembali kita adalah akhirat. Dunia boleh berduka, saham boleh jatuh, dan negara-negara boleh saling menyalahkan, tapi bagi keluarga korban, yang mereka butuhkan hanyalah kejelasan, keadilan, dan doa-doa dari orang-orang beriman.
Dan kepada kita yang masih hidup, jadikan musibah ini sebagai pelajaran penting bahwa hidup ini bukan tentang seberapa lama kita hidup, tapi seberapa berkah dan bermanfaat hidup kita di hadapan Allah dan sesama manusia.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: “Dari Syaddad bin Aus Ra, Nabi Muhammad Saw bersabda: ‘Orang yang cerdas [sukses] adalah orang yang menghisab [mengevaluasi] dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT,'” (HR. Tirmidzi).
بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمَا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحَكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْم
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang kita terima hingga hari ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya yang terus berusaha mengikuti petunjuknya.
Marilah kita berdoa…
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Penulis Moh. Ernam Editor Ni’matul Faizah