
PWMU.CO – Di kala rasa lapar mendera di tengah perjalanan jauh bersama ratusan rombongan, Pala Pendem yang ditanak adalah solusi sebagai pemadam kelaparan saat jam makan belum tiba sedangkan mulut butuh asupan karbo dengan sinyal perut sudah mulai berbunyi dengan irama keroncong.
Salah satu tradisi para ibu ketika menempuh perjalanan jauh apalagi untuk kegiatan healing tidak akan lupa mereka membawa menu pala pemdem sebagaimana yang disiapkan ibu guru pendamping dalam kegiatan Studi Tour SMPM 12 Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur, Selasa – Rabu (17-18/6/2025).
Studi Tour tahunan dengan sasaran objek wisata Saloka di Lopahit Tuntang Semarang dan Masjid Syaikh Al Jayyid Surakarta ini diikuti 365 santri dan 27 guru pendamping. Mereka diangkut 8 bus berkapasitas 60 tempat duduk.
Berbagai cemilan turut membersamai perjalanan menuju lokasi wisata, ada kentang, tales, pisang rebus, tahu, gapitan, tahu petis, kerupuk, tahu bakso, permen asem manis, dan lainnya.
Bus 8 yang ditumpangi Wakasis SMPM 12, Titin Yuliana SP dan 5 guru lainnya melaporkan ketahanan pangan di bus nomer bontot itu dianggap cukup karena stok pangan yang mereka bawa sudah cukup dan kemebul aroma kehangatan makanan yang dikenal adem di perut itu cukup untuk waktu tempuh perjalanan 5 jam ini.
“Untung ada pala pendem di bus kita, makanan klasik ini sangat ampuh sebagai Pertolongan Pertama Perut Keroncongan (P3K), karena rasa kantuk belum juga tiba meskipun jam digital yang menggantung di kaca bus sudah menunjukkan jam 23.55, di keremangan malam itu saya coba merogoh kantong plastik yang berisi kentang dan tales,” seloroh istri Nur Setiyo Yowono ini.
Di bus lainnya nampak serupa, ibu-ibu guru naik bus pariwisata ini tidak dengan tangan hampa, beberapa tentengan tas kain dan plastik kresek yang berisi bekal perjalanan nampak mereka naikkan di masing-masing bus, tak lupa para bapak guru memanggul beberapa dus karton berisi air mineral.
Sementara itu, para wali murid juga nampak hadir melepas kepergian anaknya mengikuti kegiatan outing class yang dikemas rekreasi ini, selain menambah bekal sangu berupa uang mereka juga membawa makanan ringan atau snack sebagai bekal di perjalanan nanti dan tidak lupa mereka berpesan dan menitip kepada para guru untuk membimbing dan menjaga anak mereka selama dalam perjalanan.
Suasana haru biru sempat hadir saat para wali santri dari wilayah terdekat dari Sendangagung seperti Sumurgayam dan Sendangduwur melepas keberangkatan ratusan santri ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan
