
PWMU.CO – Sekitar 300 tenaga pendidik dari PAUD dan Pendidikan Dasar Aisyiyah se-Kabupaten Banyumas mengikuti kegiatan Sosialisasi Pendidikan Inklusif dan Penyusunan Individualized Education Program (IEP) atau Program Pembelajaran Individual yang diselenggarakan di Aula Syamsuhadi Irsyad, Lantai 10, Tower AR Fachruddin, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Rabu (2/7/2025).
Para peserta terdiri atas kepala sekolah dan satu orang guru pendamping dari masing-masing satuan PAUD dan Pendidikan Dasar Aisyiyah.
Kegiatan ini digagas oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyumas sebagai upaya penguatan kapasitas lembaga dalam menyelenggarakan pendidikan yang ramah dan adaptif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Endah Susanti SPd MPd, dari Divisi IGABA, disebutkan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari upaya membekali pendidik PAUD dengan kemampuan untuk mengidentifikasi ABK serta menyusun IEP yang sesuai dengan kondisi masing-masing anak.
“Melalui pelatihan ini, diharapkan satuan PAUD Aisyiyah dapat menjadi pelopor pendidikan inklusif yang tidak hanya menerima, tetapi juga melayani setiap anak dengan penuh empati,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis PAUD, Dasar, dan Menengah Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyumas, Zubaida Widhiana, dalam sambutannya menekankan pentingnya memperkuat semangat keadilan dalam dunia pendidikan, khususnya pada jenjang usia dini.
“Kita tidak boleh membiarkan satu pun anak tertinggal. Semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang setara, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” tegasnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sulistyani Budiningsih SP MP, yang menegaskan komitmen UMP dalam mendukung gerakan pendidikan inklusif berbasis komunitas.
“Kami siap mendampingi dan bersinergi dengan Aisyiyah dalam membangun ekosistem pendidikan dasar yang lebih berpihak kepada setiap anak,” ujarnya.
Sebagai keynote speaker, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyumas, Assoc Prof Zakiyah MSI, menegaskan bahwa pendidikan inklusif merupakan perwujudan nilai-nilai Islam dalam menghargai setiap anak tanpa diskriminasi.
“Anak-anak berkebutuhan khusus tidak membutuhkan belas kasihan. Mereka membutuhkan ruang, akses, dan pengakuan untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya,” jelas Zakiyah.
Materi inti dalam kegiatan ini disampaikan oleh tiga narasumber berpengalaman di bidang pendidikan anak usia dini dan layanan bagi anak berkebutuhan khusus, yaitu Wahyuni Purwitosari SSos SPd Gr MPd, Dian Felani SPdAUD, dan Mukhairah SPdAUD.
Ketiganya membimbing peserta dalam memahami karakteristik ABK, praktik identifikasi, serta penyusunan IEP yang aplikatif dan dapat diterapkan di masing-masing satuan PAUD.
Sesi pelatihan interaktif, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan studi kasus, memperkaya pengalaman peserta. Banyak di antara mereka menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman baru serta solusi yang dapat langsung diterapkan di lembaga masing-masing.
Sebagai informasi, saat ini ‘Aisyiyah Banyumas membina 152 lembaga pendidikan, terdiri atas 149 lembaga layanan anak usia dini, meliputi Taman Kanak-Kanak (TK/TJ), Kelompok Bermain (KB), dan Taman Pengasuhan Anak (TPA), serta 2 Sekolah Dasar Aisyiyah.
Jumlah ini merupakan potensi besar dalam mewujudkan sistem pendidikan inklusif yang menyeluruh hingga ke tingkat akar rumput. (*)
Penulis Rhani Editor Ni’matul Faizah