SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juli 11, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Dari Sekolah ke Palestina: Menembus Batas Egosentris Lembaga demi Menghidupkan Visi Peradaban

Jumat 4 Juli 2025 | 09:07
in Opini
21 1
0
7
SHARES
22
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
(Alvin Qodri Lazuardy/PWMU.CO)

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy – Pegiat Literasi

PWMU.CO – Malam itu, SM Tower menjadi sebuah tempat pilihan atas sebuah diskusi yang semula saya kira akan berjalan seperti biasa: tentang pengelolaan sekolah, service excellent, dan strategi kemajuan Amal Usaha Muhammadiyah.

Saya hadir sebagai bagian dari Majelis Tarjih dan Tajdid, memenuhi panggilan Ustadz Fatin Hamam selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Tak ada ekspektasi berlebihan, kecuali menyimak, mencatat, dan membawa pulang satu dua hal baru untuk diterapkan. Namun siapa sangka, malam itu berubah menjadi titik balik dalam cara saya memahami arah perjuangan pendidikan Islam.

Pak Ghufron Mustaqim, tokoh IT yang akrab dengan startup Evermos dan kini menjadi bagian dari Sarekat Usaha Muhammadiyah (SUMU), tampil bukan sebagai teknokrat biasa. Di saat hadirin menanti paparan teknis tentang bagaimana mengelola sekolah unggul dengan pelayanan prima, beliau justru membuka layar dengan slide Masjidil Aqsa. Bukan sekadar gambar, tapi potongan sejarah. Bukan sekadar pembuka, melainkan pintu menuju visi yang lebih tinggi yakni tentang barokah, peradaban, dan tanggung jawab kolektif umat Islam atas Palestina.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Saya sempat tercengang. Ini adalah forum pendidikan, lalu mengapa topik seperti Yerusalem (Al-Quds) menjadi bahan pembahasan? Mengapa pula muncul penyebutan tentang Mataram Islam? Bahkan, kutipan dari Profesor Abdul Fattah Al-Awaisi pun turut disampaikan. Namun seiring penjelasan Pak Ghufron mengalir, saya mulai melihat jalinannya, bahwa service excellent bukanlah sekadar keramahan resepsionis atau kecanggihan sistem absensi, tapi kesadaran mendalam bahwa sekolah adalah medan jihad peradaban.

Ia membangun argumen bahwa pendidikan Muhammadiyah yang disebut-sebut sebagai organisasi Islam keempat terkaya di dunia punya potensi luar biasa untuk membebaskan Palestina. Ya, membebaskan. Bukan sekadar menyumbang, tetapi merancang, mendirikan, dan mengelola amal usaha di tanah yang sedang dijajah itu.

Sontak ruangan jadi senyap. Saya memperhatikan, di benak banyak guru dan kepala sekolah mungkin muncul pertanyaan, “Kita butuh panduan teknis, bukan mimpi besar.” Namun justru di titik inilah saya mulai merasa: barangkali inilah arah yang selama ini kita lupakan. Bahwa pendidikan seharusnya tidak berhenti pada sekadar kompetisi antarsekolah, branding di media sosial, atau perolehan piala dari berbagai cabang lomba, baik akademik maupun olahraga. Ada sesuatu yang lebih besar, lebih mendesak, dan lebih bermakna: mendidik untuk peradaban, mendidik untuk kemerdekaan, dan mendidik untuk Palestina.

Ia mengubah arah hidupnya. Urusan bisnis ia delegasikan. Fokusnya kini hanya satu: membebaskan Palestina. Bukan dengan senjata, tetapi melalui amal usaha, dengan membangun sekolah, rumah sakit, dan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) lainnya. Saya terdiam. Di tengah kegaduhan dunia, ternyata masih ada seseorang yang menyimpan nyala cita-cita itu dalam hatinya.

Ia tidak menafikan pentingnya service excellent. Namun, ia menghadirkan makna yang lebih dalam. Pelayanan terbaik bukan semata untuk orang tua murid, tetapi untuk umat ini secara keseluruhan.

Visi peradaban diupayakan tertanam dalam sistem pendidikan kita. Palestina lebih dari sekadar nama tempat, tetapi simbol dari krisis peradaban itu.

Maka, ketika kita mendidik, kita sejatinya tidak sedang memoles citra lembaga. Kita sedang menyiapkan generasi yang kelak mampu berdiri di tanah suci itu sebagai pendidik, penggerak, dan penolong.

Sayangnya, sebagian dari kita masih terjebak dalam ego kelembagaan. Ingin tampil unggul sendiri, maju sendiri, dan dikenal hebat sendiri. Akibatnya, yang tumbuh bukanlah semangat kolaborasi, melainkan kompetisi yang sarat friksi. Sekolah-sekolah yang seharusnya menjadi satu keluarga secara struktural, dan satu barisan perjuangan secara kultural, justru sibuk berlomba menonjolkan diri, siapa yang paling unggul, paling modern, paling layak dipuji. Ini bukan lagi bentuk service excellent, tetapi service egosentris.

