
PWMU.CO – Hari kedua kegiatan Upgrading Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2025 berlangsung dinamis dan penuh antusiasme. Kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepala sekolah dan waka kurikulum ini diwarnai dengan sajian materi yang variatif dan relevan dengan tantangan pendidikan masa kini.
Kegiatan yang digelar oleh Majelis Dikdasmen & PNF PDM Ponorogo ini berlangsung di hotel Rejeki Sarangan pada Jumat-Ahad (20-22/6/2025). Meski sudah memasuki hari kedua, antusiasme peserta tetap membara.
Suasana tenang dan hawa dingin khas lereng Gunung Lawu justru menjadi penyegar alami yang mendukung fokus dan kenyamanan selama kegiatan berlangsung. Para peserta terlihat aktif mengikuti materi, mencatat poin penting, dan terlibat dalam berbagai sesi pemaparan materi yang dikemas menarik dan aplikatif.
Salah satu pemateri, Dr H Agus Akhmadi MPd, membahas pentingnya deep learning dalam membangun motivasi belajar siswa. Dalam paparannya, Akhmadi menekankan perlunya strategi pembelajaran mendalam agar siswa tidak hanya memahami materi secara permukaan, tetapi juga mampu mengaitkan konsep dengan kehidupan nyata.
“Motivasi belajar siswa tidak hanya tumbuh dari metode yang menyenangkan, tapi juga dari tantangan intelektual yang bermakna,” tegasnya.
Selanjutnya, Dr Katni MPd memberikan materi tentang integrasi nilai-nilai AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) dalam proses pembelajaran dan mengajak para pendidik untuk menjadikan nilai-nilai keislaman sebagai fondasi dalam membentuk karakter siswa.
Katni juga menekankan urgensi membangun spiritualitas para pendidik dan seluruh warga sekolah. Menurutnya, pendidikan tidak akan bermakna jika tidak dibarengi dengan kekuatan spiritual dan keteladanan moral dari para guru.
“Spiritualitas guru adalah pondasi utama. Ia menjadi sumber keikhlasan, ketekunan, dan komitmen dalam mendidik generasi. Para pendidik harus senantiasa menjaga hubungan yang kuat dengan Allah dan menanamkan nilai-nilai keimanan dalam setiap aktivitas pendidikan.” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya membangun hubungan yang harmonis di lingkungan sekolah. Kekompakan tim, semangat kolaborasi, dan budaya saling mendukung dinilai sebagai kunci utama dalam mewujudkan sekolah yang maju dan berkarakter. Menurutnya, visi besar sekolah hanya bisa tercapai jika seluruh elemen di dalamnya berjalan dalam satu barisan.
“Sekolah yang hebat lahir dari tim yang solid dan memiliki satu arah perjuangan. Kebersamaan adalah kekuatan,” tambahnya.
Tidak kalah menarik, Dr Darmani MA tampil dengan materi yang sangat aplikatif dan relevan bagi para pendidik masa kini. Dalam sesinya, beliau mengupas tuntas strategi merancang pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL), sebuah pendekatan yang kini semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan abad ke-21.
Dr Darmani menjelaskan bahwa PjBL bukan sekadar metode alternatif, tetapi pendekatan yang mampu menghidupkan proses belajar di kelas. Dengan model ini, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi, tetapi juga diajak untuk aktif berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, serta menghasilkan solusi atas permasalahan nyata.
“Project Based Learning sangat efektif dalam melatih kolaborasi, kreativitas, dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Ini adalah soft skill yang penting untuk masa depan mereka,” tegasnya.
Ia juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana guru bisa mulai mendesain PjBL, mulai dari pemilihan tema proyek yang kontekstual, merancang tahapan kerja, hingga cara menilai hasil proyek secara objektif dan adil. Menurutnya, dengan perencanaan yang baik, PjBL dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan lintas mata pelajaran.
Dengan materi yang padat, inspiratif, dan aplikatif, hari kedua upgrading sekolah ini memberikan energi baru bagi para peserta untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menciptakan ekosistem belajar yang transformatif di lingkungan sekolah dan madrasah Muhammadiyah Ponorogo. (*)
Penulis Miftahul Rahman Editor M Tanwirul Huda