
PWMU.CO – Suasana meriah dan penuh antusiasme mewarnai acara Akhirussanah dan Wisuda Tahfidz SMP Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan yang bertempat di Bale Sang Pencerah, Sabtu (21/6/2025).
Menurut Kepala SMP Muhammadiyah 1 (SMP Mutu) Babat M Sande Ariawan SPd MPd, kegiatan ini tergolong istimewa karena ditempatkan di Bale Sang Pencerah yang begitu luas. Tampaknya PCM Babat telah jauh-jauh hari menyiapkan Bale ini dan terus membenahinya untuk kepentingan Amal Usaha Muhammadiyah dalam melaksanakan suatu kegiatan.
“Kali ini SMP Mutu yang menyelenggarakan acara akhirussanah. Dapat dikatakan ini yang perdana,” tambah Sande yang juga Ketua Kwarda Hizbul Wathan Lamongan.
Dalam acara ini ada yang menarik perhatian para wali murid dan undangan, yakni atraksi yang dilakukan oleh Tim Tapak Suci yang terdiri atas 13 siswa-siswi SMP Mutu yang telah terlatih. Adapun yang ditampilkan oleh pelatih Tapak Suci SMP Mutu, Ustadz Ghulam, yaitu:
- IPSI tunggal tangan kosong
- IPSI tunggal bersenjata
- Ganda tangan kosong
- Beregu katak
- Beregu kipas
- Atraksi genteng
- Atraksi tongkat
- Atraksi bata
- Atraksi kelapa
Di antara sembilan penampilan tersebut, semua menarik. Namun, yang paling menarik adalah gerakan kipas beregu yang dimainkan oleh Tiga Dara Manis: Abidah Nur Islami, Nur Fajri Husna, dan Icha Safira.
Gerakan kipas mereka sangat indah dan tampak kompak. Ketenangan mereka patut diacungi jempol. Penonton banyak yang terpukau dan memperhatikan gerakan mereka bertiga. “Tidak sia-sia saya melatih. Saya sangat bangga,” ujar pelatih muda ini.
Penampilan kedua yang paling menarik sekaligus menegangkan adalah atraksi memecah kelapa yang dilakukan oleh Muhammad Alif. Menurut Ghulam, semua atraksi tersebut murni hasil kekuatan dari latihan. “Tidak pakai mantra maupun jampi-jampi,” lanjutnya.
“Rahasia kesuksesan karena kami tanamkan pada anak-anak bahwa iman dan akhlak kami akan menjadi kuat. Tanpa iman dan akhlak, kami menjadi lemah,” tambah pelatih muda ini.
Pertunjukan menarik terakhir adalah Teater Melati yang mengisahkan anak orang kaya yang cerdas, tetapi kekayaan orang tuanya berasal dari korupsi. Cerita yang lucu dan bagus ini membuat para penonton dan siswa-siswi yang diwisuda tertawa terpingkal-pingkal.
Menurut Adi Tris Susanto Ketua Panitia Akhirussanah dan Wisuda Tahfidz, penampilan anak-anak sangat atraktif dan menghibur. Hal ini tidak lepas dari latihan yang intens dan kekompakan tim. “Ditambah lagi semangat mereka yang ingin mempersembahkan penampilan terbaik untuk kakak kelas IX dan para tamu undangan,” ungkapnya.
Penulis Hilman Sueb Editor Zahra Putri Pratiwig