Maka, narasi Pak Ghufron perlu didengar ulang. Bukan untuk dipuji, tapi untuk direnungi. Masihkah orientasi sekolah-sekolah kita hari ini berada di rel peradaban? Ataukah justru telah melaju kencang menuju jurang individualisme kelembagaan? Pertanyaan ini penting kita renungkan bersama.

Visi yang beliau bawa bukanlah visi utopis yang melayang di awang-awang. Ia berpijak kuat pada realitas: pada potensi kekuatan umat dan pelajaran dari sejarah. Namun pada saat yang sama, ia menatap jauh ke cakrawala masa depan umat Islam bahwa keberkahan yang mengelilingi Palestina (baraknaa haulahu) tak akan pernah kita raih jika kita tidak turut serta memerdekakannya.

Maka, kemerdekaan itu, sebagaimana yang pernah diperjuangkan bangsa ini, tidak lahir dari senjata semata. Ia tumbuh dari semangat kolektif membangun basis kekuatan yang kokoh: melalui pendidikan yang mencerdaskan, ekonomi yang mandiri, dan kesehatan yang menyejahterakan.

Saya menulis ini bukan sebagai catatan seminar, tapi sebagai ajakan. Agar kita para pendidik, kepala sekolah, aktivis Muhammadiyah kembali menyatukan langkah. Kita tak sedang berlomba membuat brosur terbaik, SPMB terbanyak, tetapi sedang mempersiapkan generasi pembebas. Kita tak sedang mengincar rangking nilai atau viralitas TikTok sekolah, tetapi sedang menanamkan semangat jihad peradaban. Jika Palestina adalah titik awal dan akhir perjuangan umat ini, maka sekolah kita adalah tempat memulainya.

Mari pikirkan kembali hal-hal yang sekiranya berpotensi memberikan gejala egosentris lembaga. Mari naikkan level orientasi kita. Jadikan setiap ruang kelas sebagai ruang pembebasan, setiap apel pagi sebagai penguatan ruh jihad, dan setiap silabus sebagai jalan menuju kemerdekaan Palestina. Visi ini besar, tapi bukan berarti tak mungkin. Kita hanya perlu memulainya mulai hari ini. (*)

Editor Ni’matul Faizah

Tags: Alvin Qodri Lazuardyopini
SendShare3Tweet2Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

Islam Kultural: Simfoni Peradaban dalam Polifoni Budaya
Opini

Islam Kultural: Simfoni Peradaban dalam Polifoni Budaya

Kamis 10 Juli 2025 | 14:11
21
Ketika Pesantren Terancam Bayang-Bayang Nafsu
Opini

Ketika Pesantren Terancam Bayang-Bayang Nafsu

Kamis 10 Juli 2025 | 04:46
73
Ketika SPMB Memasuki Zona Tanpa Etika
Opini

Ketika SPMB Memasuki Zona Tanpa Etika

Rabu 9 Juli 2025 | 03:02
155
Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya
Opini

Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya

Selasa 8 Juli 2025 | 17:57
4.5k
leh: Alfain Jalaluddin Ramadlan (Ketua Bidang Pustaka dan Literasi Kwarwil HW Jawa Timur, Wakil Sekretaris LSBO PDM Lamongan, Ketua Bidang TKK PC IMM Lamongan, dan Pengajar Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
Opini

Menanam Sejak Dini, Menuai Kader Hebat di Masa Depan

Selasa 8 Juli 2025 | 16:48
328
Konsistensi Konsepsi Pendidikan Islam 
Opini

Konsistensi Konsepsi Pendidikan Islam 

Minggu 6 Juli 2025 | 10:14
29

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    52838 shares
    Share 21135 Tweet 13210
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    11448 shares
    Share 4579 Tweet 2862
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    9275 shares
    Share 3710 Tweet 2319
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    75864 shares
    Share 30346 Tweet 18966
  • Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya

    1439 shares
    Share 576 Tweet 360
  • Dr Suli Da’im Terpilih Sebagai Ketua IKA UM Surabaya, Siap Perkuat Jejaring Alumni

    173 shares
    Share 69 Tweet 43
  • Miliki Fasilitas Modern, Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Tetap Kuatkan Kemandirian dan Kesederhanaan Santri

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • 325 Santri Baru MA Al-Ishlah Sendangagung Ikuti Matsama Bertajuk ‘Langkah Awal Generasi Madani’

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Masjid dan Mushala sebagai Basis Pembinaan Ranting Muhammadiyah

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Gagal di Dua Jalur, Hafalan 30 Juz Antar Siswi Smamita Ini Masuk ITS Tanpa Biaya

    48 shares
    Share 19 Tweet 12

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    361535 shares
    Share 144614 Tweet 90384
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171534 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim