
PWMU.CO – Semarak budaya dan nuansa haru menyatu dalam kegiatan Tasyakuran Akhirussanah Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) 6 dan MA Muhammadiyah (MAM 4) Beton yang digelar dengan penuh khidmat pada Kamis (19/06/2025).
Salah satu momen yang paling mencuri perhatian adalah penampilan Tari Jathil, yang dibawakan dengan penuh semangat dan kekompakan oleh para siswa. Tari tradisional khas Ponorogo ini menjadi suguhan istimewa yang memukau para tamu undangan, orang tua, dan seluruh hadirin yang memenuhi aula acara.
Tari Jathil yang biasanya menjadi bagian dari Reog Ponorogo ini dibawakan oleh para siswa dengan gerakan yang energik dan kostum yang mencolok, mencerminkan semangat pelestarian budaya lokal sekaligus menambah kemeriahan suasana perpisahan. Riuh tepuk tangan mengiringi setiap hentakan kaki para penari, menandai apresiasi atas dedikasi mereka dalam mempersiapkan pertunjukan tersebut.
Namun, di balik kemeriahan pertunjukan, suasana haru menyelimuti prosesi pelepasan siswa kelas IX MTsM 6 dan kelas XII MAM 4 Beton. Tangis haru mewarnai wajah para guru, siswa, dan orang tua saat prosesi sungkeman dan pembacaan doa berlangsung. Momen ini menjadi pengingat akan berakhirnya satu fase pendidikan dan awal dari perjalanan baru bagi para lulusan.
Generasi Luar Biasa
Dalam sambutannya, selaku Pengawas Madrasah Kementerian Agama Ponorogo, Drs H Abidin Cahyono MA, menyampaikan pesan mendalam kepada para siswa. Ia menekankan bahwa kecerdasan anak tidak semata-mata diukur dari nilai akademik.
“Kecerdasan anak tidak hanya bersifat akademis. Nilai bukan satu-satunya ukuran keberhasilan. Secara psikologis, ada sembilan jenis kecerdasan yang dimiliki anak, dan semua itu perlu dihargai dan dikembangkan,” ungkapnya.
Abidin juga mendorong para lulusan MA untuk terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
“Pintu beasiswa kini sangat terbuka lebar. Silakan cari informasi sebanyak mungkin dan jangan ragu untuk mengikuti berbagai peluang yang ada,” lanjutnya penuh semangat.
Menutup sambutannya, Abidin memanjatkan doa agar para siswa yang lulus tahun ini menjadi generasi Sholih dan Sholihah, yang membanggakan orang tua serta berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
Kegiatan Akhirussanah tahun ini bukan hanya menjadi ajang pelepasan siswa, tetapi juga menjadi ruang apresiasi budaya dan refleksi nilai-nilai pendidikan yang holistik. Semoga langkah para alumni MTsM 6 dan MAM 6 Beton semakin mantap menggapai cita-cita mereka di masa depan. (*)
Penulis Miftahul Rahman Editor Amanat Solikah