SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juli 11, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Konsep Ekonomi Ibnu Khaldun dan Pentingnya Bagi Indonesia

Kamis 3 Juli 2025 | 20:14
in Opini
25 0
0
8
SHARES
25
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Oleh Yuda Esya Prasetya – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya

PWMU.CO – Ibnu Khaldun merupakan seorang ulama sekaligus ekonom Muslim yang hidup pada abad ke-14. Dalam karya ikoniknya yang berjudul Muqaddimah, Ibnu Khaldun menuangkan buah pemikirannya tentang ekonomi — yang hingga kini masih memiliki relevansi. Mulai dari konsep keseimbangan ekonomi makro, teori upah, perpajakan, hingga pentingnya solidaritas sosial (ashabiyah) dalam menopang kemajuan ekonomi suatu bangsa.

Dalam buku tersebut, Ibnu Khaldun berpendapat bahwa kesejahteraan suatu negara sangat tergantung pada keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran negara. Hal ini mirip dengan gagasan multiplier effect dalam ekonomi modern seperti yang dikembangkan oleh John Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris. Menurut Keynes, peningkatan belanja pemerintah bisa memicu pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks Indonesia, kita bisa melihat bagaimana belanja pemerintah yang fokusnya pada infrastruktur dan bantuan sosial mampu menjaga roda ekonomi tetap berputar di masa krisis, seperti saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu (Suryahadi et al., 2020).

Salah satu aspek yang sangat menarik dari pemikiran Ibnu Khaldun adalah pandangannya mengenai upah. Ia menjelaskan bahwa besaran upah penentunya adalah mekanisme pasar. Yaitu oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja, dan juga oleh produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Ini mengindikasikan bahwa Ibnu Khaldun sudah memiliki pemahaman awal mengenai teori upah marjinal dalam ekonomi modern. Dalam realitas Indonesia saat ini, perbedaan upah yang masih tajam antara sektor formal dan informal bisa terjelaskan lewat logika ini. Karena itu, peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan vokasi dan pendidikan menjadi langkah penting dalam meningkatkan nilai tawar dan produktivitas pekerja (World Bank, 2020).

Selain itu, Ibnu Khaldun juga membahas pentingnya kebijakan pajak yang adil dan tidak memberatkan. Ia menekankan bahwa jika pajak terlalu tinggi, maka akan melemahkan semangat wirausaha dan menyebabkan pengusaha berpindah ke wilayah lain. Teori ini diperkuat oleh Laffer Curve dalam ekonomi modern yang menyatakan bahwa ada titik optimal dalam tarif pajak agar pendapatan negara maksimal. Dalam konteks Indonesia, hal ini sangat relevan. Reformasi perpajakan belakangan ini bertujuan untuk memperluas basis pajak tanpa memberatkan pelaku usaha, terutama UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional (Kementerian Keuangan, 2022).

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Lebih jauh, Ibnu Khaldun memperkenalkan konsep ashabiyah, yang bisa bermakna sebagai semangat kolektivitas atau solidaritas sosial. Menurutnya, kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kekompakan dan semangat gotong royong warganya. Konsep ini sangat sesuai dengan semangat kebhinekaan di Indonesia. Dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, pembangunan ekonomi yang inklusif akan sulit tercapai tanpa adanya rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial. 

Oleh karena itu, program-program sosial seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) yang kini dikembangkan oleh lembaga-lembaga keuangan syariah memainkan peran penting dalam membangun ekonomi umat. Beberapa studi, seperti oleh Ascarya (2017), menunjukkan bahwa pengelolaan zakat dan wakaf yang produktif bisa menjadi alternatif pembiayaan pembangunan yang efektif, sekaligus menekan kesenjangan sosial.

Konsep-konsep ekonomi Ibnu Khaldun juga relevan ketika kita membahas fluktuasi ekonomi dan krisis. Ia berpendapat bahwa naik turunnya suatu negara atau peradaban banyak dipengaruhi oleh faktor sosial-politik. Termasuk moral pemimpinnya dan distribusi kekayaan yang tidak adil. Hal ini bisa kita lihat dari krisis moneter 1998 di Indonesia. Bukan hanya krisis keuangan, tapi juga krisis kepercayaan terhadap elite politik. Dalam pandangan Ibnu Khaldun, ketimpangan yang ekstrem dan korupsi adalah awal dari keruntuhan ekonomi suatu bangsa (Chapra, 2000).

Catatan bagi Indonesia

Oleh karena itu, pembangunan ekonomi di Indonesia seharusnya tidak hanya fokus pada angka-angka makro-ekonomi seperti pertumbuhan PDB saja. Pembangunan ekonomi juga harus memperhatikan dimensi keadilan sosial dan pemerataan. Pemikiran Ibnu Khaldun bisa menjadi inspirasi untuk memperkuat ekonomi syariah di Indonesia yang kini terus berkembang. Menurut data OJK (2023), pertumbuhan perbankan syariah dan keuangan sosial Islam di Indonesia menunjukkan tren positif. Ini membuka peluang besar bagi pembangunan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan, selaras dengan prinsip-prinsip Islam.

Dari topik paparan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pemikiran Ibnu Khaldun bukan hanya warisan sejarah. Tetapi juga sumber inspirasi yang relevan untuk menjawab tantangan ekonomi kontemporer. Melalui pendekatan yang seimbang antara aspek spiritual, sosial, dan ekonomi, pemikiran Ibnu Khaldun memberikan arah baru bagi pembangunan ekonomi yang tidak hanya mengejar pertumbuhan, tapi juga menjunjung tinggi keadilan, kebersamaan, dan keberlanjutan.***

Editor Notonegoro

Tags: EkonomiIbnu KhaldunJohn Maynard KeynesMuqaddimahopinipembangunanYuda Esya Prasetya
SendShare3Tweet2Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

Islam Kultural: Simfoni Peradaban dalam Polifoni Budaya
Opini

Islam Kultural: Simfoni Peradaban dalam Polifoni Budaya

Kamis 10 Juli 2025 | 14:11
21
Ketika Pesantren Terancam Bayang-Bayang Nafsu
Opini

Ketika Pesantren Terancam Bayang-Bayang Nafsu

Kamis 10 Juli 2025 | 04:46
73
Ketika SPMB Memasuki Zona Tanpa Etika
Opini

Ketika SPMB Memasuki Zona Tanpa Etika

Rabu 9 Juli 2025 | 03:02
155
Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya
Opini

Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya

Selasa 8 Juli 2025 | 17:57
4.5k
leh: Alfain Jalaluddin Ramadlan (Ketua Bidang Pustaka dan Literasi Kwarwil HW Jawa Timur, Wakil Sekretaris LSBO PDM Lamongan, Ketua Bidang TKK PC IMM Lamongan, dan Pengajar Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
Opini

Menanam Sejak Dini, Menuai Kader Hebat di Masa Depan

Selasa 8 Juli 2025 | 16:48
328
Menggerakkan Ekonomi Cabang dan Ranting Muhammadiyah
Kolom

Menggerakkan Ekonomi Cabang dan Ranting Muhammadiyah

Senin 7 Juli 2025 | 10:35
988

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    52889 shares
    Share 21156 Tweet 13222
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    11464 shares
    Share 4586 Tweet 2866
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    9288 shares
    Share 3715 Tweet 2322
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    75878 shares
    Share 30351 Tweet 18970
  • Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya

    1439 shares
    Share 576 Tweet 360
  • Dr Suli Da’im Terpilih Sebagai Ketua IKA UM Surabaya, Siap Perkuat Jejaring Alumni

    188 shares
    Share 75 Tweet 47
  • Miliki Fasilitas Modern, Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Tetap Kuatkan Kemandirian dan Kesederhanaan Santri

    131 shares
    Share 52 Tweet 33
  • 325 Santri Baru MA Al-Ishlah Sendangagung Ikuti Matsama Bertajuk ‘Langkah Awal Generasi Madani’

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Gagal di Dua Jalur, Hafalan 30 Juz Antar Siswi Smamita Ini Masuk ITS Tanpa Biaya

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Masjid dan Mushala sebagai Basis Pembinaan Ranting Muhammadiyah

    52 shares
    Share 21 Tweet 13

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    361535 shares
    Share 144614 Tweet 90384
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171534 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim