SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juli 11, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kajian

Telaah Rukun Islam, Mengurai Problem Kehidupan

Kamis 3 Juli 2025 | 02:12
in Kajian
34 2
0
12
SHARES
36
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Ilustrasi koin (Freepik)

Penulis: Ahmad Rusdi

PWMU.CO – Manusia diciptakan oleh Allah SWT terdiri atas dua anasir. Anasir yang pertama dinamakan tubuh atau badan, sedangkan anasir kedua disebut jiwa atau ruh.

Jikalau boleh diibaratkan, tubuh atau badan adalah wadah atau tempat, maka jiwa atau ruh adalah isinya. Oleh karena itu, orang mati itu sebenarnya yang mati hanya badan atau wadahnya, sedangkan isinya—jiwa atau ruhnya—tetap hidup dan kembali kepada Yang Mencipta.

Apabila berbicara soal jiwa hidup manusia, maka jiwa itu mempunyai pertalian atau hubungan, sedangkan pangkal tali terletak pada diri manusia itu sendiri.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Tali perhubungan itu mempunyai dua cabang. Cabang yang pertama menghadap ke atas, yaitu kepada Allah SWT. Dalam bahasa agama disebut dengan ḥablum minallāh, sedangkan cabang kedua tertuju kepada masyarakat. Dalam istilah agama disebut dengan ḥablum minannās.

Dalam Rukun Islam, kedua tali itu dijaga betul agar tidak putus, sebab bila salah satunya putus maka keberagamaan seseorang jalannya pincang.

Mari kita perhatikan Rukun Islam yang bernama syariat salat. Salat merupakan tali perhubungan tiap-tiap manusia dengan Allah SWT. Namun demikian, telah disebutkan di atas bahwa Rukun Islam sangat menjaga kedua tali perhubungan itu. Salat, selain sebagai tali perhubungan dengan Allah SWT, juga dapat dijadikan sebagai sarana mempererat hubungan dengan masyarakat.

Salat sebagai sarana mempererat kedua tali itu dapat diselidiki dari sudut pandang sejarah salat yang Rasulullah Saw kerjakan.

Sebagaimana telah maklum bahwa salat yang dikerjakan sendiri di rumah menurut hukum fikih telah sah. Namun kalau ditinjau dari sudut pandang sejarah, ternyata salat sendiri itu hanya dilakukan oleh Rasulullah saat beliau masih di Makkah, di mana saat itu masyarakat Islam belum tersusun secara rapi.

Seketika beliau pindah dari Makkah ke Madinah, masih dalam perjalanan—tepatnya di Quba, kira-kira tiga jam lagi sampai di Kota Madinah—mulailah diturunkan salat Jumat dan salat berjemaah.

Sesampainya Rasulullah Saw di Madinah, yang mula-mula didirikan adalah masjid. Dalam masjid itu Rasulullah Saw melaksanakan salat berjemaah dengan para sahabat. Selepas salat, dibicarakan urusan-urusan negara dan agama. Sehabis salat—biasanya setelah salat Asar, Rasulullah Saw menjawab berbagai pertanyaan dan menyelesaikan persoalan umat, termasuk menerima utusan dari luar Madinah.

Sepekan sekali diadakan salat Jumat. Pada saat hari raya tiba, umat Islam bersama-sama melaksanakan salat Id di tanah lapang. Dalam waktu-waktu itu dibacakan khutbah guna memberikan penerangan kepada kaum Muslimin tentang urusan agama dan dunia mereka.

Oleh karena pelaksanaan ibadah semacam itu, tidak ada orang yang terlepas dari ikatan masyarakat. Dalam saf-saf salat tampak sekali persahabatan di antara mereka yang bertali di jalan Allah.

Gaya Hidup Kapitalistik Modern

Sebagaimana telah menjadi adat dunia, ada yang kaya seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf, ada pula yang miskin seperti Abu Hurairah.

Pertanyaan kritisnya, adakah di antara mereka yang kaya bangga dengan kekayaannya dan yang miskin merasa hina dengan kekurangannya? Jawabannya tidak ada! Semua tetap dihubungkan dengan kasih mesra. Mereka bersusun rapi menjadi makmum di belakang Rasulullah Saw

Barangkali inilah yang membedakan kaum Muslim zaman Rasulullah Saw dengan kaum Muslim zaman modern, yang mana kaum Muslim modern terjebak dalam gaya hidup yang dianut oleh Barat, di mana orang Barat berkelindan dengan kehidupan kapital dan hedon.

Gaya hidup semacam itu melahirkan kelas-kelas di tengah masyarakat. Kehidupan egaliter yang diterapkan Rasulullah dan para sahabat terpinggirkan oleh keberadaan kelas-kelas tersebut, sehingga gaya hidup seperti itu membuat jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin dalam.

Ketika perbedaan itu semakin dalam dan tidak ada usaha untuk melakukan pendangkalan, maka yang dikhawatirkan akan terjadi ledakan sosial, dan ini tentu buruk bagi sebuah peradaban.

Seperti telah dikatakan di awal, bahwa adat dunia berlainan tingkatan akal dan pikiran. Perbedaan tingkatan itulah yang kemudian menyebabkan adanya kaya dan miskin, pejabat dan rakyat, kaum borjuis dan proletar. Oleh sebab kenyataan dunia itulah, maka dalam Islam ada aturan atau perintah zakat.

Zakat dan salat itu tidak bisa dipisahkan, sebagaimana manusia dan tali Allah tidak bisa diputuskan. Itulah sebabnya di dalam Al-Qur’an, perintah salat dan zakat selalu disebut beriringan. Ketika Allah memerintahkan salat, Allah mengikutinya dengan perintah menunaikan zakat.

Potret Ahmad Rusdi kontributor PWMU.CO (Ahmad Rusdi/PWMU.CO)

Orang yang telah sampai hartanya satu nisab dan mencapai bilangan tahun (haul), maka wajib baginya mengeluarkan sebagian tertentu dari harta yang ia miliki untuk diberikan kepada orang yang berhak menerima.

Zakat termasuk rukun agama yang tidak boleh diabaikan oleh orang kaya. Meskipun harta itu dicari dan dimiliki oleh pribadi, namun masyarakat juga punya hak atas harta tersebut. Zakat adalah bukti persatuan masyarakat. Inilah alat yang senantiasa mempersatukan si kaya dan si miskin.

Dengan demikian, harapannya kedua Rukun Islam yang telah ditelaah dan diulas tersebut tidak sekadar menjadi ibadah ritual tanpa makna, tetapi diharapkan menjadi ibadah sosial yang penuh kebermanfaatan.

Sehingga, dengan keberimbangan ibadah ritual dan ibadah sosial itu, dapat menjadi jembatan manusia untuk semakin dekat dengan Tuhannya, serta dapat mempersatukan, mendamaikan, dan mempersaudarakan sesama.

Editor Zahra Putri Pratiwig

Tags: Ahmad RusdikajianRukun Islam
SendShare5Tweet3Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

Berlomba Menggapai Cahaya
Kajian

Berlomba Menggapai Cahaya

Rabu 9 Juli 2025 | 02:23
27
Kajian

Mau Hidup Bahagia? Lakukan 10 Langkah Ini

Minggu 6 Juli 2025 | 17:27
49
Kajian Hadis At-Taqwa Setail Bahas Tanda-tanda Terjadinya Kiamat
Kajian

Kajian Hadis At-Taqwa Setail Bahas Tanda-tanda Terjadinya Kiamat

Minggu 6 Juli 2025 | 16:49
39
Kajian

Kiat Membangun Mental Kuat dan Hati Tenang untuk Anak Kita

Minggu 29 Juni 2025 | 20:35
49
Kajian Masjid Supangat Tuban: Tahun Berganti, Ajal Mendekat
Kajian

Kajian Masjid Supangat Tuban: Tahun Berganti, Ajal Mendekat

Sabtu 28 Juni 2025 | 16:29
56
PCA Kebomas Bahas Kiat Mendidik Anak di Pengajian Jumat
Kabar

PCA Kebomas Bahas Kiat Mendidik Anak di Pengajian Jumat

Sabtu 28 Juni 2025 | 16:16
87

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    52948 shares
    Share 21179 Tweet 13237
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    11484 shares
    Share 4594 Tweet 2871
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    9304 shares
    Share 3722 Tweet 2326
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    75895 shares
    Share 30358 Tweet 18974
  • Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya

    1439 shares
    Share 576 Tweet 360
  • Dr Suli Da’im Terpilih Sebagai Ketua IKA UM Surabaya, Siap Perkuat Jejaring Alumni

    193 shares
    Share 77 Tweet 48
  • Miliki Fasilitas Modern, Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Tetap Kuatkan Kemandirian dan Kesederhanaan Santri

    131 shares
    Share 52 Tweet 33
  • 325 Santri Baru MA Al-Ishlah Sendangagung Ikuti Matsama Bertajuk ‘Langkah Awal Generasi Madani’

    111 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Gagal di Dua Jalur, Hafalan 30 Juz Antar Siswi Smamita Ini Masuk ITS Tanpa Biaya

    60 shares
    Share 24 Tweet 15
  • Masjid dan Mushala sebagai Basis Pembinaan Ranting Muhammadiyah

    52 shares
    Share 21 Tweet 13

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    361535 shares
    Share 144614 Tweet 90384
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171534 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim