
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq Mughni MA PhD, menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam memperkuat persatuan umat Islam dan menentang segala bentuk ketidakadilan.
“Bagi Muhammadiyah, umat Islam harus bersatu melawan segala bentuk penindasan. Perbedaan pandangan atau latar belakang bukanlah masalah selama kita memiliki semangat solidaritas dan empati,” ujar Syafiq saat menerima kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Iran di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Syafiq menyampaikan bahwa Muhammadiyah sepakat dengan Iran dalam mengutuk penjajahan Israel serta terus memberikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Isu Palestina, menurutnya, konsisten disuarakan Muhammadiyah baik di tingkat nasional maupun dalam forum internasional.
“Kami terus menyuarakan keadilan bagi Palestina sebagai bagian dari amanat kemanusiaan global,” tegasnya dikutip di Muhammadiyah.or.id
Dalam pertemuan itu, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menjelaskan situasi konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel. Ia menegaskan bahwa tindakan Iran selama ini adalah bentuk respons terhadap serangan lebih dulu yang dilakukan rezim Zionis.
“Sejak malam pertama serangan, Iran langsung melakukan tindakan defensif. Perang bisa dimulai dari satu peluru, tetapi menyelesaikannya jauh lebih rumit,” ujarnya.
Boroujerdi mengungkapkan, serangan yang dilakukan oleh pasukan Zionis telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari berbagai kalangan, termasuk pejabat tinggi, ilmuwan, perempuan, dan anak-anak.
“Hanya dalam satu hari, lebih dari 20 orang tewas akibat serangan tersebut,” jelasnya.
Waspadai Narasi Pemecah Belah
Ia juga memperingatkan agar umat Islam tidak terjebak dalam narasi manipulatif yang kerap disebarkan oleh media pendukung Israel.
“Rezim Zionis mencoba membenarkan agresinya dengan narasi yang menyesatkan. Mereka mengatakan menyerang Hamas, bukan Palestina; menyerang Suriah, bukan pemerintahnya; menyerang tokoh Iran, bukan rakyatnya. Semua itu taktik untuk memecah belah,” tegas Boroujerdi.
Pertemuan ini menjadi momen penting dalam mempererat komunikasi dan kerja sama umat Islam lintas negara dalam menghadapi ketidakadilan global, serta mempertegas posisi Muhammadiyah dalam isu kemanusiaan internasional. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